Al-Qur'an Surat Al-Ma'idah Ayat 25
Al-Ma'idah Ayat ke-25 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ لَآ اَمْلِكُ اِلَّا نَفْسِيْ وَاَخِيْ فَافْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقَوْمِ الْفٰسِقِيْنَ ( الماۤئدة : ٢٥)
- qāla
- قَالَ
- He said
- (Musa) berkata
- rabbi
- رَبِّ
- "O my Lord!
- ya Tuhanku
- innī
- إِنِّى
- Indeed, I
- sesungguhnya aku
- lā
- لَآ
- (do) not
- tidak
- amliku
- أَمْلِكُ
- (have) power
- aku menguasai
- illā
- إِلَّا
- except
- kecuali
- nafsī
- نَفْسِى
- (over) myself
- diriku
- wa-akhī
- وَأَخِىۖ
- and my brother
- dan saudaraku
- fa-uf'ruq
- فَٱفْرُقْ
- so (make a) separation
- maka pisahkanlah
- baynanā
- بَيْنَنَا
- between us
- antara kami
- wabayna
- وَبَيْنَ
- and between
- dan antara
- l-qawmi
- ٱلْقَوْمِ
- the people"
- kaum
- l-fāsiqīna
- ٱلْفَٰسِقِينَ
- (the) defiantly disobedient"
- orang-orang yang fasik
Transliterasi Latin:
Qāla rabbi innī lā amliku illā nafsī wa akhī fafruq bainanā wa bainal-qaumil-fāsiqīn(QS. 5:25)
English Sahih:
[Moses] said, "My Lord, indeed I do not possess [i.e., control] except myself and my brother, so part us from the defiantly disobedient people." (QS. [5]Al-Ma'idah verse 25)
Arti / Terjemahan:
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu". (QS. Al-Ma'idah ayat 25)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Mendengar penolakan dari kaumnya, dia, Musa, mengadu kepada Allah dan berkata, "Ya Tuhanku, aku hanya dapat menguasai diriku sendiri dan saudaraku, Harun, dan aku tidak mampu mengajak kaumku untuk menaati perintah-Mu. Oleh karena itu, hendaknya Engkau pisahkan antara kami yang selalu taat pada-Mu dengan orang-orang yang fasik yang tidak mau mendengarkan ketetapan-Mu itu.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah ajakan Nabi Musa tidak ditaati oleh kaumnya, bahkan mereka menolaknya, maka Nabi Musa menyatakan keluhannya kepada Allah bahwa ia tidak dapat menguasai kaumnya. Karenanya Musa a.s. mohon kepada Allah agar Musa dan suadaranya di satu pihak dan kaumnya di pihak yang lain dipisahkan dan mohon kepada Allah agar memberikan keputusan yang adil. Maka apabila kaumnya yang fasik itu akan disiksa, hendaklah Nabi Musa dan saudara-saudaranya diselamatkan dari siksaan itu.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kata Musa) ketika itu ("Wahai Tuhanku! Aku tidak menguasai kecuali diriku dan) kecuali (saudaraku) adapun yang lainnya tidak, oleh sebab itu paksalah mereka supaya tunduk (maka pisahkanlah) atau ceraikan (di antara kami dengan orang-orang yang fasik itu.")
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Yakni ketika kaum Bani Israil tidak mau berperang, maka Nabi Musa a.s. marah kepada mereka, dan ia berkata dalam doanya: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku.
Dengan kata lain, tiada seorang pun dari mereka yang taat kepadaku, lalu mau mengerjakan perintah Allah dan memenuhi apa yang aku serukan, kecuali hanya aku dan saudaraku Harun.
Sebab itu, pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah "berilah keputusan antara aku dan mereka". Hal yang sama dikatakan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas, dikatakan pula oleh Ad-Dahhak, yakni "berilah keputusan antara kami dan mereka". Sedangkan menurut yang lainnya adalah "pisahkanlah antara kami dengan mereka". Perihalnya sama dengan pengertian yang ada di dalam sebuah bait syair berikut:
Ya Tuhanku, pisahkanlah antara dia dengan aku, dengan perpisahan yang amat jauh yang pernah Engkau lakukan terhadap dua orang.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Ketika itu Mûsâ meminta pertolongan kepada Tuhannya sambil berkata, "Ya Tuhanku, aku tidak kuasa selain atas diriku dan saudaraku. Maka tentukanlah keputusan, dengan keadilan-Mu, antara kami dan orang-orang yang durhaka itu."