Skip to content

Al-Qur'an Surat Hud Ayat 49

Hud Ayat ke-49 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

تِلْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الْغَيْبِ نُوْحِيْهَآ اِلَيْكَ ۚمَا كُنْتَ تَعْلَمُهَآ اَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هٰذَاۚ فَاصْبِرْۚ اِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِيْنَ ࣖ ( هود : ٤٩)

til'ka
تِلْكَ
This
itu
min
مِنْ
(is) from
dari
anbāi
أَنۢبَآءِ
the news
sebagian berita-berita
l-ghaybi
ٱلْغَيْبِ
(of) the unseen
gaib
nūḥīhā
نُوحِيهَآ
(which) We reveal
Kami wahyukannya
ilayka
إِلَيْكَۖ
to you
kepadamu
مَا
Not
tidak
kunta
كُنتَ
you were
adalah kamu
taʿlamuhā
تَعْلَمُهَآ
knowing it
kamu mengetahuinya
anta
أَنتَ
you
kamu
walā
وَلَا
and not
dan tidak
qawmuka
قَوْمُكَ
your people
kaummu
min
مِن
from
dari
qabli
قَبْلِ
before
sebelum
hādhā
هَٰذَاۖ
this
ini
fa-iṣ'bir
فَٱصْبِرْۖ
So be patient
maka bersabarlah
inna
إِنَّ
indeed
sesungguhnya
l-ʿāqibata
ٱلْعَٰقِبَةَ
the end
akibat/kesudahan
lil'muttaqīna
لِلْمُتَّقِينَ
(is) for the God fearing"
bagi orang-orang yang bertakwa

Transliterasi Latin:

Tilka min ambā`il-gaibi nụḥīhā ilaīk, mā kunta ta'lamuhā anta wa lā qaumuka ming qabli hāżā, faṣbir, innal-'āqibata lil-muttaqīn (QS. 11:49)

English Sahih:

That is from the news of the unseen which We reveal to you, [O Muhammad]. You knew it not, neither you nor your people, before this. So be patient; indeed, the [best] outcome is for the righteous. (QS. [11]Hud verse 49)

Arti / Terjemahan:

Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Hud ayat 49)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

  Itulah kisah Nabi Nuh dan umatnya. Kisah yang dipaparkan adalah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi Muhammad; tidak pernah engkau mengetahui informasi kisah itu sebelumnya dan tidak pula kaummu mengetahui kisah itu sebelum informasi Al-Qur'an ini datang. Karena itu, maka bersabarlah dalam menyampaikan tuntunan Al-Qur'an dan tabahlah dalam menghadapi gangguan kaummu, sebagaimana Nabi Nuh bersabar. Sungguh, kesudahan yang baik adalah bagi orang yang bertakwa. Kebaikan dan kesabaran akan membuahkan kemenangan dan pahala. Kebaikan didapat manakala seseorang mengerjakan ketaatan, sedang kesabaran akan diperoleh dengan meninggalkan hal-hal yang dilarang.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah swt menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw, bahwa kisah Nuh a.s. itu dan kisah nabi-nabi lainnya adalah berita penting yang termasuk dalam soal-soal gaib yang diwahyukan Allah kepadanya, yang belum pernah diketahuinya dan belum pernah pula diketahui oleh kaumnya sebelum itu, sehingga mereka bisa menuduhnya bahwa kisah itu diperolehnya dari orang lain. Tetapi Allah-lah yang mewahyukan kisah itu kepada Muhammad sesuai dengan kejadian yang sebenarnya sebagaimana yang diterangkan dalam kitab-kitab para nabi sebelumnya. Seandainya ada di antara kaumnya yang pernah mendengarnya, maka pengetahuan mereka itu hanya secara global dan samar-samar.
Oleh karena itu, sekalipun berbagai tuduhan mereka lemparkan terhadap Muhammad saw, tetapi Allah memerintahkannya supaya bersabar menghadapi kaumnya yang banyak menyakitkan hatinya; sebagaimana Nuh a.s. bersabar menghadapi kaumnya yang mengejek dan mencemoohkannya beratus-ratus tahun lamanya. Hal serupa itu sudah menjadi sunnah Allah pada rasul-rasul-Nya. Namun demikian, kesudahannya adalah kemenangan dan keberuntungan bagi orang-orang yang bertakwa dan sabar. Sebaliknya, kekalahan dan kerugian akan menimpa orang-orang yang membangkang terhadap kebenaran dan orang-orang yang berbuat jahat. Ini sesuai dengan ayat-ayat lain seperti firman Allah:
Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat). (al-Mumin/40: 51)

