Skip to content

Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 56

Az-Zumar Ayat ke-56 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَنْ تَقُوْلَ نَفْسٌ يّٰحَسْرَتٰى عَلٰى مَا فَرَّطْتُّ فِيْ جَنْۢبِ اللّٰهِ وَاِنْ كُنْتُ لَمِنَ السَّاخِرِيْنَۙ ( الزمر : ٥٦)

an
أَن
Lest
bahwa
taqūla
تَقُولَ
should say
mengatakan
nafsun
نَفْسٌ
a soul
seseorang
yāḥasratā
يَٰحَسْرَتَىٰ
"Oh! My regret
penyesalanku
ʿalā
عَلَىٰ
over
atas
مَا
what
apa
farraṭtu
فَرَّطتُ
I neglected
aku telah lalaikan
فِى
in
di/pada
janbi
جَنۢبِ
regard to
sisi
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
Allah
wa-in
وَإِن
and that
dan sesungguhnya
kuntu
كُنتُ
I was
aku
lamina
لَمِنَ
surely among
sungguh dari/termasuk
l-sākhirīna
ٱلسَّٰخِرِينَ
the mockers"
orang-orang yang memperolokkan

Transliterasi Latin:

An taqụla nafsuy yā ḥasratā 'alā mā farrattu fī jambillāhi wa ing kuntu laminas-sākhirīn (QS. 39:56)

English Sahih:

Lest a soul should say, "Oh, [how great is] my regret over what I neglected in regard to Allah and that I was among the mockers." (QS. [39]Az-Zumar verse 56)

Arti / Terjemahan:

Supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah), (QS. Az-Zumar ayat 56)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah pada ayat yang lalu dijelaskan agar jangan berputus asa dari rahmat Allah dan seruan agar Nabi Muhammad memberi peringatan agar mengikuti ajaran Al-Qur’an, pada ayat-ayat berikut dijelaskan tujuan peringatan itu disampaikan. Tujuannya adalah agar jangan ada orang yang mengatakan ketika siksaan tersebut datang, “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaian dan kelengahan-ku dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan agama Allah,”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat-ayat ini, Allah menerangkan bagaimana penyesalan orang-orang yang tidak mempergunakan peluang emas yang diberikan Allah kepada mereka. Di akhirat nanti, mereka akan berulang-ulang mengucapkan kata-kata penyesalan dengan berbagai macam cara, di antaranya:
1. Sesungguhnya aku sangat menyesal atas kelalaian dan kealpaanku semasa hidup sehingga aku tidak mengindahkan ajaran-ajaran Allah, selalu durhaka terhadap-Nya, meninggalkan kewajiban-kewajibanku terhadap-Nya sebagai hamba, dan melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Kenapa aku tidak mempergunakan kesempatan yang diberikan Allah kepadaku untuk bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Kenapa aku selalu memperolok-olokkan orang-orang yang telah taat dan patuh menjalankan petunjuk dan ajaran-Nya bahkan termasuk orang-orang yang menghina dan menganggap enteng agama-Nya.
2. Kenapa aku tidak menerima dengan baik petunjuk yang diberikan-Nya dengan perantaraan rasul-Nya, dan tidak mengamalkan petunjuk ajaran-Nya. Kalau sekiranya aku menerima dan mengamalkan petunjuk dan ajaran itu, tentu aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa yang disediakan bagi mereka surga Jannatun Na'im yang penuh dengan nikmat dan kesenangan serta penuh dengan kebahagiaan dan keridaan Allah.
3. Ketika dia melihat api neraka dan berbagai macam siksaan yang ditimpakan kepada penghuninya, dan dia merasa pasti akan dilemparkan ke dalamnya, dia berangan-angan dan mengharapkan kalau dapat kembali ke dunia agar dia dapat berbuat amal saleh sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat sehingga terbebas dari siksaan neraka dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berbuat baik.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

Maka bersegeralah kalian sebelum tiba waktunya (seseorang mengatakan, "Alangkah menyesalnya aku) lafal Yaa Hasrataa pada asalnya adalah Yaa Hasratii, artinya amat menyesallah aku (atas kelalaianku terhadap Allah) yaitu karena tidak taat kepada-Nya (dan sesungguhnya) lafal In adalah bentuk Takhfif dari Inna, asalnya Innii yakni sesungguhnya aku (aku adalah termasuk orang-orang yang benar-benar memperolok-olokan") agama-Nya dan Kitab-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

sedangkan aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah). (Az-Zumar: 56)

Yakni sesungguhnya yang kulakukan selama di dunia hanyalah perbuatan memperolok-olok dan menghina agama Allah, bukan meyakininya dan bukan pula membenarkannya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kembalilah kepada Tuhan kalian, berserah dirilah kepada-Nya dan ikutilah ajaran-ajaran-Nya agar, ketika melihat azab, jiwa yang berdosa tidak lagi berkata, 'Alangkah ruginya aku karena kelengahanku dalam selain taat kepada Allah dan hak-hak-Nya. Sesungguhnya, ketika di dunia, aku termasuk orang-orang yang menghinakan agama-Nya. '