Skip to content

Al-Qur'an Surat At-Takwir Ayat 7

At-Takwir Ayat ke-7 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَاِذَا النُّفُوْسُ زُوِّجَتْۖ ( التكوير : ٧)

wa-idhā
وَإِذَا
And when
dan apabila
l-nufūsu
ٱلنُّفُوسُ
the souls
jiwa/ruh-ruh
zuwwijat
زُوِّجَتْ
are paired
dijodohkan/dipertemukan

Transliterasi Latin:

Wa iżan-nufụsu zuwwijat (QS. 81:7)

English Sahih:

And when the souls are paired (QS. [81]At-Takwir verse 7)

Arti / Terjemahan:

Dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh) (QS. At-Takwir ayat 7)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan apabila roh-roh dipertemukan dengan tubuh sehingga manusia hidup kembali dalam suasana yang sama sekali berbeda dari kehidupan dunia. Manusia saat itu bergabung dengan manusia lain yang senasib; penaat bersama penaat, begitupun sebaliknya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan apabila roh-roh dipertemukan kembali dengan tubuh untuk memasuki kehidupan di alam akhirat. Ayat ini mengandung isyarat bahwa roh-roh itu tetap utuh setelah mati dan pada hari Kiamat dikembalikan lagi pada badannya.
Pendapat lain menyebutkan arti ayat ini dengan bertemunya kelompok orang-orang termasuk ashabul-yamin dengan kelompok ashabusy-syimal. Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa arti ayat ini adalah dipertemukannya roh orang-orang yang beriman dengan pasangan-pasangannya di surga dan roh orang-orang kafir dipertemukan dengan setan-setan pembantunya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan apabila ruh-ruh dipertemukan) dengan jasadnya masing-masing.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt:

{وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ}

dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7)

Yaitu dihimpunkanlah segala sesuatu dengan yang sejenisnya. Semakna dengan yang di sebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْواجَهُمْ

(Kepada malaikat diperintahkan).”Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka.” (Ash-Shaffat: 22)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnus Sabah Al-Bazzar, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Abu Saur, dari Sammak, dari An-Nu'man ibnu Basyir yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. membaca firman-Nya: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7) Lalu beliau Saw. bersabda, bahwa yang dimaksud adalah teman-teman sejawat; setiap lelaki dikumpulkan dengan kaum yang mempunyai amal yang sama dengannya. Demikian itu karena Allah Swt. telah berfirman: dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga). (Al-Waqi'ah: 7-10) Mereka adalah bergolong-golongan, masing-masing orang dihimpunkan bersama dengan golongannya yang seamalan dengannya.

Kemudian Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui jalur-jalur lain dari Sammak ibnu Harb, dari An-Nu'man ibnu Basyir, bahwa Umar ibnul Khattab berkhotbah kepada orang-orang, lalu ia membaca firman-Nya: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7) Lalu ia mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mempertemukan di sini ialah masing-masing orang dihimpunkan bersama golongannya yang seamalan dengan dia.

Menurut riwayat yang lain, makna yang dimaksud ialah dua orang yang sama amalannya, maka kedua-duanya dimasukkan ke dalam surga berkat amalannya ataukah keduanya di masukkan ke dalam neraka, sesuai dengan amalnya masing-masing.

Menurut riwayat lain dari An-Nu’man, disebutkan bahwa Umar r.a. pernah ditanya mengenai makna firman-Nya: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7) Maka Umar menjawab bahwa orang yang saleh dibarengkan dengan orang yang saleh lainnya; dan orang yang jahat dibarengkan dengan orang yang jahat lainnya, yakni di dalam neraka. Itulah yang dimaksud dengan makna 'mempertemukan' dalam ayat ini.

Menurut riwayat yang lainnya lagi dari An-Nu'man, Umar ibnul Khattab pernah bertanya kepada orang-orang bahwa bagaimanakah menurut kalian tafsir firman-Nya: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7) Mereka diam. Maka Umar berkata, "Tetapi aku mengetahuinya, yaitu seorang lelaki dikawinkan dengan wanita yang sepadan amalannya dengan dia di dalam surga; dan lelaki lainnya dikawinkan dengan yang seamalan dengannya dari kalangan ahli neraka." Kemudian Umar membaca firman-Nya: (Kepada malaikat diperintahkan), "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka." (Ash-Shaffat: 22).

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7) Bahwa demikian itu terjadi ketika manusia terdiri menjadi tiga golongan.

Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman Allah Swt: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7) Bahwa orang-orang yang sepadan amal perbuatannya dihimpunkan menjadi satu dengan sesamanya. Hal yang sama dikatakan oleh Ar-Rabi' ibnu Khaisam, Al-Hasan, dan Qatadah serta dipilih oleh Ibnu Jarir; dan inilah pendapat yang sahih.

Pendapat lain sehubungan dengan makna firman-Nya: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain ibnul Junaid, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari ayahnya, dari Asy'as ibnu Sarar, dari Ja'far, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa lembah yang berada di dekat pangkal Arasy mengalirkan air di antara kedua pekikan, jarak di antara kedua pekikan adalah empat puluh tahun. Maka tumbuhlah karena air itu semua makhluk yang telah hancur berantakan, baik manusia, burung-burung, ataupun hewan-hewan yang melata. Seandainya ada seseorang yang melewati tempat mereka sebelum itu dan telah mengenal daerah tersebut, niscaya dia benar-benar mengetahui mereka baru muncul dari dalam bumi. Kemudian roh-roh merasuki tubuhnya masing-masing, maka bertemulah keduanya. Yang demikian itulah yang dimaksud oleh firman-Nya: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7)

Hal yang sama dikatakan oleh Abul Aliyah, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Asy-Sya'bi, dan juga Al-Hasan Al-Basri sehubungan dengan makna ayat ini: dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7) Yakni dipertemukan dengan tubuhnya masing-masing.

Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah orang-orang mukmin dikawinkan dengan bidadari-bidadari, sedangkan orang-orang kafir dikawinkan dengan setan-setan. Demikianlah menurut apa yang disebutkan oleh Al-Qurtubi di dalam kitab At-Tazkirah-nya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Bila roh telah disatukan kembali dengan jasadnya.