Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mursalat Ayat 16

Al-Mursalat Ayat ke-16 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَلَمْ نُهْلِكِ الْاَوَّلِيْنَۗ ( المرسلٰت : ١٦)

alam
أَلَمْ
Did not
tidaklah/bukanlah
nuh'liki
نُهْلِكِ
We destroy
Kami telah membinasakan
l-awalīna
ٱلْأَوَّلِينَ
the former (people)?
orang-orang yang dahulu

Transliterasi Latin:

A lam nuhlikil-awwalīn (QS. 77:16)

English Sahih:

Did We not destroy the former peoples? (QS. [77]Al-Mursalat verse 16)

Arti / Terjemahan:

Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu? (QS. Al-Mursalat ayat 16)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

16-17. Dahsyatnya Kiamat yang dilukiskan pada ayat di atas mungkin belum bisa menyadarkan para pendurhaka, kini ditunjukkan kuasa Allah yang lebih konkrit. Bukankah telah Kami binasakan generasi orang-orang yang dahulu karena keingkaran mereka? Lalu Kami juga akan susulkan azab Kami terhadap orang-orang yang datang kemudian seperti terhadap kamu wahai kaum musyrik Mekah, dan juga generasi pembangkang yang datang setelah kamu.16-17. Dahsyatnya Kiamat yang dilukiskan pada ayat di atas mungkin belum bisa menyadarkan para pendurhaka, kini ditunjukkan kuasa Allah yang lebih konkrit. Bukankah telah Kami binasakan generasi orang-orang yang dahulu karena keingkaran mereka? Lalu Kami juga akan susulkan azab Kami terhadap orang-orang yang datang kemudian seperti terhadap kamu wahai kaum musyrik Mekah, dan juga generasi pembangkang yang datang setelah kamu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini dimulai dengan pertanyaan Allah, "Apakah Kami tidak membinasakan orang-orang yang telah mendustakan rasul-Nya sebelum kamu?" Sejarah para nabi dan rasul bersama kaumnya mencatat bahwa hampir setiap bangsa yang telah mendurhakai Allah dan rasul-Nya telah dibinasakan dengan berbagai macam azab yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Terkadang Allah menghancurkan mereka dengan banjir seperti nasib yang telah diderita oleh umat Nabi Nuh, ketika negeri mereka ditenggelamkan Allah dengan air bah. Ada yang ditelan binasa oleh bumi setelah negeri itu dilanda oleh gempa yang sangat hebat, seperti halnya umat Nabi Lut. Ada pula yang diserang angin kencang selama 8 hari 7 malam, yang menyebabkan seluruh penduduknya tewas, kecuali orang yang beriman, yakni umat Nabi Saleh. Begitulah seterusnya.
Pertanyaan Allah yang demikian mengandung suatu peringatan halus agar manusia yang masih kafir itu hendaknya mawas diri, sebab bagaimana pun juga sunatullah peraturan Allah yang berlaku tidak akan diubah. Dalam hal ini, siapa yang kafir baik dahulu maupun sekarang atau pada masa yang akan datang, tetap akan merasakan siksaan dari-Nya. Oleh karena itu, hendaklah manusia sadar sebelum datang penyesalan yang tiada berguna.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu?) disebabkan kedustaan mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu. (Al-Mursalat: 16)

Yakni yang mendustakan para rasul dan menentang apa yang disampaikan oleh mereka.

Lalu Kami iringkan (azab Kami terhadap) mereka dengan (mengazab) orang-orang yang datang kemudian. (Al-Mursalat: 17)

dari kalangan orang-orang yang serupa dengan mereka. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:

Demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berdosa. Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 18-19)

Demikianlah menurut Ibnu Jarir. Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya seraya menyebutkan nikmat yang telah dikaruniakan-Nya kepada makhluk-Nya dengan berdalilkan penciptaan pertama yang menunjukkan kepada kekuasaan-Nya yang mampu membangkitkan mereka hidup kembali.

Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (Al-Mursalat: 20)

Maksudnya, lemah lagi hina bila dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surat Yasin melalui hadis Bisyar ibnu Jahhasy yang menyebutkan:

Hai anak Adam, apakah yang menghalangi-Ku dari berbuat terhadapmu, padahal Akn telah menciptakanmu dari sesuatu yang hina seperti ini (air mani)?

Firman Allah Swt.:

Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim). (Al-Mursalat:21)

Kami himpunkan dia dalam rahim, yaitu tempat bagi air mani laki-laki dan indung telur; dan memang rahim dijadikan untuk itu dan dapat memelihara air mani yang ada di dalamnya.

Firman Allah Swt.:

sampai waktu yang ditentukan. (Al-Mursalat: 22)

Yakni sampai masa tertentu. enam bulan, atau sembilan bulan. Karena ituiah disebutkan dalam firman berikutnya:

lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 23-24)

Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:

Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul, orang-orang hidup dan orang-orang mati. (Al-Mursalat: 25-26)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa kifatan artinya penyimpanan. Mujahid mengatakan bahwa mayat dikebumikan hingga tidak terlihat. Asy-Sya'bi mengatakan bahwa bagian dalam bumi untuk orang-orang mati kalian, sedangkan bagian luarnya untuk orang-orang hidup kalian. Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah.

dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi. (Al-Mursalat: 27)

Yaitu gunung-gunung untuk menstabilkan bumi agar tidak berguncang dan tidak pula bergetar.

dan Kami memberimu minum air yang tawar? (Al-Mursalat: 27)

Maksudnya, tawar dan enak diminum dari langit atau dari mata air yang menyumber dari bumi.

Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 28)

Yakni bagi orang yang merenungkan semua makhluk ini yang menunjukkan kepada kebesaran kekuasaan Penciptanya, sesudah itu dia tetap mendustakan-Nya dan kafir kepada-Nya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Bukankah Kami telah membinasakan umat-umat terdahulu yang telah mendustakan kebenaran? Bukankah--setelah umat-umat terdahulu itu--Kami akan melanjutkan untuk membinasakan umat-umat yang berbuat dosa dan mengingkari Allah yang datang kemudian?