Skip to content

Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 58

Az-Zumar Ayat ke-58 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَوْ تَقُوْلَ حِيْنَ تَرَى الْعَذَابَ لَوْ اَنَّ لِيْ كَرَّةً فَاَكُوْنَ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ ( الزمر : ٥٨)

aw
أَوْ
Or
atau
taqūla
تَقُولَ
it should say
mengatakan
ḥīna
حِينَ
when
ketika
tarā
تَرَى
it sees
melihat
l-ʿadhāba
ٱلْعَذَابَ
the punishment
azab
law
لَوْ
"If
kalau
anna
أَنَّ
only
sekiranya
لِى
I had
bagiku/aku
karratan
كَرَّةً
another chance
mengulangi/kembali
fa-akūna
فَأَكُونَ
then I could be
maka/niscaya aku menjadi
mina
مِنَ
among
dari
l-muḥ'sinīna
ٱلْمُحْسِنِينَ
the good-doers"
orang-orang yang berbuat baik

Transliterasi Latin:

Au taqụla ḥīna taral-'ażāba lau anna lī karratan fa akụna minal-muḥsinīn (QS. 39:58)

English Sahih:

Or [lest] it say when it sees the punishment, "If only I had another turn so I could be among the doers of good." (QS. [39]Az-Zumar verse 58)

Arti / Terjemahan:

Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab 'Kalau sekiranya aku dapat kemnbali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik'. (QS. Az-Zumar ayat 58)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

” Atau agar jangan ada lagi orang yang mengalami penyesalan yang sama sehingga dia berkata ketika melihat azab di hari kemudian, “Sekiranya aku dapat kembali ke dunia, tentu aku akan termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang berbuat baik.”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat-ayat ini, Allah menerangkan bagaimana penyesalan orang-orang yang tidak mempergunakan peluang emas yang diberikan Allah kepada mereka. Di akhirat nanti, mereka akan berulang-ulang mengucapkan kata-kata penyesalan dengan berbagai macam cara, di antaranya:
1. Sesungguhnya aku sangat menyesal atas kelalaian dan kealpaanku semasa hidup sehingga aku tidak mengindahkan ajaran-ajaran Allah, selalu durhaka terhadap-Nya, meninggalkan kewajiban-kewajibanku terhadap-Nya sebagai hamba, dan melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Kenapa aku tidak mempergunakan kesempatan yang diberikan Allah kepadaku untuk bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Kenapa aku selalu memperolok-olokkan orang-orang yang telah taat dan patuh menjalankan petunjuk dan ajaran-Nya bahkan termasuk orang-orang yang menghina dan menganggap enteng agama-Nya.
2. Kenapa aku tidak menerima dengan baik petunjuk yang diberikan-Nya dengan perantaraan rasul-Nya, dan tidak mengamalkan petunjuk ajaran-Nya. Kalau sekiranya aku menerima dan mengamalkan petunjuk dan ajaran itu, tentu aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa yang disediakan bagi mereka surga Jannatun Na'im yang penuh dengan nikmat dan kesenangan serta penuh dengan kebahagiaan dan keridaan Allah.
3. Ketika dia melihat api neraka dan berbagai macam siksaan yang ditimpakan kepada penghuninya, dan dia merasa pasti akan dilemparkan ke dalamnya, dia berangan-angan dan mengharapkan kalau dapat kembali ke dunia agar dia dapat berbuat amal saleh sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat sehingga terbebas dari siksaan neraka dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berbuat baik.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Atau datang saatnya seseorang berkata ketika ia melihat azab, "Kalau sekiranya aku dapat kembali) ke dunia (niscaya aku akan termasuk orang-orang yang berbuat baik.") yakni, orang-orang yang beriman. Maka, dikatakan kepada mereka oleh Allah swt.:

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dan firman Allah Swt.:

supaya jangan ada orang yang mengatakan, "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedangkan aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah), atau supaya jangan ada yang berkata, "Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku, tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa.” Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab, "Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang yang berbuat baik.” (Az-Zumar: 56-58)

Maka Allah Swt. memberitahukan bahwa sekiranya mereka dikembalikan lagi ke dunia, niscaya mereka tidak akan mampu mendapat hidayah. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakan­nya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (Al-An'am: 28)

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aswad, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar, dari Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Semua penghuni neraka dapat melihat kedudukannya di surga (sekiranya dia beriman); dia mengatakan, "Sekiranya saja Allah memberiku petunjuk, " maka hal itu menjadi penyesalan yang berat baginya. Dan semua penduduk surga dapat melihat tampatnya di neraka (sekiranya dia kafir); ia mengatakan, "Seandainya Allah tidak memberiku petunjuk, " maka hal itu menjadi rasa syukur baginya.

Imam Nasai meriwayatkan hadis ini melalui Abu Bakar ibnu Iyasy dengan sanad yang sama.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Atau jiwa yang berdosa itu berkata, ketika melihat siksaan, 'Seandainya aku dapat dikembalikan ke dunia, tentu aku akan termasuk orang-orang yang memperbaiki akidah dan amalnya. '"