Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syams Ayat 14

Asy-Syams Ayat ke-14 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ ( الشمس : ١٤)

fakadhabūhu
فَكَذَّبُوهُ
But they denied him
dan mendustakan
faʿaqarūhā
فَعَقَرُوهَا
and they hamstrung her
maka mereka melukai/menyembelih
fadamdama
فَدَمْدَمَ
So destroyed
maka menurunkan azab/membinasakan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
them
atas mereka
rabbuhum
رَبُّهُم
their Lord
Tuhan mereka
bidhanbihim
بِذَنۢبِهِمْ
for their sin
dengan dosa-dosa mereka
fasawwāhā
فَسَوَّىٰهَا
and leveled them
dan Dia meratakannya

Transliterasi Latin:

Fa każżabụhu fa 'aqarụhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā (QS. 91:14)

English Sahih:

But they denied him and hamstrung her. So their Lord brought down upon them destruction for their sin and made it equal [upon all of them]. (QS. [91]Ash-Shams verse 14)

Arti / Terjemahan:

Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah), (QS. Asy-Syams ayat 14)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kaum Samud tidak rela dengan pembagian jatah air itu. Nabi Saleh telah menasihati mereka, namun mereka mengabaikan serta mendustakannya, dan dengan beringas pria paling celaka itu menyembelih­ unta tersebut dan membantainya atas perintah kaum Samud. Karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya mereka dengan tanah. Hanya Nabi Saleh dan orang beriman yang selamat dari azab itu. Kejadian ini memberi pesan kepada generasi setelahnya bahwa aturan agama Allah harus diindahkan. Mereka yang menentang dan melakukan dosa akan mendapatkan sanksi yang keras dari Allah di dunia sebelum sanksi yang lebih keras lagi di akhirat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Akan tetapi, kaumnya memandang Nabi Saleh bohong, begitu juga unta itu sebagai mukjizat, dan menganggap sepi peringatan Nabi Saleh tersebut. Unta itu mereka tangkap beramai-ramai, lalu Qudar bin Salif membunuhnya dengan cara memotong-motongnya. Akhirnya Allah meratakan negeri mereka dengan tanah, dengan mengirim petir yang menggelegar yang diiringi gempa yang dahsyat, sebagai balasan pembangkangan dan dosa-dosa mereka.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Lalu mereka mendustakannya) mendustakan ucapan Nabi Saleh yang mengatakan, bahwa unta itu adalah milik Allah, dan bila mereka melanggarnya niscaya hal itu akan berakibat turunnya azab atas mereka (dan menyembelih unta itu) atau mereka membunuhnya itu, dengan maksud supaya bagian minum itu diperoleh seluruhnya oleh mereka (maka menimpakanlah) atau menurunkanlah (kepada mereka Rabb mereka) azab (disebabkan dosa mereka, lalu Allah meratakan azab) atas mereka, sehingga tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat lolos atau menyelamatkan diri dari azab-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman:

Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu. (Asy-Syams: 14)

Yakni mereka mendustakan apa yang diperintahkan oleh nabi mereka, dan akibat dari sikap itu mereka berani menyembelih unta betina yang dikeluarkan oleh Allah Swt. dari sebuah batu besar, sebagai mukjizat Nabi Saleh terhadap mereka dan sekaligus sebagai hujah (alasan) terhadap mereka (bilamana mereka mendustakannya).

maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka. (Asy-Syams: 14)

Allah murka terhadap mereka, maka Dia membinasakan mereka hingga semuanya hancur dan mati.

lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah). (Asy-Syams: 14)

Yaitu Allah menjadikan hukuman yang ditimpakan kepada mereka berakibat mereka disamaratakan dengan tanah. Qatadah mengatakan bahwa telah sampai kepada kami suatu berita yang menyebutkan bahwa Uhaimir Samud masih belum menyembelih unta betina itu hingga ia diikuti oleh semua kaumnya yang kecil, yang dewasa, yang laki-laki dan yang wanitanya semuanya ikut andil. Ketika mereka bersekutu menyembelih unta betina itu, maka Allah membinasakan mereka semuanya disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka dengan tanah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tetapi, kemudian, mereka mendustakan ancaman Shâlih dengan menyembelih unta. Lalu, akibat dosa- dosa mereka sendiri, Allah membinasakan dan meratakan negeri mereka dengan tanah.