Al-Qur'an Surat At-Takwir Ayat 22
At-Takwir Ayat ke-22 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُوْنٍۚ ( التكوير : ٢٢)
- wamā
- وَمَا
- And not
- dan tidak/bukanlah
- ṣāḥibukum
- صَاحِبُكُم
- (is) your companion
- temanmu
- bimajnūnin
- بِمَجْنُونٍ
- mad
- orang gila
Transliterasi Latin:
Wa mā ṣāḥibukum bimajnụn(QS. 81:22)
English Sahih:
And your companion [i.e., Prophet Muhammad] is not [at all] mad. (QS. [81]At-Takwir verse 22)
Arti / Terjemahan:
Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. (QS. At-Takwir ayat 22)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Kami turunkan wahyu melalui Jibril kepada Nabi Muhammad, temanmu yang kamu kenal baik sifatnya. Dan temanmu itu bukanlah orang gila seperti tuduhanmu kepadanya. Dia adalah seorang yang santun, tepercaya, dan berakhlak mulia. Perkataan orang gila bersifat racauan, tidak beraturan, dan tidak mempunyai nilai. Berbeda dari AlQur’an, kitab yang susunan kalimat maupun kandungannya mempunyai nilai sangat tinggi.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah menyifati Nabi Muhammad dengan mengatakan bahwa Muhammad itu bukanlah orang gila, sebagaimana yang dituduhkan oleh orang-orang kafir Mekah.
Kalimat "temanmu" dalam ayat ini merupakan alasan untuk menerangkan kedustaan mereka. Sebab, setiap orang akan mengenal tabiat temannya yang sehari-hari bergaul dengannya. Orang-orang Quraisy itu selalu bergaul dengan Nabi Muhammad semenjak beliau masih kecil dan mengetahui kejujuran beliau. Oleh karena itu, mereka memberikan julukan kehormatan kepadanya dengan kata-kata "al-Amin" sebelum beliau menjadi nabi.
Beliau tidak pernah berdusta, menyalahi janji, atau berkhianat, sehingga apa-apa yang dituduhkan kepada Nabi Muhammad itu tentang sifat gila, tukang sihir, atau pendusta adalah bohong semata.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan teman kalian itu sekali-kali bukanlah) yakni Nabi Muhammad saw. Di'athafkan kepada lafal Innahuu hingga seterusnya (orang yang gila) sebagaimana yang kalian tuduhkan kepadanya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
{مُطَاعٍ ثَمَّ}
yang ditaati di sana. (At-Takwir: 21)
Yakni dia dipengaruhi, didengar kata-katanya, lagi ditaati di alam malaikat.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang ditaati di sana. (At-Takwir: 21) Yaitu di alam langit.
Dengan kata lain, Jibril bukanlah malaikat biasa, melainkan termasuk pemimpin yang dimuliakan di kalangan para malaikat, yang mempunyai peran besar dan dipilih untuk mengemban tugas yang agung ini, yaitu menjadi duta antara Allah dan Rasul-Nya.
Firman Allah Swt:
{أَمِينٍ}
lagi dipercaya. (At-Takwir: 21)
Malaikat Jibril mendapat predikat sebagai kepercayaan Allah dari kalangan para malaikat. Ini merupakan suatu penghargaan yang sangat besar, sekaligus menunjukkan bahwa Allah Swt. menyucikan hamba dan rasul-Nya dari kalangan malaikat —yaitu Jibril a.s.— sebagaimana Dia menyucikan hamba dan Rasul-Nya dari kalangan manusia, yaitu Nabi Muhammad Saw. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
{وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُونٍ}
Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. (At-Takwir: 22)
Asy-Sya'bi, Maimun ibnu Mahran, dan Abu Saleh, serta orang-orang yangtelah disebutkan di atastelah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-sekali orang yang gila. (At-Takwir: 22) Bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad Saw.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Muhammad, yang kalian kenal dan kalian ketahui kecerdasan akalnya, bukanlah orang gila.