Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 39

Al-An'am Ayat ke-39 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا صُمٌّ وَّبُكْمٌ فِى الظُّلُمٰتِۗ مَنْ يَّشَاِ اللّٰهُ يُضْلِلْهُ وَمَنْ يَّشَأْ يَجْعَلْهُ عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ( الانعام : ٣٩)

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
And those who
dan orang-orang yang
kadhabū
كَذَّبُوا۟
rejected
(mereka)mendustakan
biāyātinā
بِـَٔايَٰتِنَا
Our Verses
pada ayat-ayat Kami
ṣummun
صُمٌّ
(are) deaf
pekak/tuli
wabuk'mun
وَبُكْمٌ
and dumb
dan bisu
فِى
in
dalam
l-ẓulumāti
ٱلظُّلُمَٰتِۗ
the darkness[es]
kegelapan
man
مَن
Whoever
barang siapa
yasha-i
يَشَإِ
wills
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
yuḍ'lil'hu
يُضْلِلْهُ
He lets him go astray
Dia akan menyesatkan
waman
وَمَن
and whoever
dan barang siapa
yasha
يَشَأْ
He wills
menghendaki
yajʿalhu
يَجْعَلْهُ
He places him
Dia akan menjadikannya
ʿalā
عَلَىٰ
on
diatas
ṣirāṭin
صِرَٰطٍ
(the) way
jalan
mus'taqīmin
مُّسْتَقِيمٍ
(the) straight
yang lurus

Transliterasi Latin:

Wallażīna każżabụ bi`āyātinā ṣummuw wa bukmun fiẓ-ẓulumāt, may yasya`illāhu yuḍlil-hu wa may yasya` yaj'al-hu 'alā ṣirāṭim mustaqīm (QS. 6:39)

English Sahih:

But those who deny Our verses are deaf and dumb within darknesses. Whomever Allah wills – He sends astray; and whomever He wills – He puts him on a straight path. (QS. [6]Al-An'am verse 39)

Arti / Terjemahan:

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus. (QS. Al-An'am ayat 39)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah bukti kekuasaan Allah sedemikian jelas seperti dijelaskan pada ayat sebelumnya, orang-orang yang beriman pasti dapat mengambil pelajaran, namun tidak demikian dengan orang-orang yang tidak beriman. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami yang sudah sedemikian jelas lagi mulia adalah orang yang tuli, tidak bisa mendengar, dan juga bisu, tidak dapat berbicara, dan berada dalam gelap gulita tanpa cahaya penuntun hidup. Barang siapa dikehendaki Allah dalam kesesatan, niscaya disesatkan-Nya dengan membiarkannya tetap berada di jalan yang sesat. Dan barang siapa dikehendaki Allah untuk diberi petunjuk karena berusaha maksimal untuk meraihnya, niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus. Begitulah janji Allah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang kafir yang mendustakan ayat-ayat Allah yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya, yang membuktikan kekuasaan dan keesaan Allah, serta kebenaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad, mereka seperti orang tuli, tidak mendengarkan seruan kepada kebenaran, tidak mempedulikan petunjuk ke jalan yang benar. Mereka juga seperti orang yang bisu, karena tidak membicarakan dan menyampaikan yang hak yang telah mereka ketahui, dan mereka telah tenggelam dalam kegelapan, yaitu kesesatan menyembah berhala, taklid kepada nenek moyang mereka dan kebodohan dalam tauhid. Mereka akan dimasukkan ke dalam neraka.
Allah swt berfirman:
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (al-A'raf/7: 179)

Orang-orang yang dikehendaki sesat oleh Allah, maka Allah membiarkan mereka menempuh jalan yang sesat, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan tidak mau memahami petunjuk-Nya. Orang-orang yang dikehendaki Allah mendapat taufik, maka Dia menjadikan mereka mengikuti jalan yang lurus, jalan kebenaran, karena mereka memperhatikan, dan memahami ayat-ayat Allah, kemudian mereka amalkan sesuai dengan sunatullah yang berlaku di alam ini.
Allah swt berfirman:
Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus. (al-Ma'idah/5: 16)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami) Alquran (adalah pekak) tidak dapat mendengarkannya dengan pendengaran yang meresap ke dalam hati lalu menerimanya (bisu) tidak dapat mengucapkan perkara yang hak (lagi berada dalam gelap-gulita) yakni kekafiran. (Siapa yang dikehendaki Allah) ia tersesat (niscaya disesatkan-Nya. Dan siapa yang dikehendaki-Nya) mendapat petunjuk (niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan) titian (yang lurus) yakni agama Islam.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Yakni perumpamaan mereka dalam kejahilannya dan keminiman ilmu­nya serta ketiadaan pengertiannya sama dengan orang yang tuli tidak dapat mendengar, bisu tidak dapat bicara, dan selain itu berada dalam kegelapan tanpa dapat melihat. Maka orang yang seperti itu mustahil mendapat petunjuk ke jalan yang benar atau dapat keluar dari apa yang mengungkungnya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya, menggambarkan keadaan mereka, yaitu:

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar). (Al Baqarah:17-18)

Sama pula dengan apa yang digambarkan oleh Allah Swt. dalam firman lainnya:

Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan, gelap gulita yang tindih-menindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun. (An Nuur:40)

Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

Dan barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.

Yakni Dialah yang mengatur makhluk-Nya menurut apa yang dikehendakinya

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang-orang yang tidak mempercayai bukti-bukti kekuasaan Kami dan kebenaran misi kerasulanmu, mereka tidak mempergunakan indra mereka dalam mencari kebenaran. Dari itu mereka bingung dalam kesesatan syirik dan sikap keras kepala seperti bingungnya orang yang tuli dan bisu dalam kegelapan malam. Tidak ada jalan untuk selamat dari kesesatan. Jika saja pada diri mereka ada suatu kesiapan untuk kebaikan, niscaya Allah akan menolong mereka dalam hal itu. Karena apabila Allah Swt. hendak menyesatkan seseorang--karena tujuannya yang tidak benar--Dia akan membiarkan orang itu seperti apa adanya. Dan, apabila hendak memberi petunjuk--karena tujuannya yang benar--Dia akan memudahkannya dalam melewati jalan keimanan yang jelas dan lurus.