Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Haqqah Ayat 12

Al-Haqqah Ayat ke-12 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَّتَعِيَهَآ اُذُنٌ وَّاعِيَةٌ ( الحاۤقّة : ١٢)

linajʿalahā
لِنَجْعَلَهَا
That We might make it
karena Kami akan menjadikannya
lakum
لَكُمْ
for you
bagi kalian
tadhkiratan
تَذْكِرَةً
a reminder
peringatan/pengajaran
wataʿiyahā
وَتَعِيَهَآ
and would be conscious of it
dan menjaga/memperhatikannya
udhunun
أُذُنٌ
an ear
telinga
wāʿiyatun
وَٰعِيَةٌ
conscious
menjaga/memperhatikan

Transliterasi Latin:

Linaj'alahā lakum tażkirataw wa ta'iyahā użunuw wā'iyah (QS. 69:12)

English Sahih:

That We might make it for you a reminder and [that] a conscious ear would be conscious of it. (QS. [69]Al-Haqqah verse 12)

Arti / Terjemahan:

Agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (QS. Al-Haqqah ayat 12)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

agar Kami jadikan peristiwa itu, akan diselamatkan nya mereka yang beriman dibinasakannya mereka yang durhaka ,sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat-ayat ini menerangkan azab yang telah ditimpakan kepada kaum Nuh, sehingga mereka semua musnah. Yang tinggal hanya orang-orang yang ikut bersama Nabi Nuh menaiki bahtera atau kapal. Diterangkan bahwa setelah air menggenangi seluruh negeri disertai hembusan angin topan yang dahsyat, Allah memerintahkan agar Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman bersamanya menaiki bahtera yang telah disediakan, agar mereka tidak termasuk orang-orang yang tenggelam.
Berdasarkan keterangan ini, sebahagian mufasir berpendapat bahwa Nabi Nuh merupakan bapak manusia kedua setelah Adam, karena hanya beliau dan orang-orang yang bersamanya yang masih hidup, yang kemudian menurunkan seluruh manusia yang ada sekarang.
Allah menyelamatkan semua orang-orang yang beriman dari banjir dan topan itu, serta menenggelamkan dan memusnahkan orang-orang yang ingkar kepada Nuh, agar peristiwa itu dijadikan iktibar dan pelajaran oleh orang-orang yang datang kemudian. Dengan demikian, Allah memperlihatkan kepada manusia kekuasaan dan kebesaran-Nya.
Allah menceritakan kisah itu juga bertujuan agar telinga orang-orang yang benar-benar beriman kepada-Nya dapat mendengar dan mengambil manfaat dari wahyu-wahyu yang diturunkan-Nya serta mengamalkan pesan-pesan yang dibawanya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Agar Kami jadikan peristiwa itu) atau perbuatan ini, yaitu diselamatkan-Nya orang-orang yang beriman dan ditenggelamkan-Nya orang-orang yang kafir (peringatan bagi kalian) pelajaran (dan agar diperhatikan) supaya hal itu tetap diingat (oleh telinga yang mau mendengar) mau menerima apa yang didengarnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagikamu. (Al-Haqqah: 12)

Damir yang ada dalam ayat ini merujuk kepada jenis kapal karena tersimpulkan dari konteks kalimatnya. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa Kami biarkan bagi kalian dari jenisnya yang dapat kalian naiki di atas lautan, hingga kalian dapat mengarunginya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu kendarai, supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya. (Az-Zukhruf: 12-13)

Dan firman Allah Swt.:

Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan, dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. (Yasin: 41 -42)

Qatadah mengatakan bahwa bahtera Nabi Nuh a.s. dipelihara oleh Allah hingga masih sempat dijumpai oleh generasi pertama dari umat ini. Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih jelas. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:

dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Al-Haqqah: 12)

Yakni memahami dan mengingat nikmat ini telinga yang mau mendengar. Ibnu Abbas mengatakan bahwa agar selalu diingat dan didengar.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: oleh telinga yang mau mendengar. (Al-Haqqah: 12) Maksudnya, menggunakan akalnya sebagai karunia dari Allah, untuk itu ia dapat mengambil manfaat dari apa yang ia dengar dari Kitabullah.

Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Al-Haqqah: 12) Yaitu didengar oleh telinga dan diperhatikan. Yakni oleh orang yang memiliki pendengaran yang sehat dan akal yang cemerlang. Ini bersifat umum mencakup semua orang yang mempunyai pemahaman dan kesadaran yang mendalam.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah Ad-Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami Al-Abbas ibnul Walid ibnu Sabih Ad-Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnu Yahya, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Hausyab; ia pernah mendengar Mak-hul mengatakan bahwa ketika diturunkan kepada Rasulullah Saw. firman Allah Swt.: dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Al-Haqqah: 12)

Maka Rasulullah Saw. bersabda:

Aku telah memohon kepada Tuhanku, semoga menjadikan telinga Ali seperti telinga itu.

Mak-hul mengatakan, "Ali sering mengatakan bahwa sejak itu tiada sesuatu pun yang ia dengar dari Rasulullah Saw. lupa dari ingatannya."

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Ali ibnu Sahl, dari Al-Walid ibnu Muslim, dari Ali ibnu Hausyab, dari Mak-hul dengan sanad yang sama. Hadis ini berpredikat mursal.

Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Muhammad ibnu Amir, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Adam, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnuz Zubair alias Abu Muhammad (yakni orang tua Abu Ahmad Az-Zubairi), telah menceritakan kepadaku Saleh ibnul Haisam; ia pernah mendengar Buraidah Al-Aslami mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada Ali:

Jika aku diperintahkan untuk mendekatkan dirimu kepadaku dan tidak menjauhkamu dariku, dan mengajarimu dan kamu harus memperhatikannya, maka sudah seharusnya bagimu untuk selalu mengingatnya.

Lalu turunlah firman Allah Swt:

dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Al-Haqqah: 12)

Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Khalaf, dari Bisyr ibnu Adam dengan sanad yang sama. Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkannya pula melalui jalur lain, dari Daud Al-A'ma, dari Buraidah dengan sanad yang sama, tetapi predikatnya tidak sahih pula.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Agar Kami jadikan peristiwa selamatnya orang-orang Mukmin dan tenggelamnya orang-orang kafir sebagai pelajaran dan nasehat bagi kalian. Juga agar setiap orang yang mendengar dapat memperhatikannya.