Skip to content

Al-Qur'an Surat Hud Ayat 24

Hud Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

۞ مَثَلُ الْفَرِيْقَيْنِ كَالْاَعْمٰى وَالْاَصَمِّ وَالْبَصِيْرِ وَالسَّمِيْعِۗ هَلْ يَسْتَوِيٰنِ مَثَلًا ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ ࣖ ( هود : ٢٤)

mathalu
مَثَلُ
(The) example
perumpamaan
l-farīqayni
ٱلْفَرِيقَيْنِ
(of) the two parties
dua golongan
kal-aʿmā
كَٱلْأَعْمَىٰ
(is) like the blind
seperti orang buta
wal-aṣami
وَٱلْأَصَمِّ
and the deaf
dan orang tuli
wal-baṣīri
وَٱلْبَصِيرِ
and the seer
dan orang yang dapat melihat
wal-samīʿi
وَٱلسَّمِيعِۚ
and the hearer
dan yang dapat mendengar
hal
هَلْ
Are
apakah
yastawiyāni
يَسْتَوِيَانِ
they equal
sama keduanya
mathalan
مَثَلًاۚ
(in) comparison?
perumpamaan
afalā
أَفَلَا
Then will not
apakah tidak/tidakkah
tadhakkarūna
تَذَكَّرُونَ
you take heed?
kamu mengambil pelajaran

Transliterasi Latin:

Maṡalul-farīqaini kal-a'mā wal-aṣammi wal-baṣīri was-samī', hal yastawiyāni maṡalā, a fa lā tażakkarụn (QS. 11:24)

English Sahih:

The example of the two parties is like the blind and deaf, and the seeing and hearing. Are they equal in comparison? Then, will you not remember? (QS. [11]Hud verse 24)

Arti / Terjemahan:

Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)? (QS. Hud ayat 24)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah membuat perumpamaan sifat dan keadaan kedua golongan, yaitu golongan orang-orang kafir dan golongan orang-orang mukmin. Golongan orang kafir ibarat seperti orang buta mata kepala dan mata hatinya, sehingga tidak melihat tanda-tanda yang dapat menghantarkan ke jalan yang benar. Dan tuli telinganya, tidak mendengar sedikit pun tuntunan dan petuah-petuah agama. Adapun orang mukmin diibaratkan dengan orang yang dapat melihat dengan mata kepala dan mata hatinya dan dapat mendengar dalam keadaan sempurna, karena mereka menggunakan penglihatan dan pendengarannya untuk memperhatikan, memahami, serta mengamalkan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur'an. Samakah kedua golongan itu? Tentu keduanya tidak sama. Maka dengan itu tidakkah kamu mengambil pelajaran? Karena di balik perumpamaan terdapat pelajaran yang paling berharga.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa perumpamaan kedua golongan itu, yaitu golongan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin, adalah seperti orang buta dan tuli dengan orang-orang yang melihat dan mendengar. Orang tuli yang kehilangan indera pendengarannya tentu tidak dapat menangkap ilmu pengetahuan yang menjadi unsur pembeda antara manusia dengan hewan, dan orang yang buta karena kehilangan penglihatan tentu tidak dapat menyaksikan kebenaran yang dilihatnya. Demikian pula orang yang kafir yang diserupakan dengan orang buta dan tuli itu, tentu saja tidak dapat disamakan dengan orang mukmin yang dapat mempergunakan kedua inderanya dengan sempurna.
Hal ini layak menjadi pelajaran yang berkesan mendalam dalam hati sanubari manusia sehingga setiap orang akan berusaha untuk dapat memanfaatkan penglihatan dan pendengarannya secara maksimal baik lahir maupun batin.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Perumpamaan) gambaran (kedua golongan itu) yakni orang-orang kafir dan orang-orang mukmin (seperti orang buta dan tuli) ini perumpamaan orang kafir (dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar) ini perumpamaan orang mukmin. (Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?) Tentu saja tidak. (Maka tidakkah kalian mengambil pelajaran) lafal tadzakkaruuna asalnya tatadzakkaruuna, kemudian huruf ta asal diidgamkan kepada huruf dzal sehingga jadilah tadzakkaruuna, artinya sama dengan lafal tatta'izhuuna, yaitu mengambil pelajaran.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. membuat perumpamaan tentang orang-orang kafir dan orang-orang mukmin. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:

Perbandingan kedua golongan itu.

Maksudnya, perbandingan antara orang-orang yang disebutkan oleh Allah sebagai orang-orang yang celaka dan orang-orang mukmin yang berbahagia ialah: Orang-orang yang celaka itu sama halnya dengan orang yang buta dan yang tuli, sedangkan orang-orang yang berbahagia sama halnya dengan orang yang melihat dan yang mendengar. Orang kafir buta tidak dapat melihat kebenaran di dunia dan akhirat, tidak mendapat petunjuk kepada kebaikan dan tidak mengenalnya. Dan ia tuli, tidak dapat mendengar hujah-hujah sehingga tidak dapat beroleh manfaat darinya, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat yang lain, yaitu:

Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. (Al Anfaal:23), hingga akhir ayat.

Adapun orang mukmin, maka ia cerdas, cerdik lagi berakal, ia dapat melihat perkara yang hak dan dapat membedakannya dengan yang batil, lalu mengikuti yang baik dan meninggalkan yang buruk. Dia pun mendengar hujah-hujah dan dapat membedakannya dengan hal yang syubhat, maka dia tidak teperdaya oleh perkara yang batil. Maka apakah sama antara orang ini dan orang itu? (yakni antara orang mukmin dan orang kafir). Jawabannya, tentu tidak.

Maka tidakkah kalian mengambil pelajaran (dari perbandingan itu)?

Tidakkah kalian mengambil pelajaran, kemudian kalian membedakan antara orang-orang mukmin dan orang-orang kafir itu? Ayat ini semisal dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya:

Tidak sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (Al Hasyr:20)

Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya, dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas, dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesung­guhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendakinya, dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar. Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan. Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Faathir':19-24)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Golongan Mukmin dan golongan kafir dapat diibaratkan sebagai dua orang: yang satu buta--berjalan tanpa petunjuk--dan tuli--tidak dapat mendengar ajakan keselamatan--dan yang lain memiliki mata yang tajam, mampu melihat kebaikan dan keselamatan, dan mempunyai pendengaran yang kuat sehingga dapat mendengarkan segala kebaikan. Dua golongan di atas tidaklah sama, baik untuk saat ini (dunia) maupun dikemudian hari (akhirat). Apakah kalian tidak juga mau mempertimbangkan, wahai manusia, perbedaan yang ada di antara kalian--antara golongan Mukmin dan golongan kafir, antara yang hak dan yang batil--sehingga, dengan pertimbangan itu, kalian akan menjauhi kesesatan dan mengikuti jalan yang lurus?