Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 26

Al-An'am Ayat ke-26 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْـَٔوْنَ عَنْهُ ۚوَاِنْ يُّهْلِكُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ ( الانعام : ٢٦)

wahum
وَهُمْ
And they
dan mereka
yanhawna
يَنْهَوْنَ
forbid (others)
(mereka)melarang
ʿanhu
عَنْهُ
from it
daripadaNya(Al Quran)
wayanawna
وَيَنْـَٔوْنَ
and they keep away
dan mereka jauhkan
ʿanhu
عَنْهُۖ
from it
daripadaNya(Al Quran)
wa-in
وَإِن
And not
dan jika (dan tidaklah)
yuh'likūna
يُهْلِكُونَ
they destroy
mereka membinasakan
illā
إِلَّآ
except
kecuali
anfusahum
أَنفُسَهُمْ
themselves
diri mereka sendiri
wamā
وَمَا
and not
dan/sedangkan tidak
yashʿurūna
يَشْعُرُونَ
they perceive
mereka menyadari

Transliterasi Latin:

Wa hum yan-hauna 'an-hu wa yan`auna 'an-h, wa iy yuhlikụna illā anfusahum wa mā yasy'urụn (QS. 6:26)

English Sahih:

And they prevent [others] from him and are [themselves] remote from him. And they do not destroy except themselves, but they perceive [it] not. (QS. [6]Al-An'am verse 26)

Arti / Terjemahan:

Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari. (QS. Al-An'am ayat 26)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan mereka, orang-orang kafir dan orang-orang yang menyekutukan Allah itu, melarang, menghalangi, dan mengancam orang lain mendengarkan Al-Qur'an, dan mereka sendiri, dengan kesadaran dan tekad yang bulat, menjauhkan diri dari Al-Qur'an, Rasulullah, dan ajaran Islam. Dan sejatinya mereka, dengan menjauhkan diri dari ajaran Islam, hanyalah membinasakan diri mereka sendiri dengan membiarkan dirinya dalam kesesatan, sedangkan mereka tidak menyadari sikap mereka yang membinasakan diri sendiri itu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menjelaskan, bahwa mereka tidaklah berhenti mendustakan ayat-ayat Al-Qur'an dan memandangnya sebagai sihir, bahkan mereka mencegah orang lain mendengarkan serta menghasutnya, agar orang-orang itu tidak tertarik kepada Al-Qur'an yang indah bahasanya dan maknanya yang padat melebihi bahasa penyair-penyair mereka, sehingga pemimpin kaum musyrik itu merasa khawatir terhadap pengaruh gaya bahasa Al-Qur'an itu kepada pendengarnya. Mereka menyadari bahwa kesempatan untuk memperhatikan ayat Al-Qur'an itu berarti kesempatan untuk menanggapi mukjizatnya, karena itulah mereka menghalangi orang lain.
Di samping mencegah orang lain, mereka sendiri menjauhkan diri dari Al-Qur'an, untuk menunjukkan bahwa mereka sangat menentangnya dan untuk menguatkan larangan mereka.
Meskipun orang-orang musyrik telah berdaya upaya dengan pelbagai cara untuk memadamkan cahaya Islam, mereka tidak akan berhasil. Bahkan Allah menyatakan pada akhir ayat ini, bahwa tindakan mereka bukanlah menghancurkan Islam tetapi menghancurkan mereka sendiri tanpa mereka sadari. Peringatan akan kehancuran mereka ini beberapa tahun kemudian terbukti kebenarannya dalam pelbagai peperangan dan kemenangan di pihak Rasulullah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka melarang) orang-orang lain (darinya) dari mengikut kepada Nabi Muhammad saw. (dan mereka sendiri menjauh) makin menjauh (darinya) mereka semakin tidak beriman kepadanya. Menurut suatu riwayat ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Thalib; ia melarang orang-orang mengganggu Nabi saw. akan tetapi ia sendiri tidak mau beriman kepadanya (dan tidaklah) tiada lain (mereka itu membinasakan) oleh sebab menjauh dari Nabi saw. (kecuali diri mereka sendiri) karena bahaya mereka sendirilah yang menanggungnya (sedangkan mereka tidak menyadari) akibat perbuatannya itu.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah :

...mereka sendiri menjauhkan diri darinya.

Sehubungan dengan makna lafaz yanhauna 'anhu, ada dua pendapat: Pendapat pertama mengatakan, makna yang dimaksud ialah mereka melarang orang lain mengikuti kebenaran, membenarkan Rasul, dan taat kepada Al-Qur'an. Dan makna yan auna anhu yakni menjauhkan mereka dari Al-Qur'an. Dengan demikian, berarti mereka menggabung­kan dua perbuatan yang kedua-duanya buruk, yakni mereka tidak mau mengambil manfaat dan tidak menyeru seorang pun untuk mengambil manfaat.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubung­an dengan makna firman-Nya: Mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur'an. (Al An'am:26) Yakni mereka menjauhkan manusia dari Nabi Muhammad Saw. agar mereka tidak beriman kepadanya.

Muhammad ibnul Hanafiyyah mengatakan, dahulu orang-orang kafir Quraisy tidak pernah mendatangi Nabi Saw. dan melarang orang lain untuk mendatanginya. Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah, Mujahid, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Pendapat inilah yang lebih jelas (lebih kuat) dan yang dipilih oleh Ibnu Jarir.

Pendapat kedua diriwayatkan oleh Sufyan As-Sauri, dari Habib Ibnu Abu Sabit, dari orang yang pernah mendengarnya dari Ibnu Abbas yang mengatakan sehubunean dengan firman-Nya: Mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur'an. (Al An'am:26) Bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Talib, ia melarang orang-orang mengganggu Nabi Saw. Hal yang sama telah dikatakan oleh Al-Qasim ibnu Mukhaimirah, Habib ibnu Abu Sabit, Ata ibnu Dinar, dan lain-lainnya, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Talib.

Sa'id ibnu Abu Hilal mengatakan, ayat ini diturunkan berkenaan dengan semua paman Nabi Saw. yang berjumlah sepuluh orang. Mereka adalah orang-orang yang paling keras dalam membela Nabi Saw. secara terang-terangan, juga orang-orang yang paling keras dalam memusuhi Nabi Saw. secara diam-diam. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.

Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Mereka melarang (orang lain) darinya. (Al An'am:26) Yaitu mereka melarang orang-orang membunuhnya (Nabi Muhammad Saw.).

...dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya.

Yakni menjauhkan diri darinya.

...dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedangkan mereka tidak menyadari.

Artinya, tiadalah yang mereka binasakan dengan perbuatan itu melainkan diri mereka sendiri, dan tiadalah akibatnya kecuali menimpa mereka, sedangkan mereka tidak menyadari.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka melarang manusia untuk beriman kepada al-Qur'ân, setelah mereka sendiri menjauhinya. Mereka tidak memanfaatkan al-Qur'ân dan tidak membiarkan orang lain memanfaatkannya. Mereka hanya merugikan diri sendiri, tetapi tidak menyadari kejelekan yang mereka kerjakan.