Al-Qur'an Surat Al-Insyiqaq Ayat 10
Al-Insyiqaq Ayat ke-10 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ وَرَاۤءَ ظَهْرِهٖۙ ( الانشقاق : ١٠)
- wa-ammā
- وَأَمَّا
- But as for
- dan adapun
- man
- مَنْ
- (him) who
- siapa/orang
- ūtiya
- أُوتِىَ
- is given
- diberikan
- kitābahu
- كِتَٰبَهُۥ
- his record
- kitabnya
- warāa
- وَرَآءَ
- behind
- belakang
- ẓahrihi
- ظَهْرِهِۦ
- his back
- punggungnya
Transliterasi Latin:
Wa ammā man ụtiya kitābahụ warā`a ẓahrih(QS. 84:10)
English Sahih:
But as for he who is given his record behind his back, (QS. [84]Al-Inshiqaq verse 10)
Arti / Terjemahan:
Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, (QS. Al-Insyiqaq ayat 10)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan adapun orang yang catatan amal-nya diberikan dari sebelah belakang sebagai tanda ketidaksenangan kepada mereka,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat-ayat ini, Allah menerangkan bahwa golongan kedua adalah mereka yang banyak mengerjakan perbuatan maksiat, durhaka, dan tidak diridai Allah. Mereka akan menerima catatan perbuatan mereka dengan tangan kiri, dan dari belakang, kemudian mereka dimasukkan ke dalam neraka.
Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, "Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku. Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku." (al-haqqah/69: 25-29)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang punggungnya) dia adalah orang kafir; tangan kanannya diikat dengan belenggu dijadikan satu dengan kepala, kemudian tangan kirinya ditekuk ke belakang berada di punggungnya, maka dengan tangan kirinya itulah ia mengambil kitab catatan amalnya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.
{وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ}
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari arah belakangnya. (Al-Insyiqaq: 10)
Yaitu dengan tangan kirinya dari arah belakang, dengan menjulurkan tangan kirinya ke arah belakang, lalu menerima kitabnya.
{فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا}
maka dia akan berteriak, "Celakalah aku." (Al-Insyiqaq: 11)
Artinya, merugi dan binasa.
{وَيَصْلَى سَعِيرًا إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا}
Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguh dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (Al-Insyiqaq: 12-13)
Yakni bergembira ria, tidak memikirkan akibat dari amal perbuatannya, dan tidak takut kepada hari kemudian. Maka Allah menghukum kegembiraan yang sebentar itu dengan kesedihan yang panjang.
{إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ}
Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Al-Insyiqaq: 14)
Maksudnya, dia meyakini bahwa tidak akan kembali kepada Allah dan Allah tidak akan menghidupkannya kembali sesudah matinya. Demikianlah menurut pendapat Ibnu Abbas, Qatadah, dan selain keduanya. Al-hur artinya kembali. Maka Allah menyanggah keyakinan mereka itu melalui firman berikutnya:
{بَلَى إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا}
(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. (Al-Insyiqaq: 15)
Yaitu tidak demikian, sebenarnya Allah akan mengembalikannya menjadi hidup seperti kejadian semula dan Allah akan membalas semua amal perbuatannya yang baik dan yang buruknya. Karena sesungguhnya Dia Maha Melihat dia, yakni Maha Mengetahui lagi Maha Mengenalnya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dan siapa yang menerima catatan amal perbuatannya dengan tangan kiri, dari balik punggungnya, sebagai pertanda penghinaan, maka ia akan berangan-angan bahwa dirinya lebih baik binasa saja, masuk dan terbakar di neraka.