Skip to content

Al-Qur'an Surat Gafir Ayat 15

Gafir Ayat ke-15 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

رَفِيْعُ الدَّرَجٰتِ ذُو الْعَرْشِۚ يُلْقِى الرُّوْحَ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِۙ ( غافر : ١٥)

rafīʿu
رَفِيعُ
Possessor of the Highest Ranks
yang tinggi
l-darajāti
ٱلدَّرَجَٰتِ
Possessor of the Highest Ranks
derajat-Nya
dhū
ذُو
Owner (of) the Throne
yang mempunyai
l-ʿarshi
ٱلْعَرْشِ
Owner (of) the Throne
'Arsy
yul'qī
يُلْقِى
He places
Dia menurunkan
l-rūḥa
ٱلرُّوحَ
the inspiration
roh/jibril
min
مِنْ
by
dari
amrihi
أَمْرِهِۦ
His Command
perintah-Nya
ʿalā
عَلَىٰ
upon
kepada
man
مَن
whom
siapa yang
yashāu
يَشَآءُ
He wills
Dia kehendaki
min
مِنْ
of
dari
ʿibādihi
عِبَادِهِۦ
His slaves
hamba-hamba-Nya
liyundhira
لِيُنذِرَ
to warn
supaya memberi peringatan
yawma
يَوْمَ
(of the) Day
hari
l-talāqi
ٱلتَّلَاقِ
(of) the Meeting
pertemuan

Transliterasi Latin:

Rafī'ud-darajāti żul-'arsy, yulqir-rụḥa min amrihī 'alā may yasyā`u min 'ibādihī liyunżira yaumat-talāq (QS. 40:15)

English Sahih:

[He is] the Exalted above [all] degrees, Owner of the Throne; He places the inspiration of His command [i.e., revelation] upon whom He wills of His servants to warn of the Day of Meeting. (QS. [40]Ghafir verse 15)

Arti / Terjemahan:

(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat). (QS. Gafir ayat 15)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Yakinlah dengan seyakin-yakinnya bahwa Dialah Yang Mahatinggi derajat-Nya, dan Dia pula yang memiliki ‘Arsy, dan yang menurunkan wahyu yakni Al-Qur’an dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya untuk menjadi rasul-Nya, agar rasul itu memperingatkan manusia tentang hari pertemuan, yaitu hari Kiamat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menyebutkan tiga kemuliaan dan keagungan-Nya, sesudah menyebutkan pada ayat sebelumnya tanda-tanda kebesaran dan keesaan-Nya.
a. Mahatinggi derajat-Nya. Allah jauh lebih Tinggi dan lebih Agung dari segala yang ada. Sebab, segala sesuatu yang selain Allah berhajat kepada-Nya dan tidak sebaliknya. Dia itu azali dan abadi, tidak mempunyai permulaan dan tidak mempunyai akhir. Dia mengetahui segala sesuatu, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an:

Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. (al-An'am/6: 59)

b. Mempunyai 'Arasy. Allah memiliki 'Arasy dan Dia yang mengatur-Nya. Dia-lah yang menguasai alam benda dan yang bukan benda.
c. Menurunkan wahyu. Allah menurunkan wahyu-Nya berisi perintah, baik berupa suruhan atau pun larangan kepada yang dikehendaki-Nya dan menyampaikan hukum-hukum-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Hal seperti itu dinyatakan pula pada ayat lain sebagaimana firman Allah:

Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, "Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku." (an-Nahl/16: 2)

Dan firman-Nya:

Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, Yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan. (asy-Syu'ara'/26: 192-194)

