Skip to content

Al-Qur'an Surat Fatir Ayat 24

Fatir Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا ۗوَاِنْ مِّنْ اُمَّةٍ اِلَّا خَلَا فِيْهَا نَذِيْرٌ ( فاطر : ٢٤)

innā
إِنَّآ
Indeed We
sesunguhnya Kami
arsalnāka
أَرْسَلْنَٰكَ
[We] have sent you
mengutus kamu
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّ
with the truth
dengan hak/kebenaran
bashīran
بَشِيرًا
(as) a bearer of glad tidings
pembawa berita gembira
wanadhīran
وَنَذِيرًاۚ
and (as) a warner
dan pemberi peringatan
wa-in
وَإِن
And not
dan tidak ada
min
مِّنْ
(was) any
dari
ummatin
أُمَّةٍ
nation
umat
illā
إِلَّا
but
kecuali
khalā
خَلَا
had passed
telah lewat (ada)
fīhā
فِيهَا
within it
di dalamnya/padanya
nadhīrun
نَذِيرٌ
a warner
seorang pemberi peringatan

Transliterasi Latin:

Innā arsalnāka bil-ḥaqqi basyīraw wa nażīrā, wa im min ummatin illā khalā fīhā nażīr (QS. 35:24)

English Sahih:

Indeed, We have sent you with the truth as a bringer of good tidings and a warner. And there was no nation but that there had passed within it a warner. (QS. [35]Fatir verse 24)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (QS. Fatir ayat 24)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sungguh, Kami mengutus engkau, wahai Nabi Muhammad, dengan membawa kebenaran agama tauhid dan hukum-hukumnya, sebagai pembawa berita gembira bahwa orang yang taat akan masuk surga, dan sebagai pemberi peringatan bahwa orang yang durhaka akan masuk neraka. Dan tidak ada satu pun umat dari umat-umat terdahulu melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan, yakni nabi atau rasul yang Allah utus untuk mengajak mereka beriman kepada Allah.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Muhammad diutus kepada manusia agar mereka beriman kepada Allah Yang Maha Esa disertai dengan syariat yang diwajibkan kepada hamba-Nya. Nabi saw juga diperintahkan untuk memberi kabar gembira kepada orang yang membenarkan risalahnya dan menerima baik agama yang dibawanya dari Allah, bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan dan kesenangan. Juga memberi peringatan kepada orang yang mendustakannya dan menolak wahyu yang diturunkan dari Allah bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka yang penuh dengan azab dan siksa yang amat pedih. Pada ayat yang lain Allah menegaskan sebagai berikut:
Dan Kami mengutus engkau (Muhammad), hanya sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (al-Isra'/17: 105)

Tidak ada suatu umat pun sejak Nabi Adam kecuali Allah mengutus kepada mereka seorang utusan yang memberi peringatan. Dengan demikian, umat itu tidak mempunyai alasan lagi untuk membantah Allah sesudah diutus-Nya para rasul itu. Firman Allah:
Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. (an-Nisa'/4: 165)

Dan firman-Nya:
Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul. (al-Isra'/17: 15)

Pada ayat lain ditegaskan juga sebagai berikut:
Dan jika mereka (orang-orang musyrik) mendustakan engkau (Muhammad), begitu pulalah kaum-kaum yang sebelum mereka, kaum Nuh, 'Ad, dan Samud (juga telah mendustakan rasul-rasul-Nya), dan (demikian juga) kaum Ibrahim dan kaum Lut, dan penduduk Madyan. Dan Musa (juga) telah didustakan, namun Aku beri tenggang waktu kepada orang-orang kafir, kemudian Aku siksa mereka, maka betapa hebatnya siksaan-Ku. (al-hajj/22: 42-44)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran) yakni petunjuk (sebagai pembawa berita gembira) bagi orang yang mau menerima kebenaran itu (dan sebagai pemberi peringatan) kepada orang yang tidak mau menerimanya. (Dan tidak ada) (suatu umat pun melainkan telah ada) telah lewat (padanya seorang pemberi peringatan) nabi yang memberi peringatan kepada mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Dan firman Allah Swt.:

Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya. (Huud:24)

Orang mukmin adalah orang yang dapat melihat dan mendengar, dia berjalan di bawah cahaya di atas siratal mustaaim (jalan yang lurus) di dunia dan akhirat sehingga sampailah ia dengan selamat dan menetap di taman-taman surga yang mempunyai naungan dan mata air. Orang kafir adalah orang yang buta lagi tuli, berada di dalam kegelapan ia berjalan tanpa bisa keluar darinya, bahkan ia tenggelam di dalam kesesatannya di dunia dan di akhirat sehingga menjerumuskannya ke dalam siksaan yangpanas, angin yang panas membakar, air yang panas mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam, tidak sejuk serta tidak menyenangkan.

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya. (Faathir':22)

Artinya, Allah memberi mereka petunjuk untuk dapat mendengar hujah dan mau menerimanya serta tergerak taat untuk mengikutinya.

dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar. (Faathir':22)

Yakni sebagaimana tidak bermanfaat lagi bagi orang-orang mati yang telah berada di dalam kuburnya sedangkan mereka mati dalam keadaan kafir hidayah dan seruan yang ditujukan kepada mereka untuk mengikutinya. Maka begitu pula keadaan orang-orang musyrik yang telah ditetapkan atas diri mereka celaka, tiada cara bagimu untuk menembus mereka, dan tidak akan mampu kamu memberi hidayah kepada mereka.

Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan. (Faathir':23)

Yakni sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan risalah dan memberi peringatan kepada manusia, sedangkan Allah-lah yang menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. (Faathir':24)

Yaitu pembawa berita gembira kepada orang-orang mukmin dan pemberi peringatan kepada orang-orang kafir.

Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Faathir':24)

Tiada suatu umat pun dari anak Adam melainkan Allah telah mengutus kepada mereka orang-orang yang memberi peringatan yang menyingkapkan hakikat kebenaran kepada mereka dan melenyapkan semua penyakit kekafiran. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. (Ar Ra'du:7)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya Kami mengutusmu, wahai Nabi, kepada seluruh umat manusia dengan membawa agama yang benar. Kamu hanyalah seorang pemberi kabar gembira berupa surga yang disediakan untuk orang-orang Mukmin, dan pemberi peringatan akan siksa api nerakan kepada orang-orang kafir. Tak satu umat pun dari umat-umat terdahulu yang tidak didatangkan oleh Allah seorang yang memperingatkan kepada mereka akan siksa-Nya.