Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mulk Ayat 29

Al-Mulk Ayat ke-29 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ( الملك : ٢٩)

qul
قُلْ
Say
katakanlah
huwa
هُوَ
"He
Dia
l-raḥmānu
ٱلرَّحْمَٰنُ
(is) the Most Gracious;
Maha Pengasih
āmannā
ءَامَنَّا
we believe
kami beriman
bihi
بِهِۦ
in Him
kepada-Nya
waʿalayhi
وَعَلَيْهِ
and upon Him
dan atas-Nya
tawakkalnā
تَوَكَّلْنَاۖ
we put (our) trust
kami bertawakal
fasataʿlamūna
فَسَتَعْلَمُونَ
So soon you will know
maka kelak kamu akan mengetahuinya
man
مَنْ
who
siapa
huwa
هُوَ
(is) it
dia
فِى
(that is) in
dalam
ḍalālin
ضَلَٰلٍ
error
kesesatan
mubīnin
مُّبِينٍ
clear"
nyata

Transliterasi Latin:

Qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa 'alaihi tawakkalnā, fa sata'lamụna man huwa fī ḍalālim mubīn (QS. 67:29)

English Sahih:

Say, "He is the Most Merciful; we have believed in Him, and upon Him we have relied. And you will [come to] know who it is that is in clear error." (QS. [67]Al-Mulk verse 29)

Arti / Terjemahan:

Katakanlah: "Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata". (QS. Al-Mulk ayat 29)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kaum musyrik itu tidak berkutik dengan pertanyaan itu. Katakanlah, wahai Nabi, “Dialah saja bukan selain-Nya, Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakal dengan sepenuh hati. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata apakah golongan kami atau kamu.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada orang-orang kafir Mekah, "Hai orang-orang kafir; aku dan pengikut-pengikutku telah beriman kepada Tuhan semesta alam, Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya, Tuhan yang menetapkan hukum dengan adil. Hanya kepada-Nya sajalah kami serahkan diri dan segala urusan kami, karena Dialah yang menentukan keadaan diri kami dan hanya kepada-Nya sajalah kami mohon pertolongan, karena hanya Dialah yang memberi pertolongan dan memberi kami rezeki untuk kelangsungan hidup dan kehidupan kami. Hanya Dialah yang dapat membebaskan kami dari semua bencana dan malapetaka yang mungkin menimpa kami."
Ayat ini seolah-olah mencela sikap dan tindakan orang-orang kafir yang menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri yang tidak dapat memberi manfaat dan mudarat bahkan harus mereka sendiri yang memelihara dan merawatnya. Demikian pula sikap orang-orang kafir yang selalu membangga-banggakan kekayaan, kekuasaan, dan keturunan mereka, sebagaimana Allah berfirman:

Dan mereka berkata, "Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami tidak akan diazab." (Saba'/34: 35)

Karena kekafiran itu, mereka tidak akan memperoleh kesenangan hidup di akhirat nanti. Kelak mereka akan mengetahui, siapa di antara mereka dan orang-orang mukmin yang menempuh jalan yang benar dan siapa yang menempuh jalan yang sesat. Yang menempuh jalan yang benar sampai ke tempat yang baik penuh kenikmatan dan yang menempuh jalan yang sesat tentu akan sampai di tempat yang sesat pula, penuh kesengsaraan dan penderitaan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Katakanlah!, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal. Kelak kalian akan mengetahui) bilamana mereka menyaksikan azab itu. Lafal fasata`lamuuna dapat pula dibaca fasaya`lamuuna, artinya kelak mereka akan mengetahui di saat mereka menyaksikan azab (siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata.") Kami-kah atau mereka?

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:

Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal. (Al-Mulk: 29)

Yakni kami beriman kepada Tuhan semesta alam Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, dan kepada-Nyalah kami bertawakal dalam semua urusan kami. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. (Hud: 123)

Untuk itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:

Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang nyata, (Al-Mulk: 29)

Yaitu apakah kami atau kalian, dan bagi siapakah kesudahan yang baik di dunia dan di akhirat nanti?

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Dialah Zat Yang Maha Pemurah yang kami yakini dan kalian tidak meyakini-Nya. Hanya kepada-Nyalah kami bertawakkal, sementara kalian bertawakkal kepada yang lain-Nya. Tatkala siksa itu datang, kalian akan tahu manakah di antara kedua kelompok itu yang tersesat jauh dari kebenaran."