Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 16
Al-An'am Ayat ke-16 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
مَنْ يُّصْرَفْ عَنْهُ يَوْمَىِٕذٍ فَقَدْ رَحِمَهٗ ۗوَذٰلِكَ الْفَوْزُ الْمُبِيْنُ ( الانعام : ١٦)
- man
- مَّن
- Whoever
- barang siapa
- yuṣ'raf
- يُصْرَفْ
- is averted
- dipalingkan/dijauhkan
- ʿanhu
- عَنْهُ
- from it
- dari padanya/azab
- yawma-idhin
- يَوْمَئِذٍ
- that Day
- pada hari itu
- faqad
- فَقَدْ
- then surely
- maka sungguh
- raḥimahu
- رَحِمَهُۥۚ
- He had Mercy on him
- Dia telah merahmatinya
- wadhālika
- وَذَٰلِكَ
- And that
- dan demikian/itulah
- l-fawzu
- ٱلْفَوْزُ
- (is) the success
- keuntungan
- l-mubīnu
- ٱلْمُبِينُ
- (the) clear
- nyata
Transliterasi Latin:
May yuṣraf 'an-hu yauma`iżin fa qad raḥimah, wa żālikal-fauzul-mubīn(QS. 6:16)
English Sahih:
He from whom it is averted that Day – [Allah] has granted him mercy. And that is the clear attainment. (QS. [6]Al-An'am verse 16)
Arti / Terjemahan:
Barang siapa yang dijauhkan azab dari padanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata. (QS. Al-An'am ayat 16)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang dijauhkan dari azab Allah pada hari kiamat adalah orang-orang yang beruntung. Barang siapa di antara orang-orang beriman yang pada hari itu, hari kiamat, dirinya dijauhkan dari azab Allah dengan mendapat keridaan Allah dan keselamatan di akhirat, maka sungguh, Allah telah memberikan rahmat kepadanya, karena rahmat Allah merupakan pangkal keselamatan dunia akhirat. Dan itulah kemenangan sejatinya dalam hidup ini yang nyata pentingnya dan perlunya bagi manusia.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menerangkan dalam ayat ini bahwa orang yang terhindar dari azab pada hari Kiamat, adalah orang yang mendapat rahmat dari Allah. Karena Allah membebaskan dia dari kesengsaraan pada hari yang dahsyat itu dan memberinya kenikmatan-kenikmatan dan memasukkannya ke dalam surga. Orang yang dijauhkan dari azab itu mendapatkan dua kebahagiaan: kebahagiaan disebabkan bebas dari azab dan kebahagiaan mendapat rahmat, kebahagiaan ini merupakan keberuntungan yang besar.
Kebahagiaan yang diberikan Allah pada hari Kiamat itu benar-benar adalah rahmat kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya dan bukanlah sekali-kali suatu keharusan bagi Tuhan; sebab tidak ada kekuasaan lain di atas kekuasaan-Nya. Tetapi sifat rahmat itu sendiri adalah suatu keharusan bagi Tuhan, karena sifat itu salah satu sifat kesempurnaan-Nya dan keharusan sifat rahmat itu pada Allah dinyatakan Allah dalam Al-Qur'an seperti tersebut dalam surah ini (al-Ma'idah/5) ayat 12 dan 54
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Siapa yang dijauhkan siksaan) dalam bentuk pasif, maf'ulnya azab/siksaan; dan dalam bentuk aktif, fa'ilnya Allah, sedangkan dhamirnya dibuang (daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya) Maha Tinggi Allah, artinya Ia menghendaki kebaikan untuknya. (Dan itu keberuntungan yang nyata) keselamatan yang nyata.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah :
Barang siapa dijauhkan azab darinya.
Yakni azab dipalingkan atau dijauhkan darinya.
pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya.
Yakni berkat rahmat Allah kepadanya.
Dan itulah keberuntungan yang nyata.
Ayat ini semakna dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:
Barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. (Ali Imran:185)
Yang dimaksud dengan istilah al-fauz ialah memperoleh keuntungan dan tidak rugi.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Barangsiapa dipalingkan dari siksa itu pada hari kiamat, ia benar-benar telah disayangi oleh Allah. Hal itu merupakan keberuntungan yang pasti dan jelas."