Dalam Al-Quran tidak diterangkan dengan tegas berapa usia Nabi Nuh a.s., tetapi hanya disebutkan dalam firman-Nya sebagai berikut:
Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim. (al-Ankabut/29: 14)
Yang jelas ayat tersebut hanya menyatakan bahwa Nuh a.s. tinggal di antara kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun. Ada kemungkinan bahwa rentang waktu tersebut hanya menunjuk pada jangka waktu dalam menyampaikan dakwah kepada kaumnya. Dan ada kemungkinan pula bahwa itulah jumlah seluruh usianya termasuk di dalam masa menyampaikan dakwah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Itu adalah) ayat-ayat yang mengandung kisah Nabi Nuh (di antara berita-berita penting yang gaib) berita-berita yang belum engkau ketahui (yang Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad (tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak pula kaummu sebelum ini) sebelum diturunkannya Alquran ini. (Maka bersabarlah) di dalam menyampaikan risalah dan menghadapi perlakuan kaummu yang menyakitkan itu, sebagaimana Nabi Nuh bersabar (sesungguhnya kesudahan yang baik) yang terpuji (adalah bagi orang-orang yang bertakwa).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya, bahwa kisah ini dan yang serupa dengannya:

...di antara berita-berita penting tentang yang gaib.

Yakni termasuk di antara berita-berita yang gaib di masa lalu, Kami wahyukan kepadamu dengan apa adanya seakan-akan kamu menyaksi­kannya sendiri:

Kami wahyukan kepadamu.

Maksudnya, Kami ajarkan kepadamu tentangnya sebagai wahyu yang Kami turunkan kepadamu:

...tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu se­belum ini.

Yakni tidaklah kamu —-tidak pula seseorang pun dari kaummu— mengetahui kisah ini sebelumnya, sehingga berkatalah orang-orang yang mendustakanmu, bahwa sesungguhnya kamu telah mempelajarinya dari seseorang. Tidak, bahkan Allah-Iah yang memberitahukannya kepadamu sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, seperti juga yang dikisahkan oleh kitab-kitab para nabi sebelum kamu.

Maka bersabarlah terhadap pendustaan orang-orang yang mendusta­kanmu dari kalangan kaummu, juga bersabarlah dalam menghadapi gangguan mereka yang menyakitkan terhadap dirimu. Karena sesungguhnya Kami pasti akan memenangkan kamu dan meliputi kamu dengan perhatian Kami, dan Kami jadikan akibat yang terpuji bagimu dan bagi para pengikutmu di dunia dan di akhirat. Perihalnya sama dengan apa yang telah Kami lakukan terhadap para utusan lainnya, Kami menolong mereka dari musuh-musuhnya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman. (Al-Mu’min: 51), hingga akhir ayat.

Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. (Ash Shaaffat:171-172)

Adapun firman Allah Swt.:

Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kisah Nûh dan kaumnya yang Kami paparkan kepadamu, wahai Muhammad, termasuk berita gaib yang hanya diketahui oleh Allah. Sebelum diturunkan wahyu, kamu dan kaummu tidak mengetahuinya secara teliti dan terperinci. Maka bersabarlah dalam menghadapi penindasan kaummu sebagaimana kesabaran para nabi sebelum kamu. Sesungguhnya kamu, pada gilirannya, akan mendapatkan kemenangan seperti para nabi terdahulu. Akhir yang baik akan selalu berada di pihak mereka yang menghindari azab Allah, dengan beriman dan mengerjakan amal saleh.