Allah menurunkan wahyu untuk memperingatkan manusia tentang adanya hari Kiamat, yaitu ketika yang menyembah dengan yang disembah bertemu, membereskan segala sesuatunya, segala sangkut pautnya yang belum selesai di dunia.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dialah Yang Maha Tinggi derajat-Nya) maksudnya, Allah Maha Agung sifat-sifat-Nya, atau Dialah Yang mengangkat derajat orang-orang yang beriman di surga (Yang mempunyai Arasy) Yang menciptakannya (Yang menurunkan Ar-Ruuh) yakni wahyu (dari perintah-Nya) atau firman-nya (kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan) maksudnya, orang yang menerima wahyu itu diperintahkan untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia (tentang hari pertemuan) dapat dibaca At-Talaaqi atau At-Talaaqiy dengan memakai huruf Ya. Yakni hari kiamat, karena pada hari itu penduduk langit dan penduduk bumi bertemu, dan bertemu pula antara Yang Disembah dan yang menyembah, sebagaimana dipertemukan pula antara orang yang aniaya dan orang yang dianiaya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan tentang kebesaran dan keagungan diri-Nya, juga tentang ketinggian' Arasy-Nya yang besar berada di atas semua makhluk-Nya bagaikan atap bagi semuanya. Seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:

(Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (Al-Ma'arij: 3-4)

Insya Allah akan dijelaskan bahwa ini merupakan jarak antara 'Arasy sampai bumi yang ketujuh, menurut pendapat segolongan ulama Salaf dan ulama Khalaf, dan ini merupakan pendapat yang paling kuat. Bukan hanya seorang ulama telah menyebutkan bahwa 'Arasy itu dari yaqut merah yang mempunyai garis tengah sama dengan jarak perjalanan lima puluh ribu tahun, dan ketinggiannya dari bumi yang ketujuh sama dengan jarak perjalanan lima puluh ribu tahun. Dalam kisah tentang 'kambing gunung' telah disebutkan hal yang menunjukkan ketinggian 'Arasy dari langit ke tujuh, yaitu jarak yang sangat jauh.

Firman Allah Swt.:

Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. (Al-Mu’min: 15)

Semakna dengan firman Allah Swt. yang menyebutkan:

Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu, "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwa tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.” (An-Nahl: 2)

Juga semakna dengan firman-Nya:

Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. (Asy-Syu'ara: 192­194)

Adapun firman Allah Swt.:

supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat), (Al-Mu’min: 15)

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Yaumut Talaq adalah salah satu nama hari kiamat, yang dengannya Allah memperingatkan kepada hamba-hamba-Nya.

Ibnu Juraij mengatakan, Ibnu Abbas r.a. telah mengatakan bahwa pada hari itu Adam bersua dengan keturunannya yang terakhir.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa pada hari itu semua hamba Allah bersua.

Qatadah, As-Saddi, Bilal ibnu Sa'd, dan Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa pada hari itu bersualah penduduk langit dan penduduk bumi, juga Khaliq dan makhluk-Nya.

Maimun ibnu Mahran mengatakan bahwa hari itu bertemu antara penganiaya dan orang yang dianiaya olehnya.

Ada juga yang mengatakan bahwa sesungguhnya Yaumut Talaq mempunyai pengertian yang mencakup semua pendapat di atas, juga mencakup pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang akan menjumpai amal baik dan amal buruk yang telah dikerjakannya; ini dikatakan oleh ulama lainnya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Derajat dan kedudukan Allah amat tinggi. Dia Pemilik arasy. Dengan ketentuan dan perintah-Nya, Dia menurunkan wahyu kepada hamba-hamba yang dipilih-Nya untuk memberi peringatan kepada orang lain mengenai akibat dari sikap menentang para rasul yang akan mereka rasakan pada hari pertemuan semua makhluk. Suatu hari ketika semua manusia akan tampak dengan sangat jelas. Tak satu pun perkara mereka yang tersembunyi bagi Allah. Mereka akan selalu mendengar seruan yang menggetarkan, "Milik siapakah kerajaan dan kekuasaan pada hari ini?" Mereka juga selalu mendengar jawabannya yang pasti, "Milik Allah, Penguasa Tunggal yang akan mengadili semua hamba-Nya, Sang Mahaperkasa atas mereka."