Skip to content

Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 83

Yasin Ayat ke-83 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ ( يٰسۤ : ٨٣)

fasub'ḥāna
فَسُبْحَٰنَ
So glorified be
maka Maha Suci
alladhī
ٱلَّذِى
(He) Who
yang
biyadihi
بِيَدِهِۦ
in Whose hand
di tangan-Nya
malakūtu
مَلَكُوتُ
is (the) dominion
kekuasaan
kulli
كُلِّ
(of) all
segala
shayin
شَىْءٍ
things
sesuatu
wa-ilayhi
وَإِلَيْهِ
and to Him
dan kepadaNya
tur'jaʿūna
تُرْجَعُونَ
you will be returned
kalian dikembalikan

Transliterasi Latin:

Fa sub-ḥānallażī biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja'ụn (QS. 36:83)

English Sahih:

So exalted is He in whose hand is the realm of all things, and to Him you will be returned. (QS. [36]Ya-Sin verse 83)

Arti / Terjemahan:

Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS. Yasin ayat 83)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Itulah Allah Yang Mahakuasa. Maka Mahasuci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan penuh atas segala sesuatu di alam ini. Dialah yang menciptakan, mengatur, serta memeliharanya, dan kepada-Nya juga kamu dikembalikan. Keyakinan akan kekuasaan Allah akan timbul dalam hati apabila manusia mau menggunakan akal sehatnya untuk memperhatikan alam semesta ini.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang yang beriman pasti berkata bahwa Allah Mahasuci. Di tangan-Nya kekuasaan penuh atas segala sesuatu di alam ini. Dialah yang menciptakan, mengatur, dan memeliharanya. Kepada-Nya jualah semua makhluk dikembalikan.
Pengakuan dan keyakinan semacam ini pasti timbul apabila manusia menggunakan pikiran sehat untuk memperhatikan isi alam ini semuanya yang menjadi bukti bagi kekuasaan Allah.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka Maha Suci Allah Yang dalam genggaman-Nya kekuasaan) lafal Malakuutu pada asalnya adalah Mulki kemudian ditambahkan huruf Wawu dan Ta untuk menunjukkan makna mubalaghah, artinya kekuasaan atas (segala sesuatu dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan) kelak di akhirat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Maka Mahasuci (Allah) yang ditangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Yaa Siin:83)

Yakni Mahasuci dan Mahabersih Allah, sebagai ungkapan memahasucikan dan memahabersihkan Tuhan Yang Hidup, Yang terus menerus mengatur makhluk-Nya dari semua keburukan. Di tangan kekuasaan-Nyalah terletak semua kendali kekuasaan di langit dan di bumi, dan hanya kepada-Nyalah dikembalikan semua utusan. Dialah Yang Menciptakan dan Yang Memerintah, dan kepada-Nyalah dikembalikan semua hamba pada hari mereka dibangkitkan, lalu Dia membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Dia Mahaadil, Pemberi Nikmat dan Pemberi Karunia. Maka firman Allah Swt.: Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu. (Yaa Siin:83)

Semakna dengan firman Allah Swt.:

Katakanlah, "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu ?” (Al-Mu-minun: 88)

Dan firman Allah Swt.:

Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan. (Al Mulk:1)

Lafaz al-mulk dan al-malakut sama, seperti halnya lafaz rahmah dan rahmut, rahbah, dan rahbut, dan jabar dan jabarut.

Di antara ulama ada yang menduga bahwa al-mulk adalah alam jasad, sedangkan al-malakut alam roh. Pendapat yang benar adalah yang pertama, pendapat itulah yang dipegang oleh kebanyakan ulama tafsir dan lain-lainnya.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abdul Malik ibnu Umair, telah menceritakan kepadaku saudara sepupu Huzaifah, dari Huzaifah ibnul Yaman r.a. yang menceritakan bahwa ia salat bersama Rasulullah Saw. di suatu malam. Maka beliau Saw. membaca tujuh surat yang panjang-panjang dalam beberapa rakaat. Dan beliau bila mengangkat kepalanya dari rukuk mengucapkan: Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Kemudian dilanjutkan: Segala puji bagi Allah Yang mempunyai segala kerajaan, keperkasaan, kebesaran, dan keagungan. Dan lama rukuknya sama dengan lama berdirinya, dan lama sujudnya sama dengan lama rukuknya. Ketika beliau bersalam, kedua kakiku terasa hampir patah (karena lamanya salat).

dari Abu Hamzah maula Al-Ansar, dari seorang lelaki dari Bani Abs, dari Huzaifah r.a., bahwa ia pernah melihat Rasulullah Saw. sedang salat di malam hari, dan beliau Saw. mengucapkan: Allahu Akbar —tiga kali— Yang memiliki semua kerajaan, kebesaran dan keagungan. Setelah itu beliau membuka salatnya (membaca Al-Fatihah), dan membaca surat Al-Baqarah, lalu rukuk, dan lama rukuknya sama dengan lamanya berdiri. Dalam rukuknya itu beliau membaca: Mahasuci Tuhanku Yang Mahabesar. Beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, dan i'tidal yang dilakukannya hampir sama dengan rukuknya. Dalam i'tidalnya beliau membaca: Bagi Tuhanku segala puji. Kemudian sujud, dan lama sujudnya itu sama dengan lama berdirinya. Dalam sujudnya beliau membaca: Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari sujud, lalu melakukan duduk di antara dua sujud dalam waktu yang lamanya sama dengan sujudnya. Dalam duduknya itu beliau mengucapkan: Tuhanku, berilah ampunan bagiku. Tuhanku, berilah ampunan bagiku. Rasulullah Saw. melakukan salatnya itu empat rakaat, yang padanya beliau membaca surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, Al-Maidah atau Al-An'am —di sini Syu'bah ragu—. Demikianlah menurut lafaz yang ada pada Imam Abu Daud.

Imam Nasai mengatakan bahwa Abu Hamzah menurut kami adalah Talhah ibnu Yazid, dan lelaki ini diduga kuat adalah Silah, demikianlah menurut Imam Nasai. Tetapi yang lebih kuat lagi diduga dia adalah saudara sepupu Huzaifah, seperti yang telah disebutkan di dalam riwayat Imam Ahmad, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Adapun riwayat Silah ibnu Zufar, dari Huzaifah r.a., maka sesungguhnya riwayat ini berada di dalam kitab Sahih Muslim, tetapi di dalam teksnya tidak disebutkan penuturan kata al-malakut, wal jabarut, wal kibriya wal 'azamah.

Imam Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Amr ibnu Qais, dari Asim ibnu Humaid, dari Auf ibnu Malik Al-Asyja'i r.a. yang mengatakan bahwa ia ikut salat bersama Rasulullah Saw. di suatu malam, maka Rasulullah Saw. berdiri dan membaca surat Al-Baqarah. Dan tidak sekali-kali beliau melalui ayat rahmat, melainkan berhenti dan meminta, dan tidak sekali-kali bacaannya melewati ayat azab, melainkan beliau berhenti, lalu memohon perlindungan. Kemudian beliau rukuk dengan lama yang hampir sama dengan berdirinya. Dalam rukuknya itu beliau mengucapkan: Mahasuci Tuhan Yang mempunyai keperkasaan, kerajaan, kebesaran, dan keagungan. Kemudian sujud dengan lama yang sama dengan lama berdirinya, dan dalam sujudnya beliau mengucapkan doa yang semisal. Lalu berdiri (setelah membaca Al-Fatihah) membaca surat Ali Imran, lalu Al-Baqarah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Maka Tuhan yang, dengan kemahakuasaan-Nya, mempunyai hak mencipta dan mengatur segala sesuatu, itu sungguh Mahasuci dari segala sifat yang tidak pantas disandang-Nya. Dan hanya kepada- Nyalah kalian semua akan dikembalikan, lalu Dia akan memperhitungkan amal perbuatan kalian.