Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qari'ah Ayat 4

Al-Qari'ah Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ ( القارعة : ٤)

yawma
يَوْمَ
(The) Day
hari
yakūnu
يَكُونُ
will be
adalah
l-nāsu
ٱلنَّاسُ
the mankind
manusia
kal-farāshi
كَٱلْفَرَاشِ
like moths
seperti anai-anai
l-mabthūthi
ٱلْمَبْثُوثِ
scattered
bertebaran

Transliterasi Latin:

Yauma yakụnun-nāsu kal-farāsyil-mabṡụṡ (QS. 101:4)

English Sahih:

It is the Day when people will be like moths, dispersed, (QS. [101]Al-Qari'ah verse 4)

Arti / Terjemahan:

Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, (QS. Al-Qari'ah ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menggambarkan dahsyatnya hari kiamat melalui dua hal, yaitu keadaan manusia dan gunung-gunung. Pada hari kiamat itu manusia seperti laron yang beterbangan. Mereka berlarian tidak tentu arah, kacau balau, dan tidak lagi menghiraukan sekelilingnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Karena sangat sulit mengetahui hakikat al-qari'ah, maka dalam ayat ini Allah menjelaskan waktu kedatangannya. Ketika itu, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya.
Manusia pada hari yang dahsyat itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya. Dalam ayat lain, Allah berfirman:

Seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. (al-Qamar/54 : 7)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Pada hari itu) dinashabkan oleh lafal yang disimpulkan dari pengertian yang terkandung di dalam lafal Al-Qaari'ah yakni lafal Taqra'u, artinya pada hari yang menggentarkan itu (manusia adalah seperti anai-anai yang dihambur-hamburkan) atau seakan-akan belalang-belalang yang dihambur-hamburkan; sebagian di antaranya terbang beriring-iringan dengan yang lainnya secara semrawut. Demikian itu karena mereka dalam keadaan kebingungan, hal ini terus berlangsung hingga mereka dipanggil untuk menjalani perhitungan amal perbuatan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Lihat tafsir ayat 1

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Peristiwa itu adalah hari ketika manusia menjadi seperti anai-anai yang diterbangkan, melayang ke kanan dan ke kiri, dalam keadadaan lemah dan terhina.