Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Fath Ayat 19

Al-Fath Ayat ke-19 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَّمَغَانِمَ كَثِيْرَةً يَّأْخُذُوْنَهَا ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا ( الفتح : ١٩)

wamaghānima
وَمَغَانِمَ
And spoils of war
dan rampasan perang
kathīratan
كَثِيرَةً
much
banyak
yakhudhūnahā
يَأْخُذُونَهَاۗ
that they will take;
mereka mengambilnya
wakāna
وَكَانَ
and is
dan adalah
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
ʿazīzan
عَزِيزًا
All-Mighty
Maha Perkasa
ḥakīman
حَكِيمًا
All-Wise
Maha Bijaksana

Transliterasi Latin:

Wa magānima kaṡīratay ya`khużụnahā, wa kānallāhu 'azīzan ḥakīmā (QS. 48:19)

English Sahih:

And much war booty which they will take. And ever is Allah Exalted in Might and Wise. (QS. [48]Al-Fath verse 19)

Arti / Terjemahan:

Serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Fath ayat 19)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Dan kepada mereka dianugerahkan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh dalam peperangan itu. Dan Allah Mahaperkasa, tidak ada yang dapat menghalangi kehendak-Nya Mahabijaksana dalam segala ketetapan-Nya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa pada Perang Khaibar yang akan terjadi, kaum Muslimin akan memperoleh kemenangan atas kaum kafir dan memperoleh harta rampasan yang banyak. Harta rampasan itu khusus diberikan kepada kaum Muslimin yang ikut Bai'ah ar-Ridhwan.
Pada akhir ayat ini, Allah mengulang ancaman-Nya kepada orang-orang munafik Arab Badui yang tidak mau ikut bersama Rasulullah saw ke Mekah. Allah akan memberlakukan sesuatu atas makhluk-Nya sesuai dengan hikmah dan faedahnya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil) dari tanah Khaibar. (Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) Dia terus-menerus bersifat demikian.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al Fath:19)

Ibnu Abu hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnu Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa (yakni Ibnu Ubaidah), telah menceritakan kepadaku Iyas ibnu Salamah, dari ayahnya yang menceritakan, "Ketika kami sedang istirahat di siang hari, tiba-tiba terdengar juru seru Rasulullah Saw. menyerukan, 'Hai manusia, marilah kita berbaiat, marilah kita berbaiat, Ruhul Quds (Malaikat Jibril) telah turun (membawa wahyu yang memerintahkan hal tersebut)!' Maka kami semua bangkit menuju kepada Rasulullah Saw. yang saat itu berada di bawah sebuah pohon samurah, lalu kami semua berjanji setia kepadanya. Yang demikian itulah maksud firman Allah Swt.: Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon (Al Fath:18) Rasulullah Saw. berbaiat untuk Usman r.a. dengan salah satu tangannya yang beliau pukulkan ke tangan yang lain. Maka orang-orang (kaum muslim) berkata, "Alangkah enaknya Ibnu Affan, dia dapat tawaf di Baitullah, sedangkan kami disini." Lalu Rasulullah Saw. bersabda:

Seandainya dia tinggal beberapa tahun (di Mekah), niscaya dia tidak berani tawaf sebelum aku bertawaf.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Allah benar-benar memperkenankan orang-orang Mukmin ketika berjanji setia kepadamu tanpa paksaan di bawah sebuah pohon. Dia mengetahui keikhlasan dan kesetiaan hati mereka kepada risalahmu. Dengan kesetiaan itu, Allah menurunkan ketenangan dan memberikan kemuliaan kepada mereka saat mengadakan baiat dan perdamaian, dan juga memberikan harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan Allah Mahaperkasa atas segala sesuatu lagi Mahabijaksana dalam setiap keputusan-Nya.