Al-Qur'an Surat Al-Fath Ayat 2
Al-Fath Ayat ke-2 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
لِّيَغْفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْۢبِكَ وَمَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙ ( الفتح : ٢)
- liyaghfira
- لِّيَغْفِرَ
- That may forgive
- untuk memberi ampunan
- laka
- لَكَ
- for you
- bagimu
- l-lahu
- ٱللَّهُ
- Allah
- Allah
- mā
- مَا
- what
- apa yang
- taqaddama
- تَقَدَّمَ
- preceded
- telah lalu
- min
- مِن
- of
- dari
- dhanbika
- ذَنۢبِكَ
- your fault
- dosa-dosamu
- wamā
- وَمَا
- and what
- dan apa yang
- ta-akhara
- تَأَخَّرَ
- will follow
- akan datang
- wayutimma
- وَيُتِمَّ
- and complete
- dan Dia menyempurnakan
- niʿ'matahu
- نِعْمَتَهُۥ
- His favor
- nikmat-Nya
- ʿalayka
- عَلَيْكَ
- upon you
- atas kamu
- wayahdiyaka
- وَيَهْدِيَكَ
- and guide you
- dan Dia memberi petunjuk kepadamu
- ṣirāṭan
- صِرَٰطًا
- (to) a Path
- jalan
- mus'taqīman
- مُّسْتَقِيمًا
- Straight
- lurus
Transliterasi Latin:
Liyagfira lakallāhu mā taqaddama min żambika wa mā ta`akhkhara wa yutimma ni'matahụ 'alaika wa yahdiyaka ṣirāṭam mustaqīmā(QS. 48:2)
English Sahih:
That Allah may forgive for you what preceded of your sin [i.e., errors] and what will follow and complete His favor upon you and guide you to a straight path (QS. [48]Al-Fath verse 2)
Arti / Terjemahan:
Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, (QS. Al-Fath ayat 2)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Agar Allah memberikan ampunan kepadamu, wahai Nabi Muhammad atas dosamu, yakni kekeliruan yang dapat dianggap sebagai dosa sesuai dengan kedudukanmu yang mulia, baik kekeliruan yang terjadi di masa yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dengan meluhurkan agamamu dan menunjukimu ke jalan yang lurus yang membimbingmu kepada keridaan Tuhan,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa dengan terjadinya Perjanjian Hudaibiyyah, berarti Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya yang tiada terhingga kepada Rasulullah saw. Nikmat-nikmat itu ialah:
1. Mengampuni dosa-dosa Rasulullah saw yang dilakukan sebelum dan sesudah terjadi Perjanjian Hudaibiyyah. Tentu saja yang dimaksud dosa dalam ayat ini ialah yang tidak mengurangi atau merusak fungsi kenabiannya karena Muhammad saw sebagai nabi dan rasul terpelihara dari perbuatan dosa besar.
2. Tersebarnya agama Islam ke seluruh Jazirah Arab, bahkan ke beberapa daerah kerajaan Romawi. Hal itu menjadikan Rasulullah saw sebagai orang yang bertanggung jawab mengurus persoalan agama dan juga sebagai kepala negara. Dalam sejarah, jarang terjadi hal yang demikian. Di antara nabi dan rasul yang merangkap sebagai kepala negara, hanya Nabi Daud dan putra beliau, Nabi Sulaiman.
3. Membimbing Rasulullah saw ke jalan yang lurus dan diridai-Nya.
4. Menolong Rasulullah dari gangguan dan serangan musuh sehingga tidak satu pun yang dapat menyerang dan membunuhnya.
Menurut Mujahid, Sufyan ats-sauri, Ibnu Jarir, al-Wahidi, dan beberapa ulama lain, yang dimaksud dengan memberi pengampunan dalam ayat ini ialah mengampuni dosa-dosa Rasulullah saw sebelum dan sesudah beliau diangkat menjadi rasul.
Az-Zamakhsyari, dalam tafsir al-Kasysyaf, mengatakan, "Allah menjadikan penaklukan kota Mekah itu sebagai sebab bagi pengampunan dosa Muhammad, karena Allah menjadikannya sebagai penyebab Rasulullah mendapat empat hal, yaitu: pengampunan dosa, penyempurnaan nikmat, petunjuk ke jalan yang lurus, dan kemenangan yang gemilang."
