Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Jinn Ayat 24

Al-Jinn Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ فَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ اَضْعَفُ نَاصِرًا وَّاَقَلُّ عَدَدًاۗ ( الجن : ٢٤)

ḥattā
حَتَّىٰٓ
Until
sehingga
idhā
إِذَا
when
apabila/tatkala
ra-aw
رَأَوْا۟
they see
mereka melihat
مَا
what
apa
yūʿadūna
يُوعَدُونَ
they are promised
mereka dijanjikan/diancam
fasayaʿlamūna
فَسَيَعْلَمُونَ
then they will know
maka mereka akan mengetahui
man
مَنْ
who
siapa
aḍʿafu
أَضْعَفُ
(is) weaker
lebih lemah
nāṣiran
نَاصِرًا
(in) helpers
penolong/pembantu
wa-aqallu
وَأَقَلُّ
and fewer
dan lebih sedikit
ʿadadan
عَدَدًا
(in) number
bilangan

Transliterasi Latin:

ḥattā iżā ra`au mā yụ'adụna fa saya'lamụna man aḍ'afu nāṣiraw wa aqallu 'adadā (QS. 72:24)

English Sahih:

[The disbelievers continue] until, when they see that which they are promised, then they will know who is weaker in helpers and less in number. (QS. [72]Al-Jinn verse 24)

Arti / Terjemahan:

Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya. (QS. Al-Jinn ayat 24)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sikap durhaka manusia terus akan berlanjut dan baru berhenti setelah mereka melihat azab neraka. Inilah yang diisyaratkan oleh ayat ini. Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepadanya dan itu pasti akan terjadi, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya, apakah Nabi Muhammad ataukah para pendurhaka.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah lalu menghibur dan menenteramkan Nabi Muhammad serta mengejek orang-orang kafir karena kekurangperhatian mereka terhadap jin, sedangkan mereka mengaku sebagai cerdik pandai, dan juga karena kecerobohan mereka mendustakan dan mengejek sesuatu. Akan tetapi di samping itu, mereka cepat mengakui kebenaran jin serta mengharap petunjuk darinya. Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa orang-orang kafir senantiasa menghina dan mengejek orang-orang mukmin sehingga mereka melihat dengan mata kepala sendiri siksa-siksa yang dijanjikan kepada mereka. Ketika itu, barulah mereka sadar siapakah sebenarnya yang hina, apakah orang-orang mukmin yang mentauhidkan Allah ataukah orang-orang musyrik yang tidak mempunyai pembantu dan penolong?

¦ sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab maupun Kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah bala tentaranya. (Maryam/19: 75)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sehingga apabila mereka melihat) lafal hattaa di sini mengandung makna ibtidaiyah atau permulaan, dan sekaligus mengandung makna ghayah atau tujuan terakhir dari lafal yang diperkirakan sebelumnya; lengkapnya, mereka masih tetap berada di dalam kekafirannya sehingga mereka melihat (apa yang diancamkan kepada mereka) yaitu azab (maka mereka akan mengetahui) manakala azab itu datang menimpa mereka, yaitu dalam perang Badar atau pada hari kiamat nanti (siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya.") maksudnya pembantu-pembantunya, apakah mereka ataukah orang-orang mukmin; penafsiran ini menurut pendapat yang pertama, yaitu dalam perang Badar. Aku ataukah mereka; penafsiran ini berdasarkan pendapat yang kedua, yaitu pada hari kiamat nanti. Sebagian di antara mereka, atau di antara orang-orang kafir itu ada yang bertanya, kapankah datangnya ancaman yang dijanjikan itu? Kemudian turunlah firman selanjutnya, yaitu:

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Sehingga apabila mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya. (Al-Jin: 24)

Yakni manakala mereka (manusia dan jin) yang musyrik menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri apa yang pernah diancamkan kepada mereka di hari kiamat. Maka pada hari itu mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit bilangannya (kekuatannya), apakah mereka ataukah orang-orang mukmin yang mengesakan Allah? Dengan kata lain, tidak, bahkan orang-orang musyrik sama sekali tiada penolong bagi mereka, dan mereka lebih sedikit bilangannya dibandingkan dengan bala tentara Allah Swt.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sehingga ketika mereka menyaksikan siksa yang djanjikan, mereka akan tahu--ketika azab itu telah mereka rasakan–siapa yang paling lemah penolongnya dan paling sedikit bilangannya; merekakah atau orang-orang Mukmin?"