Skip to content

Al-Qur'an Surat Yasin Ayat 35

Yasin Ayat ke-35 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ ( يٰسۤ : ٣٥)

liyakulū
لِيَأْكُلُوا۟
That they may eat
supaya mereka makan
min
مِن
of
dari
thamarihi
ثَمَرِهِۦ
its fruit
buahnya
wamā
وَمَا
And not
dan apa
ʿamilathu
عَمِلَتْهُ
made it
yang diusahakannya
aydīhim
أَيْدِيهِمْۖ
their hands
tangan-tangan mereka
afalā
أَفَلَا
So will not
maka mengapa tidak
yashkurūna
يَشْكُرُونَ
they be grateful?
mereka bersyukur

Transliterasi Latin:

Liya`kulụ min ṡamarihī wa mā 'amilat-hu aidīhim, a fa lā yasykurụn (QS. 36:35)

English Sahih:

That they may eat of His fruit. And their hands have not produced it, so will they not be grateful? (QS. [36]Ya-Sin verse 35)

Arti / Terjemahan:

Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (QS. Yasin ayat 35)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menciptakan dan menganugerahkan semua itu kepada manusia agar mereka dapat makan dari buahnya dan menikmati dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur kepada-Nya? Mengingkari nikmat adalah sikap yang tidak pantas bagi orang yang berakal.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menciptakan dan menganugerahkan semuanya itu kepada manusia, agar mereka memperoleh makanan dari buah dan hasilnya. Begitu pula dari hasil usaha kerajinan tangan mereka, yang sekarang ini kita kenal dengan hasil-hasil pertanian dan industri yang hampir tak terhitung jumlahnya. Jika mereka mau memikirkan betapa besarnya kekuasaan dan nikmat Allah, mengapa mereka tak mau juga bersyukur kepada-Nya. Sikap dan tingkah laku semacam ini sungguh tak layak bagi orang-orang yang berakal.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Supaya mereka dapat makan dari buahnya) dapat dibaca Tsamarihi atau Tsumurihi, yakni buah pohon yang telah disebutkan tadi, yaitu buah kurma dan buah-buah lainnya (dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka) bukan dari hasil buah-buahan. (Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?) atas nikmat-nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman selanjutnya disebutkan:

dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. (Yaa Siin:35)

Yakni kesemuanya itu ada tiada lain hanyalah berkat rahmat Allah Swt. kepada mereka, bukan karena usaha dan jerih payah mereka, bukan pula karena kemampuan dan kekuatan mereka. Demikianlah menurut pendapat Ibnu Abbas r.a. dan Qatadah.

Firman Allah Swt.:


Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (Yaa Siin:35)

Maksudnya, mengapa mereka tidak mensyukuri apa yang telah dilimpahkan oleh Allah kepada mereka berupa berbagai macam nikmat yang tak terhitung itu. Ibnu Jarir memilih —bahkan menetapkan— dan tiada yang meriwayatkan pendapat berikut selain dia kecuali hanya sebagai kemungkinan, bahwa huruf "مَا" yang terdapat di dalam firman-Nya:

dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. (Yaa Siin:35)

Bermakna "الَّذِي", yang artinya ialah agar mereka dapat makan dan buahnya yang diusahakan oleh tangan mereka, yakni dan apa yang mereka tanam dan mereka semaikan. Selanjutnya Ibnu Jarir mengatakan bahwa memang demikianlah menurut qiraat sahabat Ibnu Mas ud r.a.

supaya mereka dapat makan dari buahnya yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (Yasin, 35)

Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:

Mahasuci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi. (Yaa Siin:36)

Yakni berupa berbagai macam tanaman dan pohon-pohonan yang berbuah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Di atas tanah itu Kami jadikan kebun-kebun serta taman-taman dari pohon korma dan anggur. Lalu Kami pancarkan beberapa mata air yang diserap oleh pepohonan. Pepohonan itu kemudian mengeluarkan buah yang dapat mereka nikmati. Semua itu bukanlah hasil perbuatan mereka. Jika demikian kenyataannya, lalu mengapa mereka tidak menunaikan kewajiban kepada Allah dengan beriman dan memuji-Nya?