Skip to content

Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Ayat 41

Ar-Rahman Ayat ke-41 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يُعْرَفُ الْمُجْرِمُوْنَ بِسِيْمٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِيْ وَالْاَقْدَامِۚ ( الرحمن : ٤١)

yuʿ'rafu
يُعْرَفُ
Will be known
diketahui/dikenal
l-muj'rimūna
ٱلْمُجْرِمُونَ
the criminals
orang-orang yang berdosa
bisīmāhum
بِسِيمَٰهُمْ
by their marks
dengan tanda-tanda mereka
fayu'khadhu
فَيُؤْخَذُ
and will be seized
lalu dipegang/diambil
bil-nawāṣī
بِٱلنَّوَٰصِى
by the forelocks
dengan umbun-umbun
wal-aqdāmi
وَٱلْأَقْدَامِ
and the feet
dan kaki-kaki

Transliterasi Latin:

Yu'raful-mujrimụna bisīmāhum fa yu`khażu bin-nawāṣī wal-aqdām (QS. 55:41)

English Sahih:

The criminals will be known by their marks, and they will be seized by the forelocks and the feet. (QS. [55]Ar-Rahman verse 41)

Arti / Terjemahan:

Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. (QS. Ar-Rahman ayat 41)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang yang berdosa itu diketahui dengan tanda-tandanya, lalu dengan mudah mereka direnggut ubun-ubun dan kakinya untuk dilempar ke neraka. Ini merupakan peringatan keras Allah kepada para jin dan manusia.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang berdosa dapat dikenal dari tanda-tanda yang membedakan mereka dengan orang yang lain yaitu: wajahnya hitam pekat, matanya membelalak karena takut. Pada hari hisab tidak akan didengar alasan-alasan dan keterangan yang mereka kemukakan. Ubun-ubun dan kaki mereka dipegang sebagai penghinaan, lalu diseret, dimasukkan ke dalam api neraka Jahanam.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya) yakni, mukanya berwarna hitam dan matanya berwarna biru (lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka).

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka. (Ar-Rahman: 41)

Para malaikat zabaniyah (juru siksa) memegang ubun-ubun dan kedua kaki mereka, lalu mencampakkan mereka ke dalam neraka.

Al-A'masy telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ubun-ubun seseorang dari mereka dipegang bersama kedua kakinya hingga patah sebagaimana kayu bakar dipatahkan di dalam pembakaran roti.

Ad-Dahhak mengatakan, ubun-ubun dan kedua kakinya disatukan dengan rantai dari arah belakang punggungnya. As-Saddi mengatakan bahwa ubun-ubun orang kafir dan kedua telapak kakinya dijadikan menjadi satu dan punggungnya dililitkan.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Taubah Ar-Rabi" ibnu Nafi', telah menceritakan kepada karni Mu'awiyah ibnu Salam, dari saudaranya Zaid ibnu Salam, bahwa ia pernah mendengar Abu Salam (yakni kakeknya) mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman, telah menceritakan kepadaku seseorang dari Kindah yang mengatakan bahwa ia pernah datang kepada Siti Aisyah, lalu diizinkan masuk menemuinya, sedangkan antara dia dan Aisyah terdapat hijab. Lalu ia bertanya, "Apakah Rasulullah Saw. pernah menceritakan kepadamu bahwa akan datang suatu saat yang di saat itu tiada seorang pun yang memiliki syafaat?" Siti Aisyah r.a. menjawab, "Benar, aku telah menanyakan tentang masalah itu kepada beliau, sedangkan aku dan beliau berada di dalam satu selimut. Lalu beliau Saw. menjawab bahwa hal itu benar, yaitu ketika sirat telah dipasang, aku tidak memiliki suatu syafaat pun bagi seseorang saat itu sebelum aku mengetahui ke manakah sirat membawaku. Dan pada hari itu ada wajah-wajah yang kelihatan putih bersinar dan ada pula wajah-wajah yang tampak hitam legam, hingga aku mengetahui apakah yang akan dilakukan terhadapku —atau apa yang akan diwahyukan kepadaku— dan jembatan itu semakin tajam dan semakin panas. Aku bertanya, "Apakah yang dimaksud dengan pengertian makin tajam dan makin panas?" Nabi Saw. menjawab, "Makin bertambah tajam hingga seperti tajamnya mata pedang, dan makin panas hingga seperti panasnya bara api. Orang mukmin akan dapat melaluinya tanpa membahayakan dirinya. Adapun orang munafik, maka ia dapat bergantung kepadanya; dan apabila sampai di pertengahannya, maka terjungkallah ia dan kedua tangannya bergantungan sama dengan kedua kakinya." Siti Aisyah melanjutkan kisahnya, bahwa tidakkah kamu pernah melihat seseorang yang berjalan tanpa terompah, lalu kakinya tertusuk duri hingga hampir menembus kedua telapak kakinya. Maka seperti itulah keadaan orang munafik, tangan dan kepalanya terjatuh ke tempat kedua telapak kakinya, lalu malaikat zabaniyah (juru siksa) memukulinya dengan pengait-pengait pada ubun-ubun dan telapak kakinya. Kemudian malaikat zabaniyah mencampakkannya ke dalam neraka Jahanam dan ia terjatuh ke dalamnya selama kurang lebih lima puluh tahun. Aku (Aisyah) bertanya, "Bagaimakah dengan berat seorang lelaki?" Nabi Saw. menjawab, "Sama beratnya dengan sepuluh ekor unta yang gemuk-gemuk, dan pada hari itu orang-orang yang berdosa dapat dikenal melalui tanda-tanda yang ada pada diri mereka, lalu ditangkaplah ubun-ubun dan kedua telapak kaki mereka (dan dilemparkan ke dalam Jahanam)."

Hadis ini garib sekali dan di dalamnya terdapat banyak lafaz yang tidak dapat dikatakan berpredikat marfu', sedangkan dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang tidak disebutkan namanya. Hadis semisal ini tidak dapat dijadikan sebagai hujah; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Manusia dan jin yang berdosa dikenali dari tanda-tandanya. Ubun-ubun dan kaki mereka kemudian diangkat lalu mereka dilemparkan ke neraka jahanam.