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Supaya Allah memberi ampunan kepadamu) berkat jihadmu itu (terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang) supaya umatmu mau berjihad karena akan mendapat ampunan seperti kamu. Pengertian ayat ini mengandung penakwilan, mengingat para nabi maksum dari segala perbuatan dosa yang hal ini telah ditetapkan berdasarkan dalil aqli dan naqli. Dengan demikian maka huruf Lam pada permulaan ayat ini menunjukkan makna Illatul Ghaaiyyah dan lafal yang dimasukinya merupakan Musabbab bukan Sebab (serta menyempurnakan) melalui kemenangan tersebut (nikmat-Nya) pemberian nikmat-Nya (atasmu dan memimpin kamu) melalui kemenangan itu (kepada jalan) yakni tuntunan (yang lurus) artinya Allah memantapkan kamu pada agama Islam.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. (Al Fath:2)
Ini merupakan kekhususan hanya bagi diri Nabi Saw. yang tiada seorang pun menyainginya dalam hal ini. Bukan pula termasuk ke dalam pengertian seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih berkenaan dengan pahala amal-amal perbuatan bagi yang lainnya, yaitu: "Maka Allah memberi ampunan baginya terhadap dosanya yang telah lalu dan yang akan datang."
Hal ini merupakan kehormatan yang besar untuk Rasulullah Saw. Beliau Saw. dalam semua urusannya selalu taat, berbakti, dan istiwamah dalam tingkatan yang belum pernah diraih oleh seorang manusia pun, baik dari kalangan orang-orang terdahulu maupun orang-orang yang kemudian. Beliau Saw. adalah manusia yang paling sempurna secara mutlak dan penghulu mereka di dunia dan akhirat.
Mengingat beliau Saw. adalah hamba Allah yang paling menghormati perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya, maka pada saat unta kendaraannya berhenti karena dihentikan oleh Tuhan Yang telah menahan tentara bergajah, beliau Saw. bersabda:
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, tidaklah mereka pada hari ini meminta sesuatu kepadaku yang dengannya mereka mengagungkan syiar-syiar Allah melainkan aku penuhi permintaan mereka.
Karena beliau Saw. taat kepada Allah dalam hal tersebut dan menyetujui perjanjian perdamaian, maka Allah Swt. berfirman kepadanya:
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu. (Al Fath:1-2)
Yakni di dunia dan akhirat.
dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus. (Al Fath:2)
melalui apa yang Dia perintahkan kepadamu berupa syariat yang agung dan agama yang lurus.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
[[48 ~ AL-FATH (KEMENANGAN) Pendahuluan: Madaniyyah, 29 ayat ~ Surat ini diawali dengan pembicaraan tentang kemenangan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berpengaruh begitu besar pada tersebarnya agama Islam dan kejayaan umat Islam. Di samping itu, dijelaskan pula bahwa Allah meneguhkan hati umat Islam agar keimanan mereka semakin bertambah kuat. Disebutkan juga, dalam surat ini, siksaan yang diterima orang-orang munafik dan musyrik akibat meragukan bahwa Allah akan membela Rasul-Nya, dan bahwa Nabi Muhammad diutus sebagai saksi dan pembawa kabar gembira demi mewujudnyatakan keimanan kepada Allah. Setelah itu surat ini berbicara mengenai baiat orang-orang yang percaya dan memenuhi janji Rasulullah, kebohongan orang-orang yang meminta izin untuk tidak ikut berperang bersama Rasulullah karena mengira bahwa Allah tidak akan membela Rasul-Nya, dan permintaan mereka untuk berperang bersama Rasulullah demi mencari harta rampasan perang belaka. Pada bagian lain diterangkan bahwa orang-orang yang meminta izin itu diajak untuk memerangi kaum yang mempunyai kakuatan besar dan bahwa tidak ada dosa bagi siapa yang tidak ikut berperang dengan alasan yang benar. Dijelaskan pula mengenai kebaikan besar yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang yang diridai-Nya pada Bay'at al-Ridlwân, kehancuran orang-orang munafik ketika memerangi orang-orang Mukmin, hikmah larangan Allah bagi orang-orang kafir untuk memerangi orang-orang Mukmin dan larangan bagi orang-orang Mukmin untuk memerangi orang-orang kafir pada hari penaklukan kota Mekah (Fath Makkah). Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan penjelasan bahwa Allah telah membenarkan mimpi Rasul-Nya yang akan memasuki Masjidil Haram bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad dan para pengikutnya yang beriman bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan berkasih sayang terhadap sesamanya, sifat dan tanda-tanda orang-orang Mukmin yang ada dalam kitab Tawrât dan Injîl, serta janji Allah kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh untuk diampuni dosanya dan diberi pahala yang besar.]] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu, hai Muhammad, kemenangan yang nyata, yaitu kemenangan kebenaran melawan kebatilan, agar Allah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu dengan tersebarnya dakwahmu. Selain itu, juga agar Allah meneguhkan kamu di atas jalan yang lurus dan menolong kamu dari musuh-musuh yang menentang kerasulanmu dengan pertolongan yang kuat.