Al-Qur'an Surat Al-Jinn Ayat 28
Al-Jinn Ayat ke-28 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًا ࣖ ( الجن : ٢٨)
- liyaʿlama
- لِّيَعْلَمَ
- That He may make evident
- karena Dia hendak mengetahui
- an
- أَن
- that
- bahwa
- qad
- قَدْ
- indeed
- sesungguhnya
- ablaghū
- أَبْلَغُوا۟
- they have conveyed
- mereka telah menyampaikan
- risālāti
- رِسَٰلَٰتِ
- (the) Messages
- amanat/risalah
- rabbihim
- رَبِّهِمْ
- (of) their Lord;
- Tuhan mereka
- wa-aḥāṭa
- وَأَحَاطَ
- and He has encompassed
- dan Dia meliputi
- bimā
- بِمَا
- what
- terhadap apa
- ladayhim
- لَدَيْهِمْ
- (is) with them
- di sisi/pada mereka
- wa-aḥṣā
- وَأَحْصَىٰ
- and He takes account
- dan Dia menghitung
- kulla
- كُلَّ
- (of) all
- tiap-tiap/segala
- shayin
- شَىْءٍ
- things
- sesuatu
- ʿadadan
- عَدَدًۢا
- (in) number"
- bilangan/satu persatu
Transliterasi Latin:
Liya'lama ang qad ablagụ risālāti rabbihim wa aḥāṭa bimā ladaihim wa aḥṣā kulla syai`in 'adadā(QS. 72:28)
English Sahih:
That he [i.e., Muhammad (^)] may know that they have conveyed the messages of their Lord; and He has encompassed whatever is with them and has enumerated all things in number. (QS. [72]Al-Jinn verse 28)
Arti / Terjemahan:
Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (QS. Al-Jinn ayat 28)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Tujuan Allah melakukan penjagaan itu agar Dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang sebenarnya dengan ilmu dan Kuasa-Nya meliputi secara rinci apa yang ada pada diri mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu dan tidak satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah menerangkan tujuan dari penjagaan yang sangat rapi itu, yaitu agar para rasul itu dapat menjalankan tugas dengan sempurna dan agar wahyu-wahyu yang disampaikan kepada mereka terpelihara dengan baik. Penjagaan itu juga bertujuan agar dapat dibuktikan dengan pasti bahwa para rasul itu telah menyampaikan risalah Tuhan mereka kepada manusia dengan sebaik-baiknya. Allah berfirman:
Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. (al-'Ankabut/29: 11)
Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa ilmu-Nya meliputi apa yang diketahui oleh malaikat-malaikat pengawas, apa yang telah ada, dan yang akan ada satu persatu. Dia mengetahui segala sesuatu secara sempurna, tidak ada persamaan. Malaikat itu adalah perantara yang menyampaikan ilmu-ilmu-Nya kepada para rasul.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Supaya Dia mengetahui) yakni supaya Allah menampakkan (bahwa) adalah bentuk takhfif dari anna. (sesungguhnya mereka itu telah menyampaikan) yakni rasul-rasul itu (risalah-risalah Rabbnya) di sini dipakai dhamir hum karena memandang segi makna yang terkandung di dalam lafal man (sedangkan, sebenarnya, ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka) diathafkan kepada lafal yang tidak disebutkan, lengkapnya ilmu mengenai hal tersebut telah diliputi oleh ilmu-Nya (dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.") lafal `adadan adalah tamyiz yang mengganti kedudukan maf`ulnya, asalnya ialah "ahshaa `adada kulli syai'in," yakni Dia telah menghitung bilangan segala sesuatu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya. (Al-Jin: 26-27)
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. (Al-Baqarah: 255)
Demikian pula disebutkan dalam surat ini bahwa sesungguhnya Dia mengetahui semua yang gaib dan yang nyata, dan sesungguhnya Dia tidak memperlihatkan sesuatu pun dari ilmu-Nya kepada seseorang dari makhluk-Nya kecuali sebatas apa yang diperlihatkan oleh Dia kepadanya. Karena itu, maka disebutkan dalam firman-Nya: (Dia adalah Tuhan) Yang Mengelahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya. (Al-Jin: 26-27) Hal ini mencakup utusan dari kalangan manusia dan malaikat.
Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (Al-Jin: 27)
Yakni Allah memberikan kekhususan kepadanya dengan kawalan para malaikat yang menjaganya atas perintah dari Allah Swt. Para malaikat itu mengawal dia berikut wahyu Allah yang ada padanya. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu. (Al-Jin: 28)
Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan damir yang terdapat di dalam firman-Nya, "Liya 'lama, " yakni kepada siapa merujuk? Menurut suatu pendapat, damir ini kembali kepada Nabi Saw.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Ya'qub Al-Qummi, dari Ja'far, dari Sa' id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya: (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (Al-Jin: 26-27) Yakni empat malaikat penjaga yang menemani malaikat Jibril. Supaya dia (rasul) mengetahui. (Al-Jin: 28) Artinya, supaya Muhammad mengetahui. bahwa sesungguhnya utusan-utusan itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu. (Al-Jin: 28)
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hal ini melalui hadis Ya'qub Al-Qummi dengan sanad yang sama. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ad-Dahhak, As-Saddi, dan Yazid ibnu Abu Habib.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya: Supaya dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya. (Al-Jin: 28) Bahwa supaya Muhammad Nabi Allah mengetahui bahwa utusan-utusan itu telah menyampaikan risalah Allah kepadanya dan bahwa para malaikat telah menjaga dan membelanya. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Sa'id ibnu Abu Arubah, dari Qatadah, lalu dipilih oleh Ibnu Jarir.
Pendapat yang lainnya mengatakan hal yang lain, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah Swt: Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (Al-Jin: 27) Yakni para malaikat yang mengawal dan memelihara Nabi Saw. dari gangguan setan, sehingga orang-orang yang Nabi Saw. diutus kepada mereka jelas atas duduk perkaranya. Demikian itu di saat Rasul Saw. berkata agar orang-orang musyrik mengetahui bahwa para utusan malaikat itu telah menyampaikan kepadanya risalah-risalah Tuhan mereka.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abu Najih, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Supaya dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya. (Al-Jin: 28)
Mujahid mengatakan bahwa makna ayat ialah supaya orang yang mendustakan rasul-rasul mengetahui bahwa para malaikat itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya. Akan tetapi, pendapat ini masih perlu diteliti kebenarannya.
Al-Bagawi mengatakan bahwa Ya'qub membaca firman-Nya, "Liya 'lama, " menjadi liyu'lima dengan memakai dhammah, artinya supaya dipermaklumatkan kepada manusia bahwa rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya.
Dapat pula ditakwilkan bahwa damir yang ada pada lafaz liya 'lama kembali (merujuk) kepada Allah Swt. Ini menurut suatu pendapat yang diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitab Zadul Masir. Dengan demikian, makna ayat ialah bahwa Allah memelihara rasul-rasul-Nya dengan pengawalan para malaikat yang menjaganya agar mereka dapat menunaikan risalah-risalah-Nya, juga memelihara wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada mereka. Supaya Dia mengetahui (dengan pengetahuan yang nyata) bahwa mereka telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya. Dan ini berarti semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikut Rasul dan siapa yang membelot. (Al-Baqarah: 143)
Dan semakna dengan firman-Nya:
Dan supaya Allah benar-benar mengetahui (dengan nyata) orang-orang yang beriman, dan supaya Dia benar-benar mengetahui (dengan nyata) orang-orang yang munafik. (Al-'Ankabut: 11)
Dan masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah Swt. mengetahui segala sesuatu sebelum kejadiaiinya dan ini merupakan suatu kepastian. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu. (Al-Jin: 28)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Agar Allah mengetahui--sesuai dengan ketetapan-Nya--bahwa para nabi telah menyampaikan semua risalah Tuhan. Sungguh Dia Mahatahu segala yang ada pada diri para rasul secara terperinci. Dia pun Mahatahu jumlah seluruh makhluk yang ada, dan tak satu pun luput dari pengetahuan-Nya.