Al-Qur'an Surat Gafir Ayat 18
Gafir Ayat ke-18 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَاَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْاٰزِفَةِ اِذِ الْقُلُوْبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِيْنَ ەۗ مَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ حَمِيْمٍ وَّلَا شَفِيْعٍ يُّطَاعُۗ ( غافر : ١٨)
- wa-andhir'hum
- وَأَنذِرْهُمْ
- And warn them
- dan berilah mereka peringatan
- yawma
- يَوْمَ
- (of the) Day
- hari
- l-āzifati
- ٱلْءَازِفَةِ
- the Approaching
- yang dekat
- idhi
- إِذِ
- when
- ketika
- l-qulūbu
- ٱلْقُلُوبُ
- the hearts
- hati
- ladā
- لَدَى
- (are) at
- sampai pada
- l-ḥanājiri
- ٱلْحَنَاجِرِ
- the throats
- kerongkongan
- kāẓimīna
- كَٰظِمِينَۚ
- choked
- menahan kesedihan
- mā
- مَا
- Not
- tidaklah
- lilẓẓālimīna
- لِلظَّٰلِمِينَ
- for the wrongdoers
- bagi orang-orang yang zalim
- min
- مِنْ
- any
- dari
- ḥamīmin
- حَمِيمٍ
- intimate friend
- kawan dekat
- walā
- وَلَا
- and no
- dan tidak
- shafīʿin
- شَفِيعٍ
- intercessor
- penolong
- yuṭāʿu
- يُطَاعُ
- (who) is obeyed
- dipatuhi
Transliterasi Latin:
Wa anżir-hum yaumal-āzifati iżil-qulụbu ladal-ḥanājiri kāẓimīn, mā liẓ-ẓālimīna min ḥamīmiw wa lā syafī'iy yuṭā'(QS. 40:18)
English Sahih:
And warn them, [O Muhammad], of the Approaching Day, when hearts are at the throats, filled [with distress]. For the wrongdoers there will be no devoted friend and no intercessor [who is] obeyed. (QS. [40]Ghafir verse 18)
Arti / Terjemahan:
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya. (QS. Gafir ayat 18)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan wahai Nabi Muhammad, berilah mereka para pendurhaka itu peringatan akan hari yang semakin lama semakin dekat yakni hari Kiamat, di hari ketika hati kaum musyrik itu menyesak sampai di kerongkongan karena menahan kesedihan. Tidak ada seorang pun teman setia atau karib kerabat maupun teman sejawat bagi orang yang zalim itu, dan tidak ada juga baginya seorang penolong yang diterima pertolongannya.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia memerintahkan Rasulullah supaya memperingatkan kaumnya yang musyrik akan datangnya hari Kiamat yang tidak lama lagi. Oleh karena itu, mereka diingatkan untuk berhenti melakukan perbuatan jahat yang dilarang oleh agama, dan memperbaiki akidah mereka yang sesat, yang menyebabkan mereka diazab nanti di akhirat dengan azab yang pedih. Pada hari itu, keadaan sangat mengerikan dan menakutkan, kesedihan tak terkirakan lagi sehingga jantung terasa sesak sampai ke kerongkongan, napas turun naik, nyawa keluar masuk sampai mereka menemui ajal. Tidak seorang pun yang dapat menolong orang-orang yang telah menganiaya diri mereka dengan mempersekutukan Allah, dan tidak ada pembela yang memintakan syafaat.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat) yakni hari kiamat. Berasal dari kata Azifar Rahiilu, artinya, Waktu berangkat telah dekat (yaitu ketika kalbu) menyesak karena dicekam rasa takut (sampai) artinya hingga sesaknya terasa sampai (di kerongkongan dengan menahan kedukaan) penuh dengan kesedihan. Lafal Kaazhimiina ini adalah Hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal Al-Quluubu, kemudian dianggap sebagai jamak dengan memakai huruf Ya dan Nun karena diibaratkan kepada para pemiliknya. (Tiada teman-teman yang setia bagi orang-orang yang zalim) maksudnya tiada teman sejawat dan dekat (dan tidak pula mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya) yang dapat diterima syafaatnya; lafal Yuthaa'u sebagai sifat, tidak mengandung pengertian apa-apa, karena pada asalnya tiada syafaat bagi mereka, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun." (Q.S. Asy-Syu'ara, 100). Tetapi kalau lafal Syafii'in, memang mengandung makna, karena ditinjau dari segi dugaan mereka yaitu, bahwasanya mereka memiliki pemberi-pemberi syafaat. Maksudnya, seandainya mereka memberi syafaat, niscaya syafaat mereka tidak akan diterima.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Yaumul Azifah adalah istilah lain dari hari kiamat. Dinamakan demikian karena masanya sudah dekat, sebagaimana yang disebutkan oleh firman Allah Swt.:
Telah dekat terjadinya hari kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah. (An-Najm: 57-58)
Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (Al-Qamar: l)
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka. (Al-Anbiya: 1)
Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta disegerakan (datang)nya. (An-Nahl: 1)
Dan firman Allah Swt.:
Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. (Al-Mulk: 27), hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah Swt.:
ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. (Al-Mu’min: 18)"
Qatadah mengatakan bahwa hati menyesak sampai di tenggorokan karena takut yang amat sangat, dan hati tidak dapat keluar dan tidak dapat pula kembali ke tempatnya.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah dan As-Saddi serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Makna kadhimina ialah semuanya diam, tidak ada seorang pun yang dapat bicara kecuali dengan izin Allah Swt. seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
Pada hari, ketika roh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. (An-Naba: 38)
Ibnu Juraij mengatakan bahwa kadhimina artinya mereka menangis.
Firman Allah Swt.:
Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. (Al-Mu’min: 18)
Yakni tiadalah bagi orang-orang yang zalim karena mempersekutukan Allah seorang kerabat pun dari kalangan mereka yang dapat memberi manfaat bagi mereka, tiada pula pemberi syafaat pun yang dapat diterima syafaatnya, bahkan semua penyebab kebaikan telah terputus dari mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Ingatkanlah mereka, wahai Muhammad, tentang hari kiamat yang dekat itu. Yaitu ketika hati mereka--karena begitu takutnya--sampai ke kerongkongan, sementara mereka menahan sedih namun tak tahu bagaimana harus mengungkapkannya. Orang-orang yang menzalimi diri dengan bersikap kafir tidak lagi mempunyai kerabat dekat atau pemberi syafaat yang perintahnya dapat ditaati.