Skip to content

Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Ayat 72

Ar-Rahman Ayat ke-72 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

حُوْرٌ مَّقْصُوْرٰتٌ فِى الْخِيَامِۚ ( الرحمن : ٧٢)

ḥūrun
حُورٌ
Fair ones
yang putih/jelita
maqṣūrātun
مَّقْصُورَٰتٌ
restrained
tersimpan/terpingit
فِى
in
dalam
l-khiyāmi
ٱلْخِيَامِ
the pavilions
mahligai/rumah

Transliterasi Latin:

ḥụrum maqṣụrātun fil-khiyām (QS. 55:72)

English Sahih:

Fair ones reserved in pavilions. (QS. [55]Ar-Rahman verse 72)

Arti / Terjemahan:

(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah. (QS. Ar-Rahman ayat 72)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Bidadari-bidadari yang terdapat dalam kedua surga itu dipelihara dan dijaga di dalam kemah-kemah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini mengungkapkan bahwa bidadari-bidadari itu adalah perempuan yang baik akhlaknya dan cantik rupanya dengan mempunyai mata yang indah, manis, putih, bersih sekeliling hitamnya, dipingit di dalam rumah, bukan yang berkeliaran di jalanjalan

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Bidadari-bidadari itu-sangat jelita) mata mereka sangat jelita (mereka dipingit) tertutup (di dalam kemah-kemah) yang terbuat dari permata yang dilubangi, keadaan mereka diserupakan dengan gadis-gadis yang dipingit di dalam kemahnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:

(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah. (Ar-Rahman: 72)

Sedangkan dalam kedua surga yang pertama disebutkan oleh firman-Nya:

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya. (Ar-Rahman: 56)

Dan tidak diragukan lagi bahwa wanita yang menundukkan pandangannya dengan penuh ketaatan dan kesadaran lebih utama daripada wanita yang menundukkan pandangannya dengan paksa, walaupun semuanya bercadar.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Abdullah Al-Audi, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Sufyan, dari Jabir, dari Al-Qasim ibnu Abu Buzzah, dari Abu Ubaid, dari Masruq, dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa sesungguhnya bagi setiap orang muslim, seorang bidadari dan bagi seorang bidadari ada kemahnya tersendiri, dan bagi tiap kemah ada empat buah pintunya yang setiap harinya ada hadiah yang masuk melaluinya, kiriman, dan penghormatan untuk yang menghuninya. Padahal sebelum itu tidak diperlukan lagi adanya hiburan, tidak memerlukan lagi keinginan, dan tidak memerlukan lagi wewangian serta dupa. Kecantikan bidadari itu sama dengan mutiara yang tersimpan.

Sehubungan dengan firman-Nya:

dalam rumah. (Ar-Rahman: 72)

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna. telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu Abdussamad, telah menceritakan kepada kami Abu Imran Al-Juni, dari Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Qais, dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat kemah (rumah) yang terbuat dari mutiara yang dilubangi, besarnya sama dengan jarak enam puluh mil, pada tiap-tiap sudut kemah itu ada penghuninya (penghuninya .yakni para bidadari) yang satu sama lainnya tidak saling melihat, dan orang-orang mukmin berkeliling menggilir mereka.

Imam Bukhari telah meriwayatkannya pula melalui hadis Abu Imran dengan sanad yang sama, dan disebutkan bahwa luas kemah itu adalah tiga puluh mil.

Imam Muslim mengetengahkan hadis ini melalui hadis Abu Imran dengan sanad yang sama yang teksnya berbunyi seperti berikut: Sesungguhnya bagi seorang mukmin ada sebuah kemah di dalam surga terbuat dari sebuah mutiara yang dilubangi, panjangnya enam puluh mil, di dalamnya ia mempunyai banyak istri yang ia gillir, mereka dan sebagian dari mereka tidak dapat melihat sebagian yang lainnya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Abur Rabi', telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Qatadah, telah menceritakan kepadaku Khulaid Al-Asri, dari Abu Darda yang mengatakan bahwa kemah (di dalam surga) itu terbuat dari sebuah mutiara, yang padanya terdapat tujuh buah pintu terbuat dari intan.

Telah menceritakan pula kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Abu Fatimah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Hisyam, dari Muhammad ibnul Musanna, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman Allah Swt.: (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit di dalam kemah-kemah. (Ar-Rahman: 72) Yakni kemah dari mutiara, di dalam surga terdapat kemah dari sebuah mutiara, dan satu buah mutiara besarnya sama dengan empat farsakh persegi, padanya terdapat empat ribu buah pintu terbuat dari emas.

Abdullah ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr, bahwa Darij alias Abus Samah pernah menceritakan kepadanya dari Abul Hais'am, dari Abu Sa'id, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Rumah yang paling sederhana bagi penduduk surga adalah rumah yang mempunyai delapan puluh ribu pelayan, tujuh puluh dua orang istri, dan dibuatkan baginya sebuah kubah (kemah) dari mutiara, zabarjad, dan yaqut yang besarnya sama dengan jarak antara Al-Jabiyah dan San 'a.

Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Amr ibnul Haris dengan sanad yang sama.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Bidadari-bidadari itu mempunyai mata yang begitu indah. Mereka dipingit dalam rumah.