Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 66
Yasin Ayat ke-66 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَ ( يٰسۤ : ٦٦)
- walaw
- وَلَوْ
- And if
- dan jika
- nashāu
- نَشَآءُ
- We willed
- Kami menghendaki
- laṭamasnā
- لَطَمَسْنَا
- We (would have) surely obliterated
- tentu Kami hapuskan/gelapkan
- ʿalā
- عَلَىٰٓ
- [over]
- atas
- aʿyunihim
- أَعْيُنِهِمْ
- their eyes
- penglihatan mata mereka
- fa-is'tabaqū
- فَٱسْتَبَقُوا۟
- then they (would) race
- lalu mereka berlomba-lomba
- l-ṣirāṭa
- ٱلصِّرَٰطَ
- (to find) the path
- jalan
- fa-annā
- فَأَنَّىٰ
- then how
- maka bagaimana
- yub'ṣirūna
- يُبْصِرُونَ
- (could) they see?
- mereka melihat
Transliterasi Latin:
Walau nasyā`u laṭamasnā 'alā a'yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirụn(QS. 36:66)
English Sahih:
And if We willed, We could have obliterated their eyes, and they would race to [find] the path, and how could they see? (QS. [36]Ya-Sin verse 66)
Arti / Terjemahan:
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya). (QS. Yasin ayat 66)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka sehingga dengan demikian mereka berlomba-lomba mencari jalan yang terang. Namun, Kami tidak melakukan hal itu karena kasih sayang Kami agar mereka mencari jalan yang benar dan mensyukuri karunia Allah. Andaikata Kami hapus penglihatan mereka maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat karunia dan kekuasaan Allah? Karena itu, tidak ada alasan bagi mereka berdalih terhadap ketetapan Allah.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan kekuasaan Allah terhadap hamba-hamba-Nya, yaitu jika Dia menghendaki dapat saja menghapus penglihatan dan pendengaran orang-orang kafir, sehingga tidak dapat melihat padahal mereka harus banyak beramal dan berbuat baik. Akan tetapi, karena sifat kasih sayang Allah kepada manusia, maka hal itu tidak dilakukan-Nya. Orang-orang kafir tetap dapat melihat dan berbuat baik di dunia sesuai dengan petunjuk agama. Akan tetapi, hal itu tidak mereka lakukan, bahkan mereka banyak berbuat dosa. Dengan demikian, di samping mereka tidak memiliki amal kebaikan yang perlu diberi pahala, dosa-dosa mereka juga sangat banyak sehingga siksaan Allah di akhirat tentu sangat berat. Mereka tidak dapat mengelak dari semua itu karena adanya kesaksian tangan dan kaki mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mereka) Kami jadikan penglihatan mereka buta sama sekali (lalu mereka berlomba-lomba) bersegera (-mencari- jalan) untuk pergi sebagaimana kebiasaan mereka. (Maka betapakah) bagaimanakah (mereka dapat melihat) jalan itu, jika mereka dalam keadaan buta? Yakni mereka pasti tidak akan dapat melihat jalan itu.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
Dan jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka, lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihatnya). (Yaa Siin:66)
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan tafsir ayat ini. Ibnu Abbas mengatakan bahwa seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami sesatkan mereka dari jalan petunjuk, maka betapakah mereka dapat melihatnya. Di lain kesempatan Ibnu Abbas mengartikan tamasna dengan pengertian 'Kami butakan'.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, "Jikalau Allah menghendaki, tentulah mata mereka dibutakan-Nya sehingga mereka menjadi buta dan tidak dapat melihat jalan yang ditempuhnya."
As-Saddi mengatakan bahwa seandainya Kami menghendaki, tentulah Kami butakan penglihatan mereka.
Mujahid, Abu Saleh, Qatadah, dan As-Saddi mengatakan bahwa lalu mereka berlomba-lomba menuju sirat yakni jalan.
Ibnu Zaid mengatakan, yang dimaksud dengan sirat dalam ayat ini ialah kebenaran, maka betapakah mereka dapat melihatnya karena Kami telah membutakan penglihatan mereka.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa makna fa-anna yubsirun ialah mereka tidak dapat melihat perkara hak.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Dan jika Kami menghendaki untuk menghilangkan penglihatan mereka di dunia, niscaya Kami akan butakan mereka. Lalu mereka berlomba-lomba meniti jalan yang harus mereka lalui. Tapi mereka tidak dapat lagi melihat jalan itu. Bagaimana mungkin mereka dapat melihatnya, bukankah Kami telah membuat mereka buta?