Al-Qur'an Surat Asy-Syura Ayat 36
Asy-Syura Ayat ke-36 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۚ ( الشورى : ٣٦)
- famā
- فَمَآ
- So whatever
- maka apa yang
- ūtītum
- أُوتِيتُم
- you are given
- diberikan kepadamu
- min
- مِّن
- of
- dari
- shayin
- شَىْءٍ
- a thing
- sesuatu
- famatāʿu
- فَمَتَٰعُ
- (is) but a passing enjoyment
- maka kesenangan
- l-ḥayati
- ٱلْحَيَوٰةِ
- (for) the life
- kehidupan
- l-dun'yā
- ٱلدُّنْيَاۖ
- (of) the world
- dunia
- wamā
- وَمَا
- But what
- dan apa yang
- ʿinda
- عِندَ
- (is) with
- di sisi
- l-lahi
- ٱللَّهِ
- Allah
- Allah
- khayrun
- خَيْرٌ
- (is) better
- lebih baik
- wa-abqā
- وَأَبْقَىٰ
- and more lasting
- dan lebih kekal
- lilladhīna
- لِلَّذِينَ
- for those who
- bagi orang-orang yang
- āmanū
- ءَامَنُوا۟
- believe
- beriman
- waʿalā
- وَعَلَىٰ
- and upon
- dan kepada
- rabbihim
- رَبِّهِمْ
- their Lord
- Tuhan mereka
- yatawakkalūna
- يَتَوَكَّلُونَ
- put (their) trust
- mereka bertawakkal
Transliterasi Latin:
Fa mā ụtītum min syai`in fa matā'ul-ḥayātid-dun-yā, wa mā 'indallāhi khairuw wa abqā lillażīna āmanụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụn(QS. 42:36)
English Sahih:
So whatever thing you have been given – it is but [for] enjoyment of the worldly life. But what is with Allah is better and more lasting for those who have believed and upon their Lord rely (QS. [42]Ash-Shuraa verse 36)
Arti / Terjemahan:
Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal. (QS. Asy-Syura ayat 36)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Sesuatu apa pun yang di berikan kepadamu dari ke nikmatan lahiriah, seperti rezeki harta atau ke nikmatan lain yang di peroleh di dunia ini, maka itu adalah ke senangan hidup di dunia yang di nikmati buat sementara, tidak kekal abadi. Sedangkan apa, yaitu ke nikmatan, yang ada di sisi Allah, yang di anugerahkan kepadamu sebagai balasan atas segala kebaikan yang telah di lakukan di dunia lebih baik dari semua ke nikmatan lahiriah duniawi itu dan lebih kekal di nikmati bagi orang-orang yang beriman. Ke nikmatan duniawi akan berakhir karena kematian dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal, yaitu berserah diri dan menyerahkan segala urusannya setelah mengusahakannya dengan segala kemampuannya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kesenangan hidup manusia baik berupa kekayaan, rezeki harta yang bertumpuk, maupun keturunan dan lain-lain adalah kesenangan yang tidak berarti dan kurang bernilai karena bagaimana pun menumpuknya harta, waktu untuk memilikinya terbatas. Pada waktunya nanti akan berpisah karena kalau bukan manusia yang meninggalkannya, maka benda-benda itu sendiri yang akan meninggalkan manusia, sedangkan pahala dan nikmat yang ada pada sisi Allah jauh lebih baik dibandingkan dengan kesenangan dan kemegahan dunia itu, karena apa yang ada di sisi Allah kekal dan abadi, sedangkan kesenangan dunia semuanya fana dan akan lenyap. Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa kesenangan yang kekal dan abadi itu hanya untuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, orang-orang yang bertawakal dan berserah diri kepada Tuhan yang telah memelihara dan berbuat baik kepada mereka.
Al-Qurthubi dalam tafsirnya menukil riwayat dari 'Ali yang mengatakan bahwa ketika Abu Bakar mengumpulkan harta dari Bani Murrah beliau mendermakan seluruh uang tersebut untuk kebaikan karena mengharapkan keridaan Allah. Perbuatannya tersebut dicela oleh orang-orang musyrikin sedangkan orang-orang kafir menyalahkan tindakannya, maka turunlah ayat 36 dan 37 surah ini.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka apa yang diberikan kepada kalian) khithab ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin dan lain-lainnya (berupa sesuatu) dari perhiasan duniawi (itu adalah kenikmatan hidup di dunia) untuk dinikmati kemudian lenyap sesudah itu (dan yang ada pada sisi Allah) berupa pahala (lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakal) kemudian di'athafkan kepadanya ayat berikut ini, yaitu:
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. berfirman, menggambarkan kecilnya urusan duniawi dan perhiasannya serta segala sesuatu yang ada pada dunia berupa kegemerlapan perhiasannya dan semua kesenangannya yang fana itu. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kesenangan hidup di dunia. (Asy-Syura: 36)
Maksudnya, apa pun yang kamu hasilkan dan kamu kumpulkan, janganlah kamu teperdaya olehnya, karena sesungguhnya itu adalah kesenangan hidup di dunia, sedangkan dunia adalah negeri yang fana dan pasti akan lenyap lagi tiada artinya dibandingkan dengan kesenangan di akhirat.
dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal. (Asy-Syura: 36)
Yakni pahala Allah Swt. lebih baik daripada dunia, karena pahala Allah kekal dan selama-lamanya. Maka janganlah kamu mendahulukan yang fana dengan melalaikan yang kekal. Dalam firman berikutnya disebutkan:
bagi orang-orang yang beriman. (Asy-Syura: 36)
Yaitu bagi orang-orang yang bersabar dalam meninggalkan kesenangan duniawi.
dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. (Asy-Syura: 36)
Yakni ketawakalan mereka benar-benar dapat membantu mereka bersabar dalam menunaikan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Wahai manusia, janganlah kalian terpikat oleh kesenangan hidup duniawi. Ketahuilah bahwa segala yang kalian miliki berupa harta, anak dan sebagainya adalah kesenangan yang hanya bisa kalian nikmati di dunia. Sementara kesenangan surga yang telah dipersiapkan Allah adalah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan hanya bersandar kepada Sang Pencipta dan Pemelihara mereka.