Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 84
Yunus Ayat ke-84 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَقَالَ مُوْسٰى يٰقَوْمِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّسْلِمِيْنَ ( يونس : ٨٤)
- waqāla
- وَقَالَ
- And Musa said
- dan berkata
- mūsā
- مُوسَىٰ
- And Musa said
- Musa
- yāqawmi
- يَٰقَوْمِ
- "O my people!
- wahai kaumku
- in
- إِن
- If
- jika
- kuntum
- كُنتُمْ
- you have
- kalian adalah
- āmantum
- ءَامَنتُم
- believed
- kamu beriman
- bil-lahi
- بِٱللَّهِ
- in Allah
- kepada Allah
- faʿalayhi
- فَعَلَيْهِ
- then on Him
- maka atas/kepadaNya
- tawakkalū
- تَوَكَّلُوٓا۟
- put your trust
- bertawakkallah
- in
- إِن
- if
- jika
- kuntum
- كُنتُم
- you are
- kalian adalah
- mus'limīna
- مُّسْلِمِينَ
- Muslims"
- orang-orang yang berserah diri
Transliterasi Latin:
Wa qāla mụsā yā qaumi ing kuntum āmantum billāhi fa 'alaihi tawakkalū ing kuntum muslimīn(QS. 10:84)
English Sahih:
And Moses said, "O my people, if you have believed in Allah, then rely upon Him, if you should be Muslims [i.e., submitting to Him]." (QS. [10]Yunus verse 84)
Arti / Terjemahan:
Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri". (QS. Yunus ayat 84)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Karena pengikutnya Nabi Musa hidup dalam suasana ketakutan, maka untuk menentramkan mereka, Nabi Musa berkata, "Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya, yakni berserah diri setelah berusaha secara maksimal, jika kamu benar-benar orang Muslim, yakni berserah diri, maka Allah akan memberikan kedamaian dan ketenangan."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah Musa melihat orang-orang yang beriman dalam keadaan ketakutan, maka dia menyerukan kepada mereka agar bertawakkal kepada Allah jika mereka benar-benar beriman kepada-Nya disertai dengan penyerahan diri dan ketaatan yang mutlak terhadap perintah dan larangan Allah. Keimanan tanpa pengamalan yang nyata terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya, adalah keimanan yang tidak bermakna. Tawakkal kepada Allah akan lahir dari jiwa orang yang beriman dan dia taat mengamalkan ajaran agamanya dalam batas kemampuannya. Ayat ini menunjukkan bahwa tidak semua kaum Bani Israil itu beriman kepada Musa sewaktu mereka berada di Mesir. Di samping beriman kepada Allah, hendaknya seseorang beriman kepada Rasul. Barulah ia menjadi seorang Muslim yang berserah diri dan taat terhadap perintah dan larangan agama yang dibawa Rasul itu. Orang-orang Yahudi sesudah selamat meninggalkan bumi Mesir dan tiba di Sinai, mereka menuntut kepada Musa agar dibuatkan patung Tuhan bagi mereka. Kemudian, ketika mereka ditinggalkan Musa yang akan menerima wahyu di bukit Sinai, mereka menjadikan anak lembu sebagai Tuhan dan menyembahnya. Peristiwa ini menunjukkan bahwa tidak seluruh orang Yahudi beriman dan taat kepada ajaran Musa a.s.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Berkata Musa, "Hai kaumku! Jika kalian beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya saja jika kalian benar-benar orang-orang yang berserah diri.")
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. berfirman menceritakan tentang Musa, bahwa ia berkata kepada kaum Bani Israil:
Hai kaumku, jika kalian beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya saja, jika kalian benar-benar orang yang berserah diri.
Maka sesungguhnya Allah akan mencukupi orang yang bertawakal kepada-Nya, seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya:
Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. (Az Zumar:36)
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (At-Talaq: 3)
Allah Swt. sering kali menyebutkan ibadah dan bertawakal secara beriringan, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:
maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. (Huud:123)
Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal.” (Al Mulk:29)
(Dialah) Tuhan masyriq dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (Al Muzammil:9)
Allah Swt. pun telah memerintahkan orang-orang mukmin untuk mengucapkan ayat berikut ini secara berkali-kali dalam salat mereka:
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (Al-Fatihah: 5)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Untuk memberi dorongan dan harapan kepada orang-orang yang telah beriman, Mûsâ pun berkata, "Wahai kaumku, bila keimanan dan keikhlasan kepada Allah telah merasuk ke lubuk hati, maka janganlah kalian merasa takut kecuali kepada-Nya. Serahkanlah diri kalian, dalam segala hal, kepada Allah. Dan yakinlah, jika kalian benar-benar tetap dalam kepasrahan (Islam)."