Al-Qur'an Surat Al-Mursalat Ayat 34
Al-Mursalat Ayat ke-34 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ ( المرسلٰت : ٣٤)
- waylun
- وَيْلٌ
- Woe
- kecelakaan
- yawma-idhin
- يَوْمَئِذٍ
- that Day
- pada hari itu
- lil'mukadhibīna
- لِّلْمُكَذِّبِينَ
- to the deniers
- bagi orang-orang yang mendustakan
Transliterasi Latin:
Wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīn(QS. 77:34)
English Sahih:
Woe, that Day, to the deniers. (QS. [77]Al-Mursalat verse 34)
Arti / Terjemahan:
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (QS. Al-Mursalat ayat 34)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
32-34. Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.35-37. Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menyebutkan pula bahwa neraka itu selalu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana ke seluruh penjuru. Allah mengumpamakan gejolak api neraka Jahanam yang sangat dahsyat itu dengan unta kuning yang sangat banyak dan bergerak cepat. Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan yang begitu hebat.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. (Al-Mursalat: 32)
Yakni percikan apinya beterbangan, yang besar dan tingginya bagaikan istana. Ibnu Mas'ud mengatakan seperti benteng-benteng pertahanan. Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan Malik—dari Zaid ibnu Aslam—telah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah seperti akar-akar pohon.
Seolah-olah ia iringan unta yang kuning. (Al-Mursalat: 33)
Bahwa makna yang dimaksud ialah seperti iringan unta yang berbulu hitam, menurut Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Ad-Dahhak serta dipilih oleh Ibnu Jarir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya: iringan unta yang kuning. (Al-Mursalat: 33) Yaitu seperti tambang-tambang perahu,
Diriwayatkan pula dari ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan firman-Nya: iringan unta yang kuning (Al-Mursalat: 33) lempengan-lempengan tembaga.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Ali. telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepadaku Sufyan, dari Abdur Rahman ibnu Abis yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. (Al-Mursalat: 32) Bahwa kami mengambil sebuah balok kayu yang panjangnya lebih dari tiga hasta, lalu kami memancangkannya untuk tiang bangunan maka itu kami namakan qasr. Seolah-olah ia iringan unta yang kuning. (Al-Mursalat: 33) Yakni tambang-tambang perahu, lalu dikumpulkan hingga bentuknya seperti (setinggi) orang yang pertengahan tingginya. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 34)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sesungguhnya neraka akan melontarkan bunga-bunga api yang besarnya seperti istana, seolah-olah bunga-bunga api itu merupakan iring-iringan unta hitam yang berubah menjadi kuning. Pada hari ini, celakalah orang-orang yang mendustakan neraka dengan ciri-ciri seperti ini.