Skip to content

Al-Qur'an Surat Gafir Ayat 4

Gafir Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

مَا يُجَادِلُ فِيْٓ اٰيٰتِ اللّٰهِ اِلَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَلَا يَغْرُرْكَ تَقَلُّبُهُمْ فِى الْبِلَادِ ( غافر : ٤)

مَا
Not
tidak ada
yujādilu
يُجَٰدِلُ
dispute
yang memperdebatkan
فِىٓ
concerning
pada/tentang
āyāti
ءَايَٰتِ
(the) Verses
ayat-ayat
l-lahi
ٱللَّهِ
(of) Allah
Allah
illā
إِلَّا
except
kecuali
alladhīna
ٱلَّذِينَ
those who
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
disbelieve
kafir/ingkar
falā
فَلَا
so (let) not
maka janganlah
yaghrur'ka
يَغْرُرْكَ
deceive you
kamu tertipu
taqallubuhum
تَقَلُّبُهُمْ
their movement
mondar mandirnya mereka
فِى
in
dalam
l-bilādi
ٱلْبِلَٰدِ
the cities
negeri/kota

Transliterasi Latin:

Mā yujādilu fī āyātillāhi illallażīna kafarụ fa lā yagrurka taqallubuhum fil-bilād (QS. 40:4)

English Sahih:

No one disputes concerning the signs of Allah except those who disbelieve, so be not deceived by their [uninhibited] movement throughout the land. (QS. [40]Ghafir verse 4)

Arti / Terjemahan:

Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu. (QS. Gafir ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Adalah suatu keniscayaan bahwa tidak ada orang yang memperdebatkan tentang kebenaran dari ayat-ayat Allah dengan tujuan memperolok-olokkan atau menimbulkan keraguan terhadapnya, kecuali apa yang dilakukan oleh orang-orang yang kafir. Karena itu, janganlah engkau wahai Nabi Muhammad tertipu oleh keberhasilan usaha mereka yang menghasilkan berbagai kesenangan yang mereka peroleh di seluruh negeri.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hanya orang-orang kafir yang tidak senang kepada kebenaran, suka mendebat, menentang, dan mendustakan isi Al-Qur'an serta menuduhnya yang bukan-bukan. Di antara perkataan mereka adalah bahwa Al-Qur'an itu hanya syair, sihir, dongeng orang-orang dahulu, atau tuduhan lainnya yang meremehkan. Padahal, sudah jelas dan diketahui oleh umum bahwa semua isi Al-Qur'an itu adalah benar. Suatu perdebatan yang sifatnya mempertanyakan isi Al-Qur'an adalah perbuatan yang sangat tercela dan merupakan suatu kekafiran, sebagaimana sabda Nabi Muhammad:
Memperdebatkan isi Al-Qur'an adalah kekafiran. (Riwayat A.hmad dari Abu Hurairah)

Adapun perdebatan yang mempersoalkan sesuatu dengan maksud untuk mencari dan menguatkan sesuatu yang hak, menjelaskan yang masih samar-samar, mengambil suatu pengertian hukum, menolak paham-paham dan kepercayaan yang menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran Islam, serta menentang pengertian yang meremehkan isi Al-Qur'an, adalah perbuatan yang baik dan terpuji. Bahkan, yang demikian itu adalah perbuatan yang menjadi tugas para nabi.
Pada akhir ayat ini, Allah memperingatkan Nabi Muhammad supaya jangan teperdaya dengan kemewahan yang diperoleh para penentangnya, kebebasan gerak mereka dari satu kota ke kota yang lain, berjual-beli dan berdagang seenaknya sehingga memperoleh kekayaan yang bertumpuk-tumpuk. Bagaimanapun juga, kesemuanya itu mempunyai batas, dan sifatnya sementara paling lama sama dengan umurnya. Sesudah itu mereka akan mendapat siksaan yang amat pedih di akhirat. Firman Allah:

Jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh kegiatan orang-orang kafir (yang bergerak) di seluruh negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat kembali mereka ialah neraka Jahanam. (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal. (ali 'Imran/3: 196-197)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah) yakni Alquran (kecuali orang-orang yang kafir) dari kalangan penduduk kota Mekah. (Karena itu janganlah mereka pulang-balik dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu) mereka pulang balik untuk mencari penghidupan dalam keadaan selamat, janganlah hal itu membuatmu teperdaya, karena sesungguhnya akibat dan tempat kembali mereka adalah neraka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman bahwa tiada yang menolak perkara hak dan berani membantahnya sesudah perkara hak itu jelas dan buktinya telah ada.

kecuali orang-orang yang kafir. (Al-Mu’min: 4)

Yakni orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, hujah, dan bukti-bukti-Nya.

Karena itu, janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu. (Al-Mu’min: 4)

Maksudnya, janganlah kamu teperdaya dengan harta benda, kemewahan, dan perhiasan yang dimiliki orang-orang kafir itu. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Jangan sekali-kali kamu teperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (Ali Imran: 196-197)

Dan Firman Allah Swt.:

Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. (Luqman: 24)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tidak ada yang mendebat tanda-tanda yang menunjukkan wujud Allah kecuali orang-orang kafir. Oleh karena itu, janganlah kamu tertipu oleh keberpindahan mereka dari satu negeri ke negeri lainnya berkat kemudahan yang Allah berikan meskipun mereka itu kafir.