Skip to content

Al-Qur'an Surat Asy-Syura Ayat 25

Asy-Syura Ayat ke-25 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَۙ ( الشورى : ٢٥)

wahuwa
وَهُوَ
And He
dan Dia
alladhī
ٱلَّذِى
(is) the One Who
yang
yaqbalu
يَقْبَلُ
accepts
menerima
l-tawbata
ٱلتَّوْبَةَ
the repentance
taubat
ʿan
عَنْ
of
dari
ʿibādihi
عِبَادِهِۦ
His slaves
hamba-hamba-Nya
wayaʿfū
وَيَعْفُوا۟
and pardons
dan Dia memaafkan
ʿani
عَنِ
[of]
dari
l-sayiāti
ٱلسَّيِّـَٔاتِ
the evil
kesalahan-kesalahan
wayaʿlamu
وَيَعْلَمُ
and He knows
dan Dia mengetahui
مَا
what
apa yang
tafʿalūna
تَفْعَلُونَ
you do
kamu kerjakan

Transliterasi Latin:

Wa huwallażī yaqbalut-taubata 'an 'ibādihī wa ya'fụ 'anis-sayyi`āti wa ya'lamu mā taf'alụn (QS. 42:25)

English Sahih:

And it is He who accepts repentance from His servants and pardons misdeeds, and He knows what you do. (QS. [42]Ash-Shuraa verse 25)

Arti / Terjemahan:

Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, (QS. Asy-Syura ayat 25)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang kafir itu harus meminta ampun kepada Allah Yang Maha Pemurah atas keyakinan mereka yang sesat dan perbuatan dosa yang telah mereka lakukan. Dan di antara kemurahan Allah adalah bahwa Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang mengakui dan meminta ampun atas kesalahannya itu dan memaafkan keburukan-keburukan yang telah di lakukan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik yang besar maupun yang kecil.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia-lah yang menerima tobat hamba-Nya, memaafkan perbuatan dosa dan kejahatan. Sayyidina 'Ali pernah ditanya tentang tobat. Beliau menjawab, "Tobat itu ada enam syarat."
1. Menyesali perbuatan maksiat yang telah dikerjakan pada masa yang lalu.
2. Mengerjakan ibadah wajib yang telah ditinggalkan.
3. Mengembalikan hak orang yang telah diambilnya secara zalim.
4. Memaksakan diri merasakan pahitnya ketaatan sebagaimana dia merasakan manisnya maksiat.
5. Menundukkan hawa nafsunya dalam ketaatan sebagaimana ia telah memanjakannya dengan berbuat kemaksiatan.
6. Menangis sebagai ganti gelak tawa yang pernah dilakukannya.

Ayat ini ditutup dengan penjelasan bahwa Allah itu Maha Mengampuni segala dosa dan mengetahui segala apa yang dikerjakan hamba-Nya baik berupa kebaikan maupun berupa kejahatan, lalu mereka dibalas dengan pahala dan siksa.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya) dari sebagian di antara mereka (dan memaafkan kesalahan-kesalahan) yang para pelakunya telah bertobat daripadanya (dan mengetahui apa yang kalian kerjakan) dapat dibaca Taf'aluuna atau Yaf'aluuna; kalau dibaca Yaf'aluuna artinya, mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. meyebutkan karunia yang telah Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya, bahwa Dia menerima tobat mereka jika mereka bertobat kepada-Nya dan kembali taat kepada-Nya. Sesungguhnya termasuk kemurahan dan sifat penyantun-Nya adalah Dia memaaf, menutupi, dan mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya (yang bertobat kepada-Nya). Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah,, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An-Nisa: 110)

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnus Sabbah dan Zuhair ibnu Harb. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Ikrimah ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Abu Talhah, telah menceritakan kepadaku Anas. ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Sungguh Allah lebih gembira dengan tobatnya seseorang hamba saat si hamba bertobat kepada-Nya daripada seseorang di antara kamu yang unta kendaraannya berada di padang pasir, lalu unta kendaraannya itu kabur darinya, sedangkan pada kendaraannya terdapat makanan dan minumannya. Dia putus asa untuk dapat menangkap unta kendaraannya itu. Akhirnya ia mendatangi sebuah pohon dan membaringkan dirinya di bawah naungannya, karena tidak punya harapan lagi untuk dapat menangkap untanya. Ketika ia sedang dalam keadaan istirahat, tiba-tiba unta kendaraannya ia jumpai sedang berdiri di sisinya, lalu ia pegang tali kendalinya. Kemudian ia mengatakan karena kegembiraan yang sangat, "Ya Allah, Engkau adalah abdiku dan aku adalah tuan-Mu —dia keliru dalam berbicara karena kegembiraan yang sangat—.”

Di dalam kitab sahih telah disebutkan pula melalui riwayat Abdullah ibnu Mas'ud r.a. hal yang semisal.

Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma'mar, dari Az-Zuhri sehubungan dengan firman Allah Swt.: Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya. (Asy-Syura: 25) Sesungguhnya Abu Hurairah r.a. telah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

Sungguh Allah lebih gembira dengan tobatnya seorang hamba ketimbang seseorang dari kamu yang menjumpai barangnya di tempat yang dikhawatirkan dia akan mati padanya karena kehausan.

Hammam ibnul Haris telah mengatakan bahwa sahabat Abdullah ibnu Mas'ud pernah ditanya tentang seorang lelaki yang berbuat mesum dengan seorang wanita, lalu ia mengawininya. Maka Ibnu Mas'ud r.a. menjawab, "Tidak mengapa." kemudian membaca firman-Nya: Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya. (Asy-Syura: 25), hingga akhir ayat.

Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hal yang semisal melalui hadis Syuraih Al-Qadi, dari Ibrahim ibnu Muhajir, dari Ibrahim An-Nakha'i, dari Hammam, lalu disebutkan hal yang semisal.

Firman Allah Swt.:

dan memaafkan kesalahan-kesalahan. (Asy-Syura: 25)

Yakni menerima tobat di masa mendatang dan memaafkan kesalahan-kesalahan di masa lampau.

dan mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Asy-Syura: 25)

Dia mengetahui semua apa yang kalian kerjakan dan yang kalian katakan. Tetapi sekalipun demikian, Dia menerima tobat orang yang mau bertobat kepada-Nya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Hanya Allah yang menerima pertobatan hamba-hamba-Nya yang taat, mengampuni--atas dasar kebaikan dan kasih sayang--semua dosa selain syirik, dan mengetahui semua perbuatan baik dan buruk yang kalian lakukan.