Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 9
Yasin Ayat ke-9 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ ( يٰسۤ : ٩)
- wajaʿalnā
- وَجَعَلْنَا
- And We have made
- dan Kami jadikan
- min
- مِنۢ
- before them
- dari
- bayni
- بَيْنِ
- before them
- antara
- aydīhim
- أَيْدِيهِمْ
- before them
- hadapan mereka
- saddan
- سَدًّا
- a barrier
- tutup/dinding
- wamin
- وَمِنْ
- and behind them
- dan dari
- khalfihim
- خَلْفِهِمْ
- and behind them
- belakang mereka
- saddan
- سَدًّا
- a barrier
- tutup/dinding
- fa-aghshaynāhum
- فَأَغْشَيْنَٰهُمْ
- and We covered them
- lalu Kami tutup mereka
- fahum
- فَهُمْ
- so they
- maka mereka
- lā
- لَا
- (do) not
- tidak
- yub'ṣirūna
- يُبْصِرُونَ
- see
- mereka tidak dapat melihat
Transliterasi Latin:
Wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn(QS. 36:9)
English Sahih:
And We have put before them a barrier and behind them a barrier and covered them, so they do not see. (QS. [36]Ya-Sin verse 9)
Arti / Terjemahan:
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (QS. Yasin ayat 9)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat, yakni dinding penghalang antara mereka dengan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad, dan di belakang mereka juga Kami ciptakan sekat, dan Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran. Itulah perum-pamaan orang-orang yang enggan melakukan kebaikan dan selalu menolak kebenaran.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kemudian digambarkan pula bahwa orang-orang yang tidak beriman itu memandang baik perbuatan jahat yang mereka kerjakan. Hal demikian menyebabkan mereka menjadi sombong, sehingga mereka enggan mengikuti ajaran rasul. Pikirannya tertutup dari kebenaran, dari apa yang dapat mendatangkan manfaat. Oleh karena itu, tidak ada yang bisa mereka pahami kecuali apa yang telah diwariskan dari nenek moyang mereka. Ringkasnya, mereka selalu berada dalam penjara kebodohan, seolah-olah hati mereka dipisahkan oleh dinding, sehingga mereka tidak bisa berpikir dan merenungkan dalil-dalil kebenaran ajaran yang dibawa rasul.
Ada pula yang mengartikan dinding yang menghalangi itu dengan hijab; hingga berarti Allah menjadikan hijab yang menghalangi orang-orang musyrik untuk menyakiti Rasul. Sedang mata yang tertutup diartikan, mereka tidak bisa mengindra dengan baik sesuatu yang dilihatnya, dan tidak satu pun petunjuk yang dapat meluruskan pikiran mereka.
(10) Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang tidak bisa menerima petunjuk itu walaupun diancam dengan siksaan yang pedih, tidak akan berubah. Sebab hati mereka sebenarnya sudah terpatri mati dan tidak dapat menerima petunjuk. Hal yang demikian disebabkan pikiran mereka tidak sanggup lagi memikirkan kebenaran yang disampaikan, dan mata mereka sudah buta dari kebenaran itu. Ringkasnya, siapa yang telah ditetapkan Allah kesesatannya tidak mungkin lagi bermanfaat baginya segala nasihat yang disampaikan orang. Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat. (al-Baqarah/2: 6-7)
Dan firman-Nya:
Sungguh, orang-orang yang telah dipastikan mendapat ketetapan Tuhanmu, tidaklah akan beriman. (Yunus/10: 96)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding) lafal Saddan dalam dua tempat tadi boleh dibaca Suddan (dan Kami tutup -mata- mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.) Ini merupakan tamtsil yang menggambarkan tertutupnya jalan iman bagi mereka.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding. (Yaa Siin:9)
Menurut Mujahid, dinding itu menutupi mereka dari kebenaran sehingga mereka kebingungan, yang menurut Qatadah disebutkan berada dalam kesesatan.
Firman Allah Swt.:
dan kami tutup (mata) mereka. (Yaa Siin:9)
Yakni Kami tutup mata mereka dari kebenaran.
sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yaa Siin:9)
Maksudnya, tidak dapat mengambil manfaat dari kebaikan dan tidak mendapat petunjuk untuk menempuh jalan kebaikan.
Ibnu Jarir mengatakan, telah diriwayatkan seterusnya dari Ibnu Abbas, bahwa ia membaca ayat ini dengan bacaan "فَأَعْشَيْنَاهُمْ" dengan memakai huruf 'ain bukan gin, berasal dari akar kata al-asya yang artinya suatu penyakit yang mengenai mata.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa Allah Swt. menjadikan dinding ini antara mereka dan Islam serta iman, karenanya mereka tidak dapat menembusnya. Lalu Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam membaca firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Yunus:96-97)
Kemudian ia mengatakan bahwa orang yang telah dicegah oleh Allah Swt. pasti tidak mampu.
Ikrimah mengatakan, bahwa Abu Jahal pernah berkata, "Sekiranya aku melihat Muhammad, sungguh aku akan melakukan anu dan anu." Maka turunlah firman Allah Swt.: Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka (Yaa Siin:8) sampai dengan firman-Nya: sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yaa Siin:9). Ikrimah melanjutkan, bahwa mereka mengatakan, "Inilah Muhammad." Tetapi Abu Jahal bertanya, Mana dia, mana dia ?" Ternyata dia tidak dapat melihatnya. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Ziad dari Muhammad ibnu Ka'b yang mengatakan, bahwa Abu Jahal pernah berkata saat mereka sedang duduk, "Sesungguhnya Muhammad mengira bahwa jika kalian mengikutinya, pastilah kalian akan menjadi raja-raja. Dan apabila kalian telah mati, maka kelak akan dibangkitkan hidup kembali sesudah mati kalian, lalu kalian akan mendapatkan taman-taman surga yang lebih baik daripada taman-taman negeri Yordan. Dan jika kalian menentangnya, maka kalian akan disembelih olehnya (yakni dibunuh), kemudian kalian dibangkitkan sesudah mati kalian dan kalian akan mendapat neraka tempat kalian disiksa di dalamnya. Lalu Rasulullah Saw. saat itu keluar menyambut mereka, sedangkan di tangan beliau Saw. terdapat segenggam pasir, dan Allah Swt. telah menutup pandangan mereka dari Nabi Saw., maka Nabi Saw. menaburkan pasir itu di atas kepala mereka seraya membaca firman-Nya Ya sin. Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah. (Yaa Siin:1-2) sampai dengan firman-Nya: Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yaa Siin:9), Sedangkan Rasulullah Saw. pergi menunaikan keperluannya, dan mereka semalaman mengincar keluarnya Nabi Saw. di depan pintu rumahnya, sehingga keluarlah seseorang sesudah itu dari pintu yang dipakai keluar oleh Nabi Saw. dari rumah beliau Saw., lalu orang itu bertanya keheranan, "Sedang apa kalian di sini?" Mereka menjawab, "Kami sedang menunggu Muhammad." Orang tersebut menjawab, "Dia telah keluar melalui kalian, dan tiada seorang pun dari kalian, melainkan Nabi Saw. telah meletakkan pasir di atas kepalanya, lalu beliau pergi menuju ke tempat keperluannya." Maka tiap-tiap orang dari mereka menepiskan debu dari kepalanya. Ikrimah melanjutkan kisahnya, bahwa akhirnya sampai kepada Nabi Saw. perkataan Abu Jahal tersebut. Maka beliau bersabda:
Dan aku akan menegaskan hal tersebut, bahwa sesungguhnya aku akan membunuh mereka dan sesungguhnya aku benar-benar akan menghukum mereka
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mereka yang tidak memperhatikan ayat-ayat dan bukti-bukti kebesaran Tuhan, Kami umpamakan seperti orang yang terapit oleh dua dinding sehingga mata mereka terhalang untuk melihat apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka.