Skip to content

Al-Qur'an Surat Hud Ayat 86

Hud Ayat ke-86 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

بَقِيَّتُ اللّٰهِ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ەۚ وَمَآ اَنَا۠ عَلَيْكُمْ بِحَفِيْظٍ ( هود : ٨٦)

baqiyyatu
بَقِيَّتُ
(What) remains
sisa/tertinggal
l-lahi
ٱللَّهِ
(from) Allah
Allah
khayrun
خَيْرٌ
(is) best
lebih baik
lakum
لَّكُمْ
for you
bagi kalian
in
إِن
if
jika
kuntum
كُنتُم
you are
kalian adalah
mu'minīna
مُّؤْمِنِينَۚ
believers
orang-orang yang beriman
wamā
وَمَآ
And not
dan bukanlah
anā
أَنَا۠
I am
aku
ʿalaykum
عَلَيْكُم
over you
atas kalian
biḥafīẓin
بِحَفِيظٍ
a guardian"
dengan penjaga

Transliterasi Latin:

Baqiyyatullāhi khairul lakum ing kuntum mu`minīn, wa mā ana 'alaikum biḥafīẓ (QS. 11:86)

English Sahih:

What remains [lawful] from Allah is best for you, if you would be believers. But I am not a guardian over you." (QS. [11]Hud verse 86)

Arti / Terjemahan:

Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu" (QS. Hud ayat 86)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sisa keuntungan yang halal dari Allah meskipun sedikit nilainya, adalah lebih baik bagimu dari pada keuntungan banyak yang diperoleh dengan cara menipu dan berbuat curang, jika kamu betul-betul orang yang beriman kepada Allah dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan aku bukanlah seorang penjaga atau saksi atas dirimu, aku hanyalah seorang rasul."

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Nabi Syuaib a.s. memberikan penjelasan kepada kaumnya bahwa keuntungan yang halal yang mereka peroleh setelah menyempurnakan takaran dan timbangan, adalah lebih baik dari keuntungan yang haram yang mereka peroleh dengan cara mengurangi takaran dan timbangan, jika mereka beriman. Karena iman itu benar-benar dapat membersihkan jiwa dari keserakahan dan ketamakan, dan mengisinya dengan sifat pemurah. Tetapi jika mereka tidak beriman, tentu tidak akan dapat merasakan sama sekali. Selanjutnya Nabi Syuaib a.s. menjelaskan kepada kaumnya, bahwa ia bukanlah orang yang ditugaskan memelihara atau menjaga mereka dari berbuat kejahatan-kejahatan. Dia hanya sekadar menyampaikan nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk kepada mereka. Tugas itu sudah dilaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan disertai dengan peringatan-peringatan tentang azab Allah kepada orang-orang yang tetap membangkang.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sisa keuntungan dari Allah) yaitu rezeki yang masih tersisa bagi kalian sesudah kalian mencukupkan takaran dan timbangan (adalah lebih baik bagi kalian) daripada perbuatan mengurangi takaran dan timbangan (jika kalian orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas diri kalian.") aku bukanlah pengawas yang membalas kalian terhadap amal perbuatan kalian, akan tetapi sesungguhnya aku adalah orang yang diutus bagi kalian sebagai pembawa peringatan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagi kalian.

Ibnu Abbas mengatakan, makna yang dimaksud ialah 'rezeki Allah adalah lebih baik bagi kalian'. Menurut Al-Hasan, rezeki Allah lebih baik bagi kalian daripada kalian mengurangi takaran dan timbangan terhadap orang lain. Menurut Ar-Rabi' ibnu Anas, perintah Allah lebih baik bagi kalian.

Menurut Mujahid, taat kepada Allah adalah lebih baik bagi kalian. Menurut Qatadah, bagian kalian dari Allah adalah lebih baik bagi kalian. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah 'kebinasaan karena mendapat azab, dan kelestarian karena mendapat rahmat'.

Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagi kalian. (Huud:86) Maksudnya, keuntungan yang kalian peroleh setelah kalian memenuhi takaran dan timbangan secara semestinya adalah lebih baik bagi kalian daripada mengambil harta orang lain. Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan bahwa hal ini telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas.

Menurut kami, ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya:

Katakanlah, "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meski­pun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu.” (Al Maidah:100), hingga akhir ayat.

Firman Allah Swt.:

Dan aku bukanlah seorang penjaga atas diri kalian.

Yakni bukanlah sebagai pengawas, bukan pula sebagai penjaga. Dengan kata lain, kerjakanlah hal tersebut karena Allah Swt. Janganlah kalian melakukannya agar dilihat oleh orang lain, tetapi ikhlaslah karena Allah Swt.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Keuntungan yang tersisa untuk kalian berupa harta halal yang diberikan Allah kepada kalian jauh lebih baik dari sekadar harta haram yang kalian kumpulkan, jika kalian beriman kepada Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Maka, lakukanlah introspeksi terhadap diri kalian. Jadikanlah Allah sebagai Pengawas kalian. Aku bukanlah pengawas yang menghitung dan memvonis amal perbuatan kalian."