Al-Qur'an Surat Az-Zukhruf Ayat 51
Az-Zukhruf Ayat ke-51 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَنَادٰى فِرْعَوْنُ فِيْ قَوْمِهٖ قَالَ يٰقَوْمِ اَلَيْسَ لِيْ مُلْكُ مِصْرَ وَهٰذِهِ الْاَنْهٰرُ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِيْۚ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَۗ ( الزخرف : ٥١)
- wanādā
- وَنَادَىٰ
- And called out
- dan berseru
- fir'ʿawnu
- فِرْعَوْنُ
- Firaun
- Fir'aun
- fī
- فِى
- among
- kepada
- qawmihi
- قَوْمِهِۦ
- his people
- kaumnya
- qāla
- قَالَ
- he said
- dia berkata
- yāqawmi
- يَٰقَوْمِ
- "O my people!
- wahai kaumku
- alaysa
- أَلَيْسَ
- Is not
- bukankah
- lī
- لِى
- for me
- kepunyaanku
- mul'ku
- مُلْكُ
- (the) kingdom
- kerajaan
- miṣ'ra
- مِصْرَ
- (of) Egypt
- Mesir
- wahādhihi
- وَهَٰذِهِ
- and these
- dan ini
- l-anhāru
- ٱلْأَنْهَٰرُ
- [the] rivers
- sungai-sungai
- tajrī
- تَجْرِى
- flowing
- mengalir
- min
- مِن
- underneath me?
- dari
- taḥtī
- تَحْتِىٓۖ
- underneath me?
- bawahku
- afalā
- أَفَلَا
- Then do not
- apakah maka tidak
- tub'ṣirūna
- تُبْصِرُونَ
- you see?
- kamu melihat
Transliterasi Latin:
Wa nādā fir'aunu fī qaumihī qāla yā qaumi a laisa lī mulku miṣra wa hāżihil-an-hāru tajrī min taḥtī, a fa lā tubṣirụn(QS. 43:51)
English Sahih:
And Pharaoh called out among his people; he said, "O my people, does not the kingdom of Egypt belong to me, and these rivers flowing beneath me; then do you not see? (QS. [43]Az-Zukhruf verse 51)
Arti / Terjemahan:
Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat(nya)? (QS. Az-Zukhruf ayat 51)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan Fir‘aun dengan penuh kesombongan dan keangkuhan berseru kepada kaumnya seraya berkata, “Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir itu milikku sendiri, bukan milik orang lain, dan bukankah sungai-sungai ini yang mengalir di bawah istana-ku juga menjadi milikku dan ke kayaanku; apakah kamu tidak melihat betapa hebatnya aku dan betapa besar ke kuasaanku dan betapa lemahnya Musa?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Fir'aun semakin menunjukkan kesombongannya dan kesewenang-wenangannya. Ia bertanya kepada kaumnya, bertanya untuk menegaskan, bukankah kerajaan Mesir yang besar itu milik dia bukan milik orang lain. Bukankah sungai-sungai sebagai sumber kehidupan di negeri itu mengalir di bawah istananya dan di dalam kebun-kebunnya. Pertanyaan itu untuk menunjukan kesombongannya. Dengan ucapan itu ia hendak menyatakan bahwa dialah penguasa besar dan satu-satunya di negeri itu, yang tidak mungkin dilawan dan dikalahkan. Oleh karena itu ia tidak akan beriman dan dan tidak akan tunduk kepada Nabi Musa. Ucapannya itu sekaligus mengandung ancaman kepada siapa saja yang mengikuti Nabi Musa bahwa mereka akan memperoleh nasib yang tidak menguntungkan.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan Firaun berseru) dengan nada penuh kesombongan (kepada kaumnya seraya berkata, "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan sungai-sungai ini) yaitu sungai Nil dan anak-anaknya (mengalir di bawahku) di bawah keraton-keratonku, adalah kepunyaanku juga (maka apakah kalian tidak melihat) keagungan dan kebesaranku?
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. berfirman, menceritakan keadaan Fir'aun dan pembangkangan, keingkaran, kekafiran, dan kesewenang-wenangannya; bahwa dia mengumpulkan kaumnya, lalu berseru kepada mereka seraya memperagakan dan membangga-banggakan dirinya sebagai raja negeri Mesir yang tunduk di bawah pengaturannya:
Bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku. (Az-Zukhruf: 51)
Qatadah mengatakan bahwa mereka memang mempunyai taman-taman dan sungai-sungai.
maka apakah kamu tidak melihat (nya)? (Az-Zukhruf: 51)
Yakni tidakkah kalian melihat kebesaran dan kerajaan yang kumiliki? sedangkan Musa dan para pengikutnya adalah orang-orang yang fakir lagi lemah. Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya, (seraya) berkata, "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi.”Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (An-Nazi'at: 23-25)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dan Fir'aun pun berseru di hadapan pengikut-pengikutnya sambil mendeklarasikan kekuatan dan kekuasaanya, "Bukankah negeri Mesir ini milikku, bukan milik yang lain? Bukankah sungai-sungai yang kalian saksikan ini mengalir dari bawah istanaku? Apakah kalian buta, sehingga tidak dapat melihat kekuatanku dan kelemahan Mûsâ?" Dengan seruan itu, Fir'aun bermaksud ingin menanamkan pengaruh pada diri mereka supaya patuh kepadanya.