Al-Qur'an Surat At-Takwir Ayat 24
At-Takwir Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِيْنٍۚ ( التكوير : ٢٤)
- wamā
- وَمَا
- And not
- dan tidak
- huwa
- هُوَ
- he (is)
- dia
- ʿalā
- عَلَى
- on
- atas
- l-ghaybi
- ٱلْغَيْبِ
- the unseen
- gaib
- biḍanīnin
- بِضَنِينٍ
- a withholder
- dengan kikir
Transliterasi Latin:
Wa mā huwa 'alal-gaibi biḍanīn(QS. 81:24)
English Sahih:
And he [i.e., Muhammad] is not a withholder of [knowledge of] the unseen. (QS. [81]At-Takwir verse 24)
Arti / Terjemahan:
Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib. (QS. At-Takwir ayat 24)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan dia bukanlah orang yang kikir untuk menerangkan ihwal perkara yang gaib, seperti Allah, malaikat, dan hari kiamat. Nabi dengan senang hati memberi penjelasan demi kemaslahatan banyak orang. Hal ini berbeda dari para dukun yang hanya mau membeberkan hal yang rahasia jika diberi imbalan.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Muhammad bukanlah seorang bakhil dalam menyampaikan seluruh wahyu yang disampaikan malaikat Jibril kepadanya. Di samping itu, beliau adalah seorang yang sangat dipercaya karena tidak pernah mengubah wahyu walaupun satu huruf dengan ucapannya sendiri.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan bukanlah dia) Nabi Muhammad saw. (terhadap perkara yang gaib) hal-hal yang gaib berupa wahyu dan berita dari langit (sebagai seseorang yang dituduh) membuat-buatnya, ini berdasarkan qiraat yang membacanya Zhaniin dengan memakai huruf Zha. Menurut suatu qiraat dibaca Dhaniin dengan memakai huruf Dhadh; artinya seorang yang bakhil untuk menerangkannya, lalu karenanya ia mengurangi sesuatu daripada wahyu dan berita dari langit tersebut.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
{وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ}
Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan yang gaib. (At-Takwir: 24)
Artinya, Muhammad bukanlah orang yang disangsikan terhadap apa yang diturunkan Allah kepadanya. Di antara ulama ada yang membacanya dengan memakai dad bukan za sehingga artinya menjadi bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan apa yang diturunkan Allah kepadanya, bahkan dia menyampaikannya kepada setiap orang.
Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa za-nin dan da-nin mempunyai makna yang sama, yakni dia bukanlah orang yang pendusta dan bukan pula orang yang pendurhaka; za-nin orang yang diragukan, dan da-nin orang yang kikir.
Qatadah mengatakan bahwa pada mulanya Al-Qur'an merupakan hal yang gaib, lalu Allah menurunkannya kepada Nabi Muhammad. Maka beliau Saw. tidak kikir terhadap manusia, bahkan beliau menyebarkannya, menyampaikannya, dan memberikannya kepada setiap orang yang menghendakinya. Hal yang sama dikatakan oleh ikrimah dan Ibnu Zaid serta selain keduanya yang bukan hanya seorang; Ibnu Jarir memilih pendapat yang membacanya dengan qiraat dad yakni danin.
Menurut hemat penulis, kedua pendapat (qiraat) sama-sama mutawatir dalilnya, dan maknanya sahih sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Muhammad bukan orang yang kikir dalam menyampaikan wahyu, yang ceroboh dalam menyampaikan dan mengajarkan wahyu