Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qadr Ayat 3

Al-Qadr Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ( القدر : ٣)

laylatu
لَيْلَةُ
(The) Night
malam
l-qadri
ٱلْقَدْرِ
(of) Power
kemuliaan
khayrun
خَيْرٌ
(is) better
lebih baik
min
مِّنْ
than
dari
alfi
أَلْفِ
a thousand
seribu
shahrin
شَهْرٍ
month(s)
bulan

Transliterasi Latin:

Lailatul-qadri khairum min alfi syahr (QS. 97:3)

English Sahih:

The Night of Decree is better than a thousand months. (QS. [97]Al-Qadr verse 3)

Arti / Terjemahan:

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. Al-Qadr ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan tanpa malam qadar di dalamnya. Ibadah pada malam itu mempunyai nilai yang sangat tinggi di mata Allah, lebih tinggi daripada ibadah selama seribu bulan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menerangkan keutamaan Lailatul-Qadr yang sebenarnya. Malam itu adalah suatu malam yang memancarkan cahaya hidayah sebagai permulaan tasyri' yang diturunkan untuk kebahagiaan manusia. Malam itu juga sebagai peletakan batu pertama syariat Islam, sebagai agama penghabisan bagi umat manusia, yang sesuai dengan kemaslahatan mereka sepanjang zaman. Malam tersebut lebih utama dari seribu bulan yang mereka lalui dengan bergelimang dosa kemusyrikan dan kesesatan yang tidak berkesudahan. Ibadah pada malam itu mempunyai nilai tambah berupa kemuliaan dan ganjaran yang lebih baik dari ibadah seribu bulan
Sebutan kata "seribu" dalam ayat ini tidak bermaksud untuk menentukan bilangannya. Akan tetapi, maksudnya untuk menyatakan banyaknya yang tidak terhingga sebagaimana yang dikehendaki dengan firman Allah:

Masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun. (al-Baqarah/2: 96).

Apakah ada malam yang lebih mulia daripada malam yang padanya mulai diturunkan cahaya hidayah untuk manusia setelah berabad-abad lamanya mereka berada dalam kesesatan dan kekufuran? Apakah ada kemuliaan yang lebih agung daripada malam di mana cahaya purnama ilmu makrifah ketuhanan menerangi jiwa Muhammad saw yang diutus sebagai rahmat untuk seluruh manusia, menyampaikan berita gembira dan ancaman serta memanggil mereka ke jalan yang lurus, menjadikan mereka umat yang melepaskan manusia dari belenggu perbudakan dan penindasan penguasa yang zalim di timur dan barat, dan mempersatukan mereka sesudah berpecah-belah dan bermusuh-musuhan?
Maka seyogyanya umat Islam menjadikan malam tersebut sebagai hari raya karena malam itu merupakan waktu turunnya undang-undang dasar samawi yang mengarahkan manusia ke arah yang bermanfaat bagi mereka. Penurunan ini juga memperbaharui janji mereka dengan Tuhan yang berhubungan dengan jiwa dan harta sebagai tanda syukur atas nikmat pemberian-Nya serta mengharapkan pahala balasan-Nya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan) yang tidak ada malam lailatulkadarnya; beramal saleh pada malam itu pahalanya jauh lebih besar dan lebih baik daripada beramal saleh yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak mengandung malam lailatulkadar.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Lihat tafsir ayat 1

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Malam kemuliaan dan kehormatan itu lebih baik dari seribu bulan karena merupakan malam turunnya al-Qur'ân.