Skip to content

Al-Qur'an Surat Hud Ayat 71

Hud Ayat ke-71 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَامْرَاَتُهٗ قَاۤىِٕمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ ( هود : ٧١)

wa-im'ra-atuhu
وَٱمْرَأَتُهُۥ
And his wife
dan isterinya
qāimatun
قَآئِمَةٌ
(was) standing
berdiri
faḍaḥikat
فَضَحِكَتْ
and she laughed
lalu ia tertawa/tersenyum
fabasharnāhā
فَبَشَّرْنَٰهَا
Then We gave her glad tidings
maka Kami sampaikan kabar gembira kepadanya
bi-is'ḥāqa
بِإِسْحَٰقَ
of Ishaq
dengan Ishaq
wamin
وَمِن
and after
dan dari
warāi
وَرَآءِ
and after
belakang/sesudah
is'ḥāqa
إِسْحَٰقَ
Isaac
Ishaq
yaʿqūba
يَعْقُوبَ
(of) Yaqub
Ya'qub

Transliterasi Latin:

Wamra`atuhụ qā`imatun fa ḍaḥikat fa basysyarnāhā bi`is-ḥāqa wa miw warā`i is-ḥāqa ya'qụb (QS. 11:71)

English Sahih:

And his wife was standing, and she smiled. Then We gave her good tidings of Isaac and after Isaac, Jacob. (QS. [11]Hud verse 71)

Arti / Terjemahan:

Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub. (QS. Hud ayat 71)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan istrinya, Sarah, yang sedang berdiri dan mendengar perbincangan mereka, lalu dia pun tersenyum gembira mendengar hal tersebut dan hilanglah rasa takut dan curiga, maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang kelahiran seorang putra yang memiliki pengetahuan luas yang kelak akan diberi nama Ishak dan setelah Ishak kemudian akan lahir dari keturunannya seorang putra bernama Yakub (Lihat: Surah az-Zariyat/51: 28).

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Istri Nabi Ibrahim a.s. yang bernama Sarah menjadi gembira dan tersenyum karena yang datang itu bukanlah orang jahat, tetapi adalah malaikat-malaikat utusan Allah, dan tentu saja mereka tidak mau makan dan minum. Selanjutnya mereka berkata kepada Sarah bahwa Allah telah menyampaikan suatu berita gembira untuknya bahwa dia akan melahirkan seorang anak bernama Ishak dan Ishak pun akan mempunyai keturunan pula di antaranya Yakub.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan istrinya) yakni istri Nabi Ibrahim, yaitu Siti Sarah (berdiri) melayani mereka (lalu dia tersenyum) merasa gembira dengan akan dibinasakannya kaum Luth (maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang kelahiran Ishak dan menyusul sesudah) (Ishak Yakub) yaitu anak Nabi Ishak yang sempat melihat Nabi Ibrahim.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

...dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud dengan fadahikat ialah fahadat yang artinya 'maka berhaidlah Sarah seketika itu juga'.

Menurut Muhammad ibnu Qais, sesungguhnya Sarah tertawa karena dia menduga bahwa tamu-tamunya itu akan melakukan hal yang sama dengan apa yang biasa dilakukan oleh kaum Lut.

Al-Kalbi mengatakan, sesungguhnya Sarah tertawa hanyalah karena ketika ia melihat Nabi Ibrahim dicekam oleh rasa takut karena usianya yang sudah lanjut dan keadaannya yang lemah.

Sekalipun Ibnu Jarir telah meriwayatkan kedua pendapat di atas berikut sanadnya yang sampai pada keduanya, tetapi pendapat tersebut tidak usah diperhatikan.

Dan mengenai pendapat Wahb ibnu Munabbih yang mengatakan bahwa sesungguhnya Sarah tertawa setelah mendapat berita gembira akan kelahiran Ishaq, hal ini jelas bertentangan dengan konteks ayat. Karena sesungguhnya berita gembira itu jelas terjadi setelah Sarah tertawa.

...maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub.

Yakni akan kelahiran putra, kelak putranya itu akan melahirkan anak pula yang merupakan cucu dan generasi pelanjutnya. Karena sesungguhnya Ya'qub adalah anak Ishaq, seperti yang disebutkan di dalam ayat surat Al-Baqarah:

Adakah kalian hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?*' Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (Al Baqarah:133)

Berdasarkan ayat inilah orang yang berpendapat bahwa anak yang disembelih itu sesungguhnya adalah Nabi Ismail. Mustahil bila yang dimaksudkan adalah Ishaq, mengingat kelahirannya adalah berdasarkan berita gembira yang antara lain menyebutkan bahwa kelak Ishaq akan mempunyai anak pula, yaitu Ya'qub. Maka mana mungkin Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelihnya, sedangkan ia masih bayi dan berita yang menjanjikan akan kelahiran anaknya—yaitu Ya'qub— masih belum terpenuhi. Janji Allah adalah benar dan tidak akan diingkari. Dengan demikian, mustahillah bila Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih Ishaq dalam keadaan seperti itu (yakni masih kecil dan belum mempunyai anak). Maka dapat dipastikan bahwa yang dimaksud dengan putra yang disembelih adalah Ismail.

Alasan tersebut merupakan dalil yang paling baik, paling sahih serta paling jelas.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Saat itu istrinya berdiri ikut mendengarkan pembicaraan mereka di sebuah tempat tak jauh dari mereka. Ia kemudian tersenyum karena gembira mendengar Lûth, kemenakan suaminya, akan selamat. Melalui malaikat, Kami sampaikan kabar gembira bahwa ia, dari suaminya, akan melahirkan seorang putra yang bernama Ishâq. Anak itu nantinya akan hidup. Setelah itu, dari Ishâq, dia akan memperoleh seorang cucu yang bernama Ya'qûb.