Skip to content

Al-Qur'an Surat Hud Ayat 96

Hud Ayat ke-96 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰيٰتِنَا وَسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۙ ( هود : ٩٦)

walaqad
وَلَقَدْ
And certainly
dan sesungguhnya
arsalnā
أَرْسَلْنَا
We sent
Kami telah mengutus
mūsā
مُوسَىٰ
Musa
Musa
biāyātinā
بِـَٔايَٰتِنَا
with Our Signs
dengan ayat-ayat Kami
wasul'ṭānin
وَسُلْطَٰنٍ
and an authority
dan kekuasaan/keterangan
mubīnin
مُّبِينٍ
clear
nyata

Transliterasi Latin:

Wa laqad arsalnā mụsā bi`āyātinā wa sulṭānim mubīn (QS. 11:96)

English Sahih:

And We did certainly send Moses with Our signs and a clear authority (QS. [11]Hud verse 96)

Arti / Terjemahan:

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan mukjizat yang nyata, (QS. Hud ayat 96)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat berikut Allah menjelaskan kisah Nabi Musa ketika menghadapi Fir'aun. Dan sungguh, Kami telah mengutus Nabi Musa untuk menyampaikan risalah Allah disertai dengan tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan dan Keesaan Kami berupa kitab Taurat atau sembilan tanda-tanda kekuasaan Allah (Lihat: Surah al-A'ra f/7: 133 dan al-Isra /17: 101). Dan Kami anugerahkan kepadanya bukti yang nyata berupa mukjizat yang membuktikan tentang kerasulannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mengutus Musa a.s. dilengkapinya dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan mukjizat yang nyata dan kesemuanya itu menunjukkan keesaan Allah swt, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Ulama tafsir sepakat bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah yang memperkuat kenabian Nabi Musa a.s. ada sembilan macam, yaitu tongkat, tangan putih bercahaya, angin topan, belalang, kutu, darah, katak, kekurangan buah-buahan dan kekurangan jiwa. Kesembilan tanda-tanda kekuasaan Allah itu, telah dicantumkan antara lain dalam firman-Nya:
Lalu (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya. Dan dia mengeluarkan tangannya, tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya. (al-Araf/7: 107-108)

Dan firman-Nya:
Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (al-Araf/7: 133)

Dan firman-Nya pula:
Dan sungguh, Kami telah menghukum Firaun dan kaumnya dengan (mendatangkan musim kemarau) bertahun-tahun dan kekurangan buah-buahan, agar mereka mengambil pelajaran. (al-Araf/7: 130)

Di samping kelengkapan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa a.s. itu, Allah swt juga telah memberikan kefasihan dan kepandaian berhujjah kepada adiknya bernama Harun terutama di dalam berdialog dengan Firaun beserta pemimpin-pemimpin kaumnya. Inilah yang dimaksud dengan "sulthanan mubina" (mukjizat yang nyata). Sebagian ulama Tafsir berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan sulthanan mubina pada ayat ini, ialah tongkat Nabi Musa a.s. Sekalipun itu termasuk salah satu dari sembilan tanda-tanda kekuasaan Allah swt sebagaimana tersebut di atas, tetapi dialah yang paling menonjol dibandingkan dengan tanda-tanda kekuasaan Allah yang lain yang diberikan kepada Musa a.s. Dengan mukjizat tongkat itulah, ahli-ahli sihir Firaun berbalik, lalu beramai-ramai beriman meninggalkan Firaun dan kepercayaannya yang sesat, sebagaimana dalam firman Allah swt:
Dan Kami wahyukan kepada Musa, "Lemparkanlah tongkatmu!" Maka tiba-tiba ia menelan (habis) segala kepalsuan mereka. Maka terbuktilah kebenaran, dan segala yang mereka kerjakan jadi sia-sia. Maka mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan para pesihir itu serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud. Mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam, (yaitu) Tuhannya Musa dan Harun." (al-Araf/7: 117-122)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa tanda-tanda kekuasaan Kami dan mukjizat yang nyata) bukti yang jelas dan gamblang.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Kami mengutus Mûsâ dengan didukung oleh mukjizat dari Kami yang menunjukkan kebenarannya, juga dengan bukti nyata yang dapat meluluhkan hati.