Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Muddassir Ayat 53

Al-Muddassir Ayat ke-53 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

كَلَّاۗ بَلْ لَّا يَخَافُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ ( المدّثّر : ٥٣)

kallā
كَلَّاۖ
Nay!
sekali-kali tidak
bal
بَل
But
bahkan
لَّا
not
tidak
yakhāfūna
يَخَافُونَ
they fear
mereka takut
l-ākhirata
ٱلْءَاخِرَةَ
the Hereafter
hari akhirat

Transliterasi Latin:

Kallā, bal lā yakhāfụnal-ākhirah (QS. 74:53)

English Sahih:

No! But they do not fear the Hereafter. (QS. [74]Al-Muddaththir verse 53)

Arti / Terjemahan:

Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. (QS. Al-Muddassir ayat 53)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur’an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia.53-55. Sebagai tanggapan atas usul dan keinginan mereka tersebut, ayat ini menegaskan, sekali-kali tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada siksa akhirat. Kalau sikap mereka tetap seperti itu maka sekali-kali tidak! Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya, karena fungsi utama Al-Qur’an di antaranya adalah sebagai peringatan bagi manusia.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dengan nada cemooh, Allah menolak dengan tegas permintaan itu, sebab sebenarnya mereka tidak takut kepada hari akhirat. Artinya Allah tidak akan mengabulkan tuntutan mereka. Allah tidak akan menurunkan kitab dari langit khusus buat mereka.
Allah mengatakan dengan tegas bahwa sesungguhnya yang membuat jiwa mereka kasar, akhlak mereka jahat, penglihatan mereka tertutup, dan pendengaran mereka tersumbat dari kebenaran, adalah karena tidak percaya kepada hari akhirat dengan segala kedahsyatannya.
Andaikata permintaan mereka itu dikabulkan, tentu masih banyak permintaan-permintaan lain menyusul, sekadar menunjukkan iktikad mereka yang tidak baik kepada Islam. Sebab sudah cukup banyak dalil dan bukti-bukti kebenaran Nabi Muhammad untuk mereka. Lalu mereka minta kebenaran Nabi Muhammad buat mereka dan meminta lagi tambahan lain yang tidak pantas diminta, permintaan yang tidak berarti sama sekali.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sekali-kali tidak) lafal ini merupakan sanggahan terhadap apa yang mereka kehendaki itu. (Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat) kepada azabnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. (Al-Muddatstsir: 52)

Artinya, bahkan setiap orang dari orang-orang musyrik itu menginginkan agar diturunkan kepadanya sebuah kitab sebagaimana kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Ini menurut pendapat Mujahid dan yang lainnya. Jadi, menurutnya semakna dengan firman-Nya:

Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata, ' 'Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah." Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya. (Al-An'am: 124)

Menurut riwayat lain yang juga dari Qatadah, mereka menginginkan agar diberi pembebasan tanpa amal perbuatan.

Firman Allah Swt. selanjutnya menyebutkan:

Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat. (Al-Muddatstsir: 53)

Yaitu sesungguhnya yang merusak mereka tiada lain ketidakpercayaan mereka kepada hari akhirat, dan mereka mendustakan keberadaannya. Selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:

Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar peringatan. (Al-Muddatstsir: 54)

Yakni benar, Al-Qur'an itu adalah peringatan.

Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an). Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya kecuali (jika) Allah menghendakinya. (Al-Muddatstsir: 55-56)

Semakna dengan firman-Nya:

Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu) kecuali bila dikehendaki Allah. (Al-Insan: 30)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tertolaklah mereka dengan segala keinginan mereka. Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang tidak mewaspadai kedatangan hari akhirat. Sebab itulah mereka senantiasa menolak peringatan dan, dengan berbagai cara, selalu meminta didatangkan bukti-bukti kebenaran.