Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syura Ayat 3

Asy-Syura Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

كَذٰلِكَ يُوْحِيْٓ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۙ اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ( الشورى : ٣)

kadhālika
كَذَٰلِكَ
Thus
demikianlah
yūḥī
يُوحِىٓ
reveals
Dia mewahyukan
ilayka
إِلَيْكَ
to you
kepadamu
wa-ilā
وَإِلَى
and to
dan kepada
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those
orang-orang yang
min
مِن
before you
dari
qablika
قَبْلِكَ
before you
sebelum kamu
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
Allah
l-ʿazīzu
ٱلْعَزِيزُ
the All-Mighty
Maha Perkasa
l-ḥakīmu
ٱلْحَكِيمُ
the All-Wise
Maha Bijaksana

Transliterasi Latin:

Każālika yụḥī ilaika wa ilallażīna ming qablikallāhul-'azīzul-ḥakīm (QS. 42:3)

English Sahih:

Thus has He revealed to you, [O Muhammad], and to those before you – Allah, the Exalted in Might, the Wise. (QS. [42]Ash-Shuraa verse 3)

Arti / Terjemahan:

Demikianlah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orang sebelum kamu. (QS. Asy-Syura ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa dalam menyampaikan kehendak-Nya, dan Mahabijaksana dalam keputusan-Nya, mewahyukan pesan-pesan-Nya kepadamu, wahai Nabi Muhammad, dan kepada orang-orang, yakni para rasul, yang diutus sebelummu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana menjelaskan bahwa apa yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw antara lain supaya ia berdakwah mengenai tauhid mengesakan Allah, juga mengenai kenabian, beriman kepada hari akhir, memperbaiki diri dengan akhlak karimah dan menjauhkannya dari hal-hal yang rendah dan hina, beramal untuk kebahagiaan pribadi dan masyarakat semuanya itu, hal ini telah diwahyukan pula kepada nabi-nabi sebelumnya. Firman Allah:

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku. (al-Anbiya'/21: 25)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Daud. (an-Nisa'/4: 163)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Demikianlah) artinya seperti penurunan wahyu ini (telah mewahyukannya kepadamu dan) telah mewahyukan pula (kepada orang-orang yang sebelum kamu, yaitu Allah) lafal Allah menjadi Fa'il dari lafal Yuuhii (Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, mewahyukan kepada kamu dan orang-orang yang sebelum kamu. (Asy-Syura: 3)

Yakni sebagaimana Allah telah menurunkan kepadamu Al-Qur'an ini, Dia pun telah menurunkan kitab-kitab dan suhuf-suhuf kepada para nabi sebelum kamu.

Allah Yang Mahaperkasa. (Asy-Syura: 3)

dalam pembalasan-Nya.

lagi Mahabijaksana. (Asy-Syura: 3)

dalam semua perkataan dan perbuatan-Nya.

Imam Malik rahimahullah telah meriwayatkan dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dan Siti Aisyah r.a. yang menceritakan bahwa Al-Haris ibnu Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., "Wahai Rasulullah, seperti apakah wahyu datang kepadamu?" Rasulullah Saw. menjawab: Adakalanya wahyu datang kepadaku seperti suara gemerencingnya lonceng, dan wahyu ini merupakan yang paling berat bagiku. Dan bila telah selesai dariku, maka aku telah hafal tentang semua yang disampaikan olehnya (Jibril a.s.). Dan adakalanya malaikat itu datang kepadaku berupa seorang laki-laki, lalu ia berbicara denganku dan aku hafal semua yang disampaikannya. Siti Aisyah r.a. menceritakan, "Sungguh aku pernah melihat beliau saat wahyu diturunkan kepadanya di hari yang sangat dingin. Dan manakala wahyu telah selesai darinya, maka sesungguhnya kening beliau benar-benar mengucurkan keringat."

Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkan hadis ini di dalam kitab sahihnya masing-masing, sedangkan lafaznya adalah menurut apa yang ada di dalam kitab Imam Bukhari.

Imam Tabrani telah meriwayatkan hadis ini dari Abdullah putra Imam Ahmad, dari ayahnya, dari Amir ibnu Saleh, dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah r.a., dari Al-Haris ibnu Hisyam, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., "Seperti apakah bila wahyu diturunkan kepadamu?" Maka Rasulullah Saw. menjawab: Seperti bunyi gemerencingnya lonceng, dan setelah selesai aku hafal semua apa yang disampaikannya. Wahyu ini paling berat terasa olehku. Dan adakalanya malaikat datang kepadaku, lalu menjelma di hadapanku dan berbicara denganku, maka aku hafal semua yang disampaikannya.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Yazid ibnu Abu Habib, dari Amr ibnul Walid, dari Abdullah ibnu Amr r.a. yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw., "Wahai Rasulullah, apakah yang engkau rasakan saat wahyu diturunkan?" Rasulullah Saw. menjawab: Aku mendengar bunyi gemerencingnya lonceng, kemudian saat itu aku diam, dan tiada suatu wahyu pun yang diturunkan kepadaku melainkan aku merasakan seakan-akan nyawaku dicabut (karena beratnya wahyu).

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid (tunggal). Dan kami telah menyebutkan bagaimana caranya wahyu diturunkan kepada Rasulullah Saw. dalam permulaan syarah kitab Imam Bukhari, sehingga tidak perlu diulangi lagi di sini.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Seperti pesan-pesan yang terkandung dalam surat ini, Allah Yang Mahaperkasa dan Mahabijaksana--yang meletakkan sesuatu pada tempatnya--menurunkan wahyu kepadamu, Muhammad, dan kepada para rasul sebelummu sesuai dengan hikmah rencana dan perbuatan-Nya.