Skip to content

Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Ayat 58

Ar-Rahman Ayat ke-58 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

كَاَنَّهُنَّ الْيَاقُوْتُ وَالْمَرْجَانُۚ ( الرحمن : ٥٨)

ka-annahunna
كَأَنَّهُنَّ
As if they were
seakan-akan mereka
l-yāqūtu
ٱلْيَاقُوتُ
rubies
yakut
wal-marjānu
وَٱلْمَرْجَانُ
and coral
dan marjan

Transliterasi Latin:

Ka`annahunnal-yāqụtu wal-marjān (QS. 55:58)

English Sahih:

As if they were rubies and coral. (QS. [55]Ar-Rahman verse 58)

Arti / Terjemahan:

Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. (QS. Ar-Rahman ayat 58)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Para bidadari itu demikian cantik dan sedap dipandang seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa bidadari itu bening sebagai permata yakut dan putih sebagai mutiara dan marjan. Ini adalah ungkapan dalam bahasa Arab yang maksudnya menyatakan bahwa bidadari itu sangat cantik dan rupawan.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Seakan-akan bidadari-bidadari itu permata yaqut) dalam hal beningnya (dan marjan) maksudnya, putihnya bagaikan permata.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. menggambarkan ciri khas bidadari-bidadari itu kepada calon suami-suami mereka, melalui firman-Nya:

Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan. (Ar-Rahman: 58)

Mujahid, Al-Hasan, dan Ibnu Zaid serta selain mereka mengatakan bahwa yang dimaksud ialah sejernih yaqut dan seputih marjan, dan yang dimaksud dengan marjan di sini adalah mutiara.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Hatim, telah menceritakan kepada kami Ubaid ibnu Humaid, dari Ata ibnus Sa'ib, dari Amr ibnu Maimun Al-Audi, dari Abdullah ibnu Mas'ud, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya seorang wanita dari kalangan istri ahli surga benar-benar betisnya yang putih dapat terlihat dari balik tujuh puluh la­pis pakaian sutra (yang dikenakannya), hingga tulang sumsumnya dapat terlihat. Yang demikian itu disebutkan di dalam firman-Nya: Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan. (Ar-Rahman: 58) Yaqut adalah batu permata yang seandainya engkau masukkan ke dalamnya seutas benang dan engkau bersihkan batu permata itu, niscaya engkau dapat melihat benang itu.

Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi melalui hadis Ubaidah ibnu Humaid dan Abul Ahwas, dari Ata ibnus Sa-ib dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi telah meriwayatkannya pula secara mauquf, kemudian ia mengatakan bahwa riwayat yang mauquf inilah yang paling sahih.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Anas, dari Muhammad ibnu Sirin, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Bagi seorang lelaki ahli surga ada dua orang istri dari kalangan bidadari yang bermata jeli, yang masing-masing darinya mengenakan tujuh puluh perhiasan (pakaian); tulang sumsum betisnya kelihatan dari balik pakaian-pakaian (yang dikenakannya).

Imam Ahmad meriwayatkan hadis ini secara tunggal melalui jalur ini.

Imam Muslim telah meriwayatkan melalui hadis Ismail ibnu Aliyyah, dari Ayyub, dari Muhammad Ibnu Sirin yang mengatakan bahwa barangkali mereka (para tabi'in) merasa berbangga diri atau saling mengingatkan, timbul pertanyaan dari mereka, "Kaum lelakikah yang paling banyak menghuni surga ataukah kaum wanita?" Maka Abu Hurairah r.a. menjawab, bahwa bukankah Abul Qasim (yakni Nabi Muhammad Saw.) pernah bersabda: Sesungguhnya rombongan yang pertama masuk surga rupa mereka seperti rembulan di malam purnama, dan rombongan yang berikutnya seperti bintang yang bercahaya cemerlang di langit. Bagi masing-masing dari mereka ada dua orang istri, yang tulang sumsum betisnya dapat terlihat dari balik dagingnya, dan tidak ada seorang pun yang melajang di dalam surga.

Hadis ini diketengahkan di dalam kitab Sahihain melalui Hammam ibnu Munabbih dan Abu Zar'ah, dari Abu Hurairah r.a.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abun Nadr, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnuTalhah, dari Humaid, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya berpagi hari atau berpetang hari di jalan Allah adalah lebih baik (pahalanya) daripada dunia dan seisinya. Dan sesungguhnya tempat sebesar busur panah seseorang di antara kalian atau tempat cemetinya di dalam surga adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dan sekiranya seorang wanita dari kalangan penghuni surga muncul di bumi ini, niscaya aromanya benar-benar akan memenuhi kawasan di antara keduanya (surga dan bumi), dan niscaya akan menjadi harumlah semua yang ada di antara keduanya. Dan sesungguhnya kain kerudung yang dikenakan di kepalanya jauh lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Imam Bukhari meriwayatkan hadis ini melalui Abu Ishaq, dari Humaid, dari Anas dengan lafaz yang semisal.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kecantikan dan keindahan bidadari-bidadari itu bagaikan permata yakut dan merjan.