Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 4

Al-An'am Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ ( الانعام : ٤)

wamā
وَمَا
And not
dan tidak
tatīhim
تَأْتِيهِم
comes to them
datang kepada mereka
min
مِّنْ
[of]
dari
āyatin
ءَايَةٍ
any sign
suatu ayat
min
مِّنْ
from
dari
āyāti
ءَايَٰتِ
(the) Signs
ayat-ayat
rabbihim
رَبِّهِمْ
(of) their Lord
Tuhan mereka
illā
إِلَّا
but
kecuali
kānū
كَانُوا۟
they are
mereka adalah
ʿanhā
عَنْهَا
from it
daripadanya
muʿ'riḍīna
مُعْرِضِينَ
turning away
orang-orang yang berpaling

Transliterasi Latin:

Wa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ 'an-hā mu'riḍīn (QS. 6:4)

English Sahih:

And no sign comes to them from the signs of their Lord except that they turn away therefrom. (QS. [6]Al-An'am verse 4)

Arti / Terjemahan:

Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya). (QS. Al-An'am ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menjelaskan bahwa manusia yang kafir selalu menolak tandatanda kekuasaan-Nya. Mereka tidak menyadari bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan. Dan setiap ayat dari ayat-ayat Tuhan yang menjelaskan bahwa Allah Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, bahwa Al-Qur'an yang diterimanya adalah wahyu Allah, yang sampai kepada mereka, orang-orang kafir, semuanya selalu diingkarinya dengan kesombongan, tanpa argumentasi yang masuk akal.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menjelaskan sikap orang musyrik yang sama sekali tidak dapat menanggapi dan merenungkan bukti-bukti kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan bukti-bukti keesaan Allah, hari kebangkitan dan keluasan ilmu-Nya. Bahkan mereka tidak pula merenungkan dan tidak berusaha mencari petunjuk dari tanda-tanda alamiyah yang mereka saksikan di permukaan bumi ataupun di dalam diri mereka sendiri. Semua ayat kauniyah dan ayat yang meneguhkan kenabian Muhammad, semuanya mereka tinggalkan dan dustakan. Padahal ayat-ayat itulah yang menunjukkan adanya Tuhan Yang Maha Esa yang menguasai dan mengurusi alam semesta ini dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.
Sekiranya mereka tidak berpaling dari ayat-ayat Allah akibat keras kepala, atau fanatik kepada pemimpin-pemimpin mereka, tentu kebenaran akan tampak bagi mereka, dan mereka tidak akan menentang ajaran Rasulullah saw.
Senada dengan ayat ini, Allah berfirman pada Surah al-Anbiya'/21: 2-3:

Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. Hati mereka dalam keadaan lalai. (al-Anbiya'/21: 2-3)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan tidak ada yang sampai kepada mereka) artinya penduduk Mekah (berupa) huruf min adalah tambahan/zaidah (suatu ayat dari ayat-ayat Tuhan mereka) dari Alquran (melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah berfirman menceritakan perihal orang-orang musyrik yang mendustakan Allah dan ingkar kepada-Nya, bahwa mereka itu apabila kedatangan suatu ayat, yakni tanda dan mukjizat serta hujjah yang menunjukkan akan keesaan Allah dan kebenaran rasul-rasul-Nya yang mulia, sesungguhnya dengan serta merta mereka berpaling darinya, mereka tidak memandangnya dengan sebelah mata pun dan sama sekali tidak mempedulikannya. Untuk itulah Allah Swt. berfirman:

Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang hak (Al-Qur'an) tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu merekaperolok-olokkan. (Al An'am:5)

Hal ini mengandung ancaman dan peringatan yang keras terhadap perbuatan mereka yang mendustakan perkara yang hak, bahwa pasti akan sampai kepada mereka berita apa yang mereka dustakan itu, dan mereka pasti akan menjumpai akibatnya serta pasti akan merasakan akibat kedustaannya itu.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang musyrik, setiap kali diberikan suatu bukti dari Pencipta mereka tentang keesaan-Nya dan kebenaran utusan-utusan-Nya, selalu berpaling dan tidak merenungkannya.