Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syams Ayat 4

Asy-Syams Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ ( الشمس : ٤)

wa-al-layli
وَٱلَّيْلِ
And the night
dan malam
idhā
إِذَا
when
apabila
yaghshāhā
يَغْشَىٰهَا
it covers it
menutupinya

Transliterasi Latin:

Wal-laili iżā yagsyāhā (QS. 91:4)

English Sahih:

And [by] the night when it covers [i.e., conceals] it (QS. [91]Ash-Shams verse 4)

Arti / Terjemahan:

Dan malam apabila menutupinya, (QS. Asy-Syams ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Demi malam apabila menutupinya sehingga suasana menjadi gelap gulita. Malam menjadi waktu istirahat bagi manusia guna mengembalikan kekuatan untuk kembali beraktivitas esok hari.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Selanjutnya Allah bersumpah dengan siang dan malam. Siang menampakkan matahari, sedangkan malam menyembunyikan matahari. Dengan ini, Allah memberikan isyarat tentang sistem perputaran bulan dan bumi terhadap matahari sebagai penanda waktu bagi manusia. Perputaran bumi terhadap matahari menimbulkan sistem penanda waktu syamsiah sedang perputaran bulan terhadap bumi menimbulkan penanda waktu qomariyah. Pergerakan ketiga benda langit ini yang begitu terstruktur tersebut menunjukkan betapa kuasa Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan malam apabila menutupinya) artinya menyelimuti siang dengan kegelapannya. Lafal Idzaa yang ada pada tiga tempat di atas hanya menunjukkan makna Zharaf, sedangkan yang menjadi Amilnya adalah Fi'il dari Qasam.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt:

dan siang apabila menampakkannya. (Asy-Syams: 3)

Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah bila cuacanya cerah.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan siang apabila menampakkannya. (Asy-Syams: 3) Yakni apabila siang hari menerangi semuanya. Ibnu Jarir mengatakan bahwa sebagian ahli bahasa Arab menakwilkan hal ini dengan pengertian siang hari apabila mengusir gelapnya malam hari. Dikatakan demikian karena konteks kalimat menunjukkan kepada pengertian ini.

Menurut hemat kami, seandainya orang yang berpendapat demikian menakwilkan dengan pengertian tersebut sebagaimana takwilnya terhadap firman-Nya: dan siang apabila menampakkannya. (Asy-Syams: 3) tentulah hal ini lebih utama dan lebih sahih bila diterapkan kepada firman-Nya: dan malam apabila menutupinya. (Asy-Syams: 4) Maka takwilnya akan kelihatan lebih baik dan lebih kuat; hanya Allah-lah Yang Mengetahui.

Karena itulah maka Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: dan siang apabila menampakkannya. (Asy-Syams: 3) Bahwa ayat ini semakna dengan firman-Nya: dan siang apabila terang benderang. (Al-Lail: 2)

Adapun Ibnu Jarir, dia memilih pendapat yang merujukkan semua damir kepada matahari dalam semua kalimat itu, mengingat mataharilah yang menjadi subjek pembicaraan. Para ulama mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: dan malam apabila menutupinya. (Asy-Syams: 4) Yaitu apabila malam menutupi matahari saat matahari tenggelam, maka seluruh cakrawala menjadi gelap.

Baqiyyah ibnul Walid telah meriwayatkan dari Safwan, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Zi Hamamah yang mengatakan bahwa apabila malam hari tiba, Allah Swt. berfirman, "Hamba-hamba-Ku telah ditutupi oleh makhluk-Ku yang besar," malam hari takut kepada Allah, dan memang Allah yang telah menciptakannya lebih berhak untuk dia takuti. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Demi malam ketika menyelimuti matahari sehingga menutupi cahayanya.