Skip to content

Al-Qur'an Surat At-Tahrim Ayat 5

At-Tahrim Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

عَسٰى رَبُّهٗٓ اِنْ طَلَّقَكُنَّ اَنْ يُّبْدِلَهٗٓ اَزْوَاجًا خَيْرًا مِّنْكُنَّ مُسْلِمٰتٍ مُّؤْمِنٰتٍ قٰنِتٰتٍ تٰۤىِٕبٰتٍ عٰبِدٰتٍ سٰۤىِٕحٰتٍ ثَيِّبٰتٍ وَّاَبْكَارًا ( التحريم : ٥)

ʿasā
عَسَىٰ
Perhaps
boleh jadi/mudah-mudahan
rabbuhu
رَبُّهُۥٓ
his Lord
Tuhannya
in
إِن
if
jika
ṭallaqakunna
طَلَّقَكُنَّ
he divorced you
dia menceraikan kamu
an
أَن
[that]
bahwa
yub'dilahu
يُبْدِلَهُۥٓ
He will substitute for him
Dia akan menggantikannya
azwājan
أَزْوَٰجًا
wives
isteri-isteri
khayran
خَيْرًا
better
lebih baik
minkunna
مِّنكُنَّ
than you
daripada kamu
mus'limātin
مُسْلِمَٰتٍ
submissive
muslimat/patuh
mu'minātin
مُّؤْمِنَٰتٍ
faithful
yang beriman
qānitātin
قَٰنِتَٰتٍ
obedient
yang taat
tāibātin
تَٰٓئِبَٰتٍ
repentant
yang bertaubat
ʿābidātin
عَٰبِدَٰتٍ
who worship
yang beribadat
sāiḥātin
سَٰٓئِحَٰتٍ
who fast
yang berpuasa
thayyibātin
ثَيِّبَٰتٍ
previously married
yang janda
wa-abkāran
وَأَبْكَارًا
and virgins
dan perawan

Transliterasi Latin:

'asā rabbuhū in ṭallaqakunna ay yubdilahū azwājan khairam mingkunna muslimātim mu`mināting qānitātin tā`ibātin 'ābidātin sā`iḥātin ṡayyibātiw wa abkārā (QS. 66:5)

English Sahih:

Perhaps his Lord, if he divorced you [all], would substitute for him wives better than you – submitting [to Allah], believing, devoutly obedient, repentant, worshipping, and traveling – [ones] previously married and virgins. (QS. [66]At-Tahrim verse 5)

Arti / Terjemahan:

Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. (QS. At-Tahrim ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah lalu menyampaikan peringatan kepada para istri Nabi. Jika dia, yakni Nabi, menceraikan kamu, karena kamu bersikap keras dan menyakiti beliau, boleh jadi Tuhannya, yaitu Allah akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu segala-galanya, karena Allah melindungi dan menyayangi beliau. Allah bisa mengganti dengan perempuan-perempuan yang patuh kepada Allah, yang beriman, yang taat kepada suami, yang bertobat setiap saat, yang beribadah dengan ikhlas, yang berpuasa dan berhasil mengendalikan ucapan dan perbuatan, yang janda dan yang perawan, keduanya mudah bagi Nabi.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Diriwayatkan oleh Anas dari 'Umar bahwa ia berkata, "Telah sampai kepadaku bahwa sebagian istri-istri Nabi bersikap keras kepada Nabi dan menyakiti hati beliau. Maka saya selidiki hal itu. Saya menasihatinya satu-persatu dan melarangnya menyakiti hati Nabi saw, saya berkata, 'Jika kalian tetap tidak mau taat maka boleh jadi Allah memberikan kepada Nabi, istri-istri baru yang lebih baik dari kalian. Dan setelah saya menemui Zainab, ia berkata, 'Wahai Ibnu Khaththab! Apakah tidak ada usaha Rasulullah untuk menasihati istri-istrinya? Maka nasihatilah mereka sampai mereka itu tidak diceraikan, maka turunlah ayat ini."
Ayat ini berisi peringatan dari Allah terhadap istri-istri yang menyakiti hati Nabi saw. Jika Nabi menceraikan mereka, boleh jadi Allah menggantinya dengan istri-istri baru yang lebih baik dari mereka, baik keislaman maupun keimanannya, yaitu istri-istri yang tekun beribadah, bertobat kepada Allah, patuh kepada perintah-perintah Rasul.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Jika Nabi menceraikan kalian, boleh jadi Rabbnya) maksudnya, jika nabi menceraikan istri-istrinya (akan memberi ganti kepadanya) dapat dibaca yubdilahu dan yubaddilahu (dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian) lafal azwaajan ini menjadi khabar dari lafal 'asaa sedangkan jumlah an yubdilahu dan seterusnya menjadi jawab syarath. Di sini tidak ada badal karena apa yang disebutkan pada syarat tidak terjadi, yakni perceraian itu tidak pernah terjadi (yang patuh) artinya mengakui Islam (yang beriman) yakni ikhlas hatinya kepada Islam (yang taat) mereka taat (yang bertobat, rajin beribadat, rajin berpuasa) yakni gemar melakukan puasa atau yang berhijrah (yang janda dan yang perawan)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadat. (At-Tahrim: 5)

Maknanya sudah jelas dan tidak perlu diterangkan lagi.

yang berpuasa. (At-Tahrim: 5)

Menurut Abu Hurairah, Aisyah, Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Ata, Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, Abu Abdur Rahman As-Sulami, Abu Malik, Ibrahim An-Nakha'i, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, Ar-Rabi' ibnu Anas, As-Saddi, dan lain-lainnya disebutkan ahli puasa.

Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan sebuah hadis marfu' sehubungan dengan makna lafaz ini dalam tafsir firman-Nya, "Assaihun, " tepatnya dalam tafsir surat At-Taubah, lafaz hadis tersebut berbunyi sebagai berikut:

Siyahah umat ini adalah puasa.

Lain pula dengan Zaid ibnu Aslam dan putranya. Keduanya mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa makna yang dimaksud ialah wanita-wanita yang berhijrah. Lalu Abdur Rahman membaca firman-Nya: yang melawat. (At-Taubah: 112) Yakni yang berhijrah. Akan tetapi, pendapat pertamalah yang paling utama. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Firman Allah Swt.:

yang janda dan yang perawan. (At-Tahrim: 5)

Maksudnya, di antara mereka ada yang janda dan ada pula yang perawan, agar penganekaragaman ini lebih menambah dorongan selera dan lebih menyenangkan hati beliau. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya: yang janda dan yang perawan. (At-Tahrim: 5)

Abul Qasim At-Tabrani mengatakan di dalam kitab Mu’jamul Kabir­nya, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar ibnu Sadaqah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Muhammad ibnu Marzuq, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abu Umayyah, telah menceritakan kepada kami Abdul Quddus, dari Saleh ibnu Hayyan, dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya sehubungan dengan makna firman-Nya: yang janda dan yang perawan. (At-Tahrim: 5) Bahwa Allah telah menjanjikan kepada Nabi-Nya melalui ayat ini, Dia akan mengawinkannya dengan Asiah bekas istri Fir'aun yang janda, dan yang perawan adalah Maryam binti Imran.

Al-Hafiz Ibnu Asakir dalam biografi Maryam a.s. telah meriwayatkan melalui jalur Suwaid ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Saleh ibnu Umar, dari Ad-Dahhak dan Mujahid, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Jibril datang kepada Rasulullah Saw., lalu lewatlah Khadijah. Maka Jibril berkata, "Sesungguhnya Allah menitipkan salam buatnya, dan menyampaikan berita gembira kepadanya dengan sebuah gedung di dalam surga yang jauh dari keramaian, tiada kericuhan dan tiada kegaduhan padanya, gedung itu terbuat dari mutiara yang dilubangi. Terletak di antara gedung milik Maryam binti Imran dan gedung milik Asiah binti Muzahim."


Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Ur'urah, telah menceritakan kepada kami Abdun Nur ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Yusuf ibnu Syu'aib. dari Abu Umamah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku telah diberi tahu bahwa Allah akan mengawinkanku di surga dengan Maryam binti Imran, Kalsum saudara perempuan Musa, dan Asiah bekas istri Fir'aun. Maka aku berkata, "Kuucapkan selamat kepada engkau, wahai Rasulullah."

Hadis ini lemah pula, dan telah diriwayatkan pula secara mursal dari Ibnu Abu Daud.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Wahai para istri Nabi, jika ia menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya akan mengawinkannya, sebagai pengganti kalian, dengan istri-istri yang taat kepada Allah, beriman dengan tulus, khusyuk kepada Allah, bertobat kepada-Nya, tunduk mengerjakan ibadah, selalu bepergian dalam rangka taat kepada-Nya, yang janda maupun yang perawan.