Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Anfal Ayat 51

Al-Anfal Ayat ke-51 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِۙ ( الانفال : ٥١)

dhālika
ذَٰلِكَ
That
demikian itu
bimā
بِمَا
(is) for what
dengan apa/disebabkan
qaddamat
قَدَّمَتْ
sent forth
memperbuat
aydīkum
أَيْدِيكُمْ
your hands
tangan-tangan kamu sendiri
wa-anna
وَأَنَّ
And indeed
dan sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
Allah
laysa
لَيْسَ
(is) not
tidak/bukan
biẓallāmin
بِظَلَّٰمٍ
unjust
dengan aniaya
lil'ʿabīdi
لِّلْعَبِيدِ
to His slaves
kepada hamba

Transliterasi Latin:

żālika bimā qaddamat aidīkum wa annallāha laisa biẓallāmil lil-'abīd (QS. 8:51)

English Sahih:

That is for what your hands have put forth [of evil] and because Allah is not ever unjust to [His] servants." (QS. [8]Al-Anfal verse 51)

Arti / Terjemahan:

Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya, (QS. Al-Anfal ayat 51)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Azab Allah yang demikian dahsyat itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri. Dan sesungguhnya Allah sama sekali tidak menzalimi masing-masing dari hamba-hamba-Nya. Sebab, turunnya azab Allah sebagai akibat perilaku manusia merupakan perwujudan dari keadilan-Nya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Azab yang mereka rasakan itu adalah sebagai akibat perbuatan tangan mereka sendiri, yaitu kekafiran dan kezalimannya, baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan. Disebut "tangan" yang mengadakan perbuatan, padahal suatu perbuatan kadang-kadang dilaksanakan dengan tangan atau kaki, panca indra atau akal, oleh karena menurut kebiasaan sebagian besar amal perbuatan manusia itu dilaksanakan dengan tangan. Allah tidak akan menyiksa seorang pun, kecuali disebabkan dosa-dosa dan pelanggaran yang dibuatnya sendiri.

Sesungguhnya Allah berfirman, "Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku sendiri dan telah mengharamkan pula kezaliman itu di antara kamu. Oleh karena itu kamu jangan sekali-kali berbuat zalim. Wahai hamba-hamba-Ku sesungguh-nya amal-amalmu saja yang akan Aku perhitungkan bagimu. Barang siapa yang mendapat kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah dan barang siapa yang mendapat kejelekan, maka janganlah dia mencela, kecuali dirinya sendiri." (Riwayat Muslim dari Abu dzar)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Demikian itu) artinya siksaan atas kalian itu (disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri) Allah swt. sengaja memakai kata tangan bukannya anggota-anggota tubuh manusia yang lainnya, karena kebanyakan pekerjaan manusia itu dilakukan oleh tangan mereka (Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya) artinya tukang menganiaya (hamba-Nya) dengan mengazabnya tanpa dosa.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri.

Artinya, pembalasan ini disebabkan perbuatan-perbuatan jahat yang telah kalian kerjakan selama hidup kalian di dunia, Allah membalas kalian dengan pembalasan ini.

Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya.

Yaitu Allah tidak akan menganiaya seorang pun dari hamba-hamba-Nya, bahkan Allah memutuskan hukum-Nya dengan adil, Dia tidak pernah zalim dalam keputusan-Nya, Mahatinggi, Mahasuci, Mahakaya lagi Maha Terpuji Dia. Karena itu, di dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan Imam Muslim melalui Abu Zar r.a. dari Rasulullah Saw. disebutkan bahwa Allah Swt. berfirman:

Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan perbuatan aniaya atas diri-Ku, dan Aku jadikan perbuatan itu di antara kalian diharamkan maka janganlah kalian saling berbuat aniaya. Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya pembalasan itu hanyalah berdasarkan amal perbuatan kalian yang Aku catat semuanya. Maka barang siapa yang menjumpai kebaikan, hendaklah ia memuji kepada Allah. Dan barang siapa yang menjumpai selain itu, maka jangan sekali-kali ia mencela kecuali terhadap dirinya sendiri.

Karena itulah di dalam firman selanjutnya disebutkan seperti berikut:

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya hamba-hamba-Nya disebabkan siksaan-Nya atas perbuatan jahat yang mereka lakukan. Itulah keadilan, karena selamanya tidak akan sama antara yang berbuat baik dan berbuat jahat. Maka siksa Allah itu sebagai balasan atas kejahatan mereka.