Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mulk Ayat 23

Al-Mulk Ayat ke-23 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ( الملك : ٢٣)

qul
قُلْ
Say
katakanlah
huwa
هُوَ
"He
Dia
alladhī
ٱلَّذِىٓ
(is) the One Who
yang
ansha-akum
أَنشَأَكُمْ
produced you
menumbuhkan/menciptakan kamu
wajaʿala
وَجَعَلَ
and made
dan menjadikan
lakumu
لَكُمُ
for you
bagi kalian
l-samʿa
ٱلسَّمْعَ
the hearing
pendengaran
wal-abṣāra
وَٱلْأَبْصَٰرَ
and the vision
dan penglihatan
wal-afidata
وَٱلْأَفْـِٔدَةَۖ
and the feelings
dan hati
qalīlan
قَلِيلًا
Little
sedikit
مَّا
(is) what
apa
tashkurūna
تَشْكُرُونَ
you give thanks"
kalian bersyukur

Transliterasi Latin:

Qul huwallażī ansya`akum wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn (QS. 67:23)

English Sahih:

Say, "It is He who has produced you and made for you hearing and vision and hearts [i.e., intellect]; little are you grateful." (QS. [67]Al-Mulk verse 23)

Arti / Terjemahan:

Katakanlah: "Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS. Al-Mulk ayat 23)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Kaum musyrik yang telah diberikan aneka potensi yang semestinya dapat digunakan untuk meraih petunjuk ternyata justru mengabaikannya. Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh manusia untuk menyadari potensi itu. Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu tahap demi tahap dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu agar kamu menggunakannya secara baik sebagai tanda syukur kepada-Nya. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Selanjutnya dalam ayat ini, Allah menyuruh manusia memperhatikan kejadian diri mereka sendiri. Allah memerintahkan Nabi Muhammad mengatakan kepada orang-orang kafir bahwa sesungguhnya Allah-lah yang menganugerahkan kepada manusia telinga sehingga dapat mendengarkan ajaran-ajaran agama-Nya yang disampaikan kepada mereka oleh para rasul. Allah juga menganugerahkan kepada mereka mata sehingga mereka dapat melihat, memandang, dan memperhatikan kejadian alam semesta ini. Diberi-Nya mereka hati, akal, dan pikiran untuk memikirkan, merenungkan, menimbang, dan membedakan mana yang baik bagi mereka dan mana yang tidak baik, mana yang bermanfaat dan mana pula yang tidak bermanfaat. Sebenarnya dengan anugerah Allah itu, manusia dapat mencapai semua yang baik bagi diri mereka sebagai makhluk-Nya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati merupakan satu kesatuan. Pendengaran dan penglihatan adalah piranti yang digunakan oleh manusia untuk dapat memahami ayat-ayat Allah, sunatullah, yang dapat digunakan (diaplikasikan) dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. Metode observasi (pengamatan) dalam penemuan-penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sangat bergantung kepada penggunaan piranti pendengaran dan penglihatan. Namun apabila hanya piranti pendengaran dan penglihatan yang dipakai, dan mengabaikan hati (al-af'idah) dalam keputusan penerapannya, maka hasilnya akan counter productive, yaitu akan memberikan hasil yang lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya. Pada hakikatnya, hati (al-af'idah) harus dijadikan panduan dalam pengambilan keputusan untuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dihasilkan dengan metode pendengaran dan penglihatan tadi. Dari al-af'idah ini dapat dikembangkan etika ilmu pengetahuan dan teknologi (science ethics) yang didasarkan kepada nilai-nilai Islami.
Sedikit sekali manusia yang mau bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya itu. Sangat sedikit manusia yang menyadari ketergantungan mereka kepada nikmat itu, padahal apabila sedikit saja nikmat itu ditangguhkan pemberiannya kepadanya atau dicabut oleh Tuhan, mereka merasa mendapat kesulitan yang sangat besar. Di saat itulah mereka ingat kepada-Nya. Akan tetapi, bila nikmat itu mereka peroleh kembali dan kesukaran itu telah berlalu, mereka kembali kafir kepada Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Katakanlah! "Dialah Yang menjadikan kalian) yakni yang telah menciptakan kalian (dan menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan dan hati") atau kalbu. (Tetapi amat sedikit kalian bersyukur) huruf maa adalah huruf zaidah, dan jumlah kalimat ini merupakan jumlah isti'naf atau kalimat baru yang memberitakan tentang syukur mereka yang amat sedikit terhadap nikmat-nikmat tersebut.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt:

Katakanlah, "Dialah Yang Menciptakan kamu.” (Al-Mulk: 23)

Yaitu Yang Menciptakan kamu dari permulaan yang pada sebelumnya kamu bukanlah apa-apa, yakni tiada.

dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagi kamu. (Al-Mulk: 23)

Yang dimaksud dengan absar ialah akal, dan yang dimaksud dengan af-idah ialah pemahaman.

(Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (Al-Mulk: 23)

Yakni sedikit sekali kamu gunakan kemampuan dan kekuatan yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kalian untuk ketaatan kepada-Nya dan untuk mengerjakan perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Katakanlah, "Dialah yang membuat kalian ada dari ketiadaan dan menciptakan telinga, mata dan hati yang menyebabkan kalian tahu dan bahagia. Sangat sedikit sekali syukur kalian kepada Sang Pemberi itu semua."