Al-Qur'an Surat Asy-Syams Ayat 11
Asy-Syams Ayat ke-11 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖ ( الشمس : ١١)
- kadhabat
- كَذَّبَتْ
- Denied
- telah mendustakan
- thamūdu
- ثَمُودُ
- Thamud
- Samud
- biṭaghwāhā
- بِطَغْوَىٰهَآ
- by their transgression
- dan melampui batas
Transliterasi Latin:
Każżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā(QS. 91:11)
English Sahih:
Thamud denied [their prophet] by reason of their transgression, (QS. [91]Ash-Shams verse 11)
Arti / Terjemahan:
(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas, (QS. Asy-Syams ayat 11)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Kaum Samud, yang dahulu tinggal di sebelah selatan Madinah, adalah contoh manusia yang mengotori jiwa dengan kekafiran dan maksiat. Kaum Šamud telah mendustakan rasulnya, yaitu Nabi Saleh, karena mereka melampaui batas dalam keingkaran terhadap ajakan nabi mereka dan melakukan tindakan yang penuh dosa.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kaum Samud adalah umat Nabi Saleh. Mereka telah mendustakan dan mengingkari kenabian dan ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Saleh dari Allah. Nabi Saleh diberi mukjizat oleh Allah sebagai ujian bagi kaumnya, yaitu seekor unta betina yang dijelmakan dari sebuah batu besar, untuk menandingi keahlian kaum itu yang sangat piawai dalam seni patung dari batu. Bila mereka piawai dalam seni patung sehingga patung itu terlihat bagaikan hidup, maka mukjizat Nabi Saleh adalah menjelmakan seekor unta betina yang benar-benar hidup dari sebuah batu. Akan tetapi, mereka tidak mengakuinya, dan berusaha membunuh unta itu.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kaum Tsamud telah mendustakan) rasulnya, yaitu Nabi Saleh (karena mereka melampaui batas) disebabkan tindakan mereka yang melampaui batas.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menceritakan tentang kaum Samud, bahwa mereka mendustakan Rasul Allah yang diutus kepada mereka, karena sudah menjadi watak mereka perbuatan sewenang-wenang dan melampaui batas.
Muhammad ibnu Ka'b telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: karena mereka melampaui batas. (Asy-Syams: 11) Bahwa lafaz tagwaha artinya semuanya, yakni kaum Samud semuanya. Tetapi pendapat yang paling utama adalah pendapat yang pertama, yang mengartikan 'melampaui batas'. Demikianlah menurut pendapat Mujahid dan Qatadah serta selain keduanya. Maka sebagai akibat dari sikap dan watak mereka yang demikian itu akhirnya mereka mendustakan hidayah dan keyakinan yang disampaikan oleh rasul mereka.
ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. (Asy-Syams: 12)
Yakni orang yang paling jahat di antara kabilah, dia adalah Qaddar ibnu Salif si penyembelih unta betina, dia dijuluki dengan sebutan Uhaimir Samud, dan dialah yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya. (Al-Qamar: 29)
Lelaki itu adalah seorang yang perkasa lagi dimuliakan di kalangan kaumnya, mempunyai kedudukan nasab yang terhormat, dan pemimpin yang ditaati.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Namir, telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari ayahnya, dari Abdullah ibnu Zam'ah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. dalam suatu khotbahnya menceritakan perihal unta betina ini dan menyebutkan orang yang menyembelihnya. Maka beliau Saw. bersabda:
Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka menuju ke unta itu (untuk menyembelihnya), dia adalah seorang lelaki yang kuat, dimuliakan, dan paling dipengaruhi di kalangan kaumnya, seperti halnya Abu Zam'ah.
Imam Bukhari meriwayatkannya di dalam kitab tafsir, dan Imam Muslim di dalam Sifatun Nar, juga Imam Turmuzi dan Imam Nasai di dalam kitab sunan masing-masing. Demikian pula Ibnu Jarir dan Ibnu 'Abu Hatim, dari Tauq, dari Hisyam ibnu Urwah dengan sanad yang sama.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Muhammad ibnu Khaisam, dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, dari Muhammad ibnu Khaisam ibnu Abu Marsad, dari Ammar ibnu Yasir yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada Ali, "Maukah aku ceritakan kepadamu tentang orang yang paling celaka?" Ali menjawab, "Tentu saja mau." Rasulullah Saw. bersabda:
Dua orang lelaki —yaitu Uhaimir Samud—yang telah menyembelih unta betina dan lelaki yang telah memukulmu, haiA li, pada bagian ini mu, hingga kamu bersimbah darah karenanya.
Yang dimaksud ialah bagian dagunya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Kaum Tsamûd telah mendustakan nabi mereka dengan sikap angkuh dan melampaui batas, ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit hendak menyembelih unta.