Skip to content

Al-Qur'an Surat Az-Zukhruf Ayat 35

Az-Zukhruf Ayat ke-35 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَزُخْرُفًاۗ وَاِنْ كُلُّ ذٰلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَالْاٰخِرَةُ عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِيْنَ ࣖ ( الزخرف : ٣٥)

wazukh'rufan
وَزُخْرُفًاۚ
And ornaments of gold
dan perhiasan-perhiasan
wa-in
وَإِن
And not (is)
dan tidaklah
kullu
كُلُّ
all
semua
dhālika
ذَٰلِكَ
that
demikian itu
lammā
لَمَّا
but
melainkan
matāʿu
مَتَٰعُ
an enjoyment
kesenangan
l-ḥayati
ٱلْحَيَوٰةِ
(of) the life
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَاۚ
(of) the world
dunia
wal-ākhiratu
وَٱلْءَاخِرَةُ
And the Hereafter
dan akhirat
ʿinda
عِندَ
with
di sisi
rabbika
رَبِّكَ
your Lord
Tuhanmu
lil'muttaqīna
لِلْمُتَّقِينَ
(is) for the righteous
bagi orang-orang yang bertakwa

Transliterasi Latin:

Wa zukhrufā, wa ing kullu żālika lammā matā'ul-ḥayātid-dun-yā, wal-ākhiratu 'inda rabbika lil-muttaqīn (QS. 43:35)

English Sahih:

And gold ornament. But all that is not but the enjoyment of worldly life. And the Hereafter with your Lord is for the righteous. (QS. [43]Az-Zukhruf verse 35)

Arti / Terjemahan:

Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Az-Zukhruf ayat 35)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

 Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia semata, yang bersifat sementara sedangkan kehidupan akhirat di sisi Tuhanmu disediakan khusus bagi orang-orang yang bertakwa.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Begitu juga pintu-pintu rumah orang-orang kafir, dan tempat tidur yang mereka tiduri akan dijadikan dari perak. Semua itu adalah perhiasan tempat manusia berbangga-bangga; semua itu hanya merupakan kesenangan kehidupan dunia yang sifatnya sementara, dan hanya dapat bertahan beberapa saat saja lalu hilang lenyap, sedangkan kehidupan akhirat yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan yang beraneka ragam dan tak terhitung banyaknya serta kekal abadi telah dipersiapkan untuk orang yang bertakwa kepada Allah, yang tidak menyekutukan-Nya, yang tidak berbuat maksiat dengan melanggar perintah-Nya, tetapi taat dan patuh melaksanakan perintah-Nya. Firman Allah:

Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. (al-A'la/87: 16-17)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami buatkan pula perhiasan-perhiasan) dari emas untuk mereka. Makna ayat, seandainya tidak karena khawatir orang mukmin akan menjadi kafir, bila Kami anugerahkan kepadanya hal-hal tersebut sebagaimana yang telah Kami berikan kepada orang kafir, tentulah Kami akan memberikan kepada orang mukmin hal-hal itu. Karena keduniaan itu tidak ada artinya di sisi Kami, dan kelak di akhirat tidak berharga sama sekali bila dibandingkan dengan nikmat surga. (Dan sesungguhnya) lafal In di sini adalah bentuk Takhfif dari Inna yang Tsaqilah; artinya sesungguhnya (semuanya itu tiada lain) jika dibaca Lama dengan cara Takhfif, maka huruf Ma adalah Zaidah, jika dibaca Lamma dengan memakai Tasydid pada huruf Mim maknanya sama dengan lafal Illa, dan lafal In bermakna Nafi. Menurut bacaan pertama arti ayat ini ialah, "Dan sesungguhnya semuanya itu hanyalah. " Menurut bacaan kedua artinya menjadi, "Dan tiadalah semuanya itu melainkan (kesenangan kehidupan dunia) yang dapat dipakai untuk bersenang-senang kemudian lenyap sesudah itu (dan kehidupan di akhirat itu) yakni di surga (di sisi Rabbmu bagi orang-orang yang bertakwa.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan. (Az-Zukhruf: 35)

Yakni dari emas, menurut Ibnu Abbas, Qatadah, As-Saddi, dan Ibnu Zaid. Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:

Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia. (Az-Zukhruf: 35)

Sesungguhnya semuanya itu hanyalah keduniawian yang fana dan pasti lenyap serta tiada harganya di sisi Allah Swt. Yakni Allah menyegerakan bagi mereka sebagai imbalan dari amal perbuatan mereka di dunia berupa balasan makanan dan minuman, agar kelak di saat mereka telah berada di negeri akhirat mereka tidak lagi memiliki suatu kebaikan pun yang akan dibalaskan kepada mereka, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis sahih.

Dalam hadis lain disebutkan:

Seandainya dunia ini mempunyai bobot di sisi Allah yang seimbang dengan sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk air pun kepada seorang kafir.

Al-Baghawi menyandarkan hadis ini melalui riwayat Zakaria ibnu Manzur, dari Abu Hazim, dari Sahl ibnu Sa'd r.a, dari Nabi Saw, lalu disebutkan hal yang semisal.

Imam Tabrani meriwayatkannya melalui jalur Zam'ah ibnu Saleh dari Abu Hazim, dari Sahl ibnu Sa'd, dari Nabi Saw.:

Seandainya dunia ini seimbang di sisi Allah dengan berat sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi sesuatu pun kepada orang kafir.

Kemudian Allah Swt. dalam firman berikutnya menyebutkan:
dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (Az-Zukhruf: 35)

Yakni kehidupan akhirat itu khusus bagi mereka, tiada seorang pun dari kalangan selain mereka yang dapat menikmatinya bersama mereka.

Karena itulah ketika pada suatu hari Umar r.a. berkata kepada Rasulullah Saw. di saat beliau Saw. meng-I’la istri-istrinya, dan Umar menjumpainya, maka Umar melihat beliau sedang bersandar dengan beralaskan sebuah tikar yang digelarkan di pasir sehingga tikar itu membekas pada lambungnya. Maka berlinanglah air mata Umar menyaksikan pemandangan itu, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, Kisra dan Kaisar dengan kemewahan hidup yang dialaminya, sedangkan engkau makhluk pilihan Allah keadaannya seperti ini." Saat itu Rasulullah sedang bersandar, lalu bangkit dan duduk, kemudian bersabda,

"Apakah engkau sedang dalam keraguan, hai Ibnul Khattab?" Kemudian Rasulullah Saw. melanjutkan sabdanya: Mereka adalah suatu kaum yang kebaikan mereka disegerakan untuk mereka dalam kehidupan dunia mereka. Dalam riwayat yang lain disebutkan pula bahwa Rasulullah Saw. bersabda: Tidakkah engkau rela bila bagi mereka dunia, sedangkan bagi kita akhirat?

Dan di dalam kitab Sahihain serta kitab-kitab hadis lainnya disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Janganlah kalian minum dengan memakai wadah emas dan perak, dan jangan pula kalian makan dengan memakai piring emas dan perak. Karena sesungguhnya hal itu bagi mereka (orang-orang kafir) di dunia ini, dan bagi kita kelak di akhirat.

Sesungguhnya Allah Swt. memberikan hal itu kepada mereka di dunia ini hanyalah semata-mata karena rendahnya dunia dan ketiadaartiannya di sisi Allah Swt.

Di dalam riwayat Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah disebutkan melalui jalur Hazim, dari Sahl ibnu Sa'd yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Seandainya dunia ini sebanding di sisi Allah dengan sayap nyamuk, niscaya Allah selamanya tidak akan memberi minum barang seteguk air pun kepada orang kafir.

Imam Turmuzi mengatakan, predikat hadis ini hasan sahih.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tentu Kami akan menjadikan pintu dan dipan rumah mereka dari perak pula untuk mereka nikmati dan sebagai tempat mereka bersandar. Dan tentu Kami akan mejadikan segalanya untuk perhiasan mereka. Semua kenikmatan hidup yang Kami gambarkan kepadamu itu hanyalah kenikmatan yang bersifat sementara, terbatas hanya pada kehidupan dunia. Dan pahala akhirat yang ada di sisi Tuhan Sang Pencipta dan Pemelihara, hanya disediakan untuk orang-orang yang menjauhi syirik dan dosa-dosa